Stabilitas sediaan Pemeriksaan terhadap Sediaan .1 Homogenitas sediaan

Tabel 5. Data pengukuran pH sediaan krim setelah penyimpanan selama 12 minggu No. Formula pH pH rata-rata pH 1 pH 2 pH 3 1 Blanko 6,4 6,3 6,3 6,3 2 ST 2 6,2 6,2 6,2 6,2 3 ST 4 6,3 6,3 6,4 6,3 4 ST 6 6,4 6,4 6,5 6,4 5 ST 8 6,6 6,6 6,5 6,6 6 SG 2 6,9 7,0 7,0 7,0 Keterangan: ST : Sediaan yang mengandung sari tomat SG 2 : Sediaan yang mengandung gliserin 2 pembanding Dari hasil pengukuran pH sediaan krim pada saat selesai dibuat, diperoleh pH pada sediaan blanko yakni 6,6. Sedangkan pH sediaan krim yang mengandung sari tomat adalah 6,3-6,9 dan pH sediaan krim yang mengandung gliserin 2 adalah 7,0. Hasil pengukuran pH sediaan krim setelah penyimpanan selama 12 minggu untuk sediaan blanko pH sediaan blanko yakni 6,3, untuk sediaan krim yang mengandung sari tomat terdapat perubahan pH menjadi 6,2-6,6 dan untuk sediaan mengandung gliserin 2 pH yang diperoleh adalah 7,0. Menurut Balsam dan Sagarin 1972, pH dari krim tangan antara 5 dan 8, sehingga sediaan krim cair tangan memenuhi syarat pH. Semakin alkalis atau semakin asam bahan yang mengenai kulit, semakin sulit kulit untuk menetralisirnya sehingga kulit dapat menjadi kering, pecah- pecah, sensitive dan mudah terkena infeksi Tranggono dan Latifah, 2007.

4.2.4 Stabilitas sediaan

Hasil pengamatan terhadap kestabilan sediaan pada saat sediaan selesai dibuat, penyimpanan selama 1, 4, 8, dan 12 minggu dapat dilihat pada Tabel 6. Menurut Ansel 2005, suatu emulsi dianggap tidak stabil secara fisik, apabila Universitas Sumatera Utara pada penyimpanan terjadi up ward creaming yaitu pembentukan massa krim ke atas yang disebabkan berat jenis fase terdispersi lebih kecil dari pada berat jenis fase pendispersi, sebaliknya down ward creaming yaitu pembentukan massa krim ke bawah, hal ini disebabkan berat jenis fase terdispersi lebih besar dari pada fase pendispersi. Rusak atau tidaknya suatu sediaan yang mengandung bahan yang mudah teroksidasi dapat diamati dengan adanya perubahan warna dan perubahan bau. Gambar sediaan krim cair tangan dan badan dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 40. Tabel 6. Data pengamatan terhadap kestabilan sediaan pada saat sediaan selesai dibuat, penyimpanan selama 1, 4, 8, dan 12 minggu. No Formula Pengamatan setelah Selesai dibuat 1 minggu 4 minggu 8 minggu 12 minggu x y z x y z x Y z X y z x y z 1 Blanko - - - - - - - - - - - - - - - 2 ST 2 - - - - - - - - - - - - - - - 3 ST 4 - - - - - - - - - - - - - - - 4 ST 6 - - - - - - - - - - - - - √ - 5 ST 8 - - - - - - - - - - √ - - √ - 6 SG 2 - - - - - - - - - - - - - - -  Keterangan : ST : Sediaan yang mengandung sari tomat SG 2 : Sediaan yang mengandung gliserin 2 x : Perubahan warna y : Perubahan bau z : Pecahnya emulsi - : Tidak terjadi perubahan √ : Terjadi perubahan Universitas Sumatera Utara Menurut Rawlins 1977, sumber tidak stabilnya suatu emulsi adalah mikroorganisme. Emulsi ma yang dibuat dengan bahan-bahan alami seperti gom, karbohidrat, dan protein mudah sekali ditumbuhi fungi dan bakteri pembusuk. Dan tingginya kandungan air juga menyebabkan mikroba cepat berkembang, sehingga kebutuhan konsentrasi pengawet pada fase air harus cukup untuk menghambat pertumbuhan mikroba, dan sebagian pengawet juga dimasukkan dalam fase minyak. Menurut Ansel 2005, rusak atau tidaknya suatu sediaan yang mengandung bahan yang mudah teroksidasi dapat diamati dengan adanya perubahan warna dan perubahan bau. Dari data di atas diperoleh hasil bahwa pada sediaan krim cair blanko, gliserin 2 dan krim cair sari tomat konsentrasi 2 dan 4 tidak terjadi perubahan warna, bau, dan pecah emulsi selama 12 minggu penyimpanan, sedangkan pada sediaan krim cair sari tomat pada konsentrasi 6 mengalami perubahan bau pada penyimpanan 12 minggu dan krim cair sari tomat konsentrasi 8 mengalami perubahan bau pada penyimpanan 8 minggu. Hal ini dikarenakan tomat memiliki kandungan air dan protein yang tinggi. Dengan demikian, krim cair tangan dan badan yang mengandung sari tomat 2 dan 4 memenuhi persyaratan kestabilan. Sedangkan untuk sediaan mengandung sari tomat dengan konsentrasi di atas 4 yakni 6 dan 8 tidak memenuhi persyaratan kestabilan.

4.2.5 Uji iritasi terhadap kulit sukarelawan