BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pembuatan Sari Tomat
Filtrat sari tomat yang diperoleh sebanyak 1,2 L, kemudian dikeringkan dengan freeze dryer dan diperoleh sari tomat yang berupa serbuk kering seberat
60,84 g. Gambar sari tomat kering dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 41.
4.2 Pemeriksaan terhadap Sediaan 4.2.1 Homogenitas sediaan
Dari percobaan yang dilakukan, pada sediaan tidak diperoleh butiran- butiran kasar, maka sediaan tersebut dikatakan homogen. Perlakuan yang sama
juga dilakukan pada sediaan pembanding yakni blanko dan gliserin 2, hasil yang diperoleh menunjukkan tidak adanya butiran-butiran pada objek gelas.
4.2.2 Tipe emulsi sediaan
Hasil percobaan untuk pengujian tipe emulsi sediaan dengan mengamati kelarutan dalam metilen biru dapat dilihat pada Tabel 3.
Menurut Ditjen POM 1985, penentuan tipe emulsi suatu sediaan dapat dilakukan dengan menggunakan biru metil, jika biru metil terlarut bila diaduk
maka emulsi tersebut adalah tipe ma. Gambar uji kelarutan metilen blue dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 46.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Data penentuan tipe emulsi sediaan No Formula
Kelarutan Metilen Biru Kelarutan dalam Air
Ya Tidak Ya
Tidak 1 Blanko
- -
2 ST 2
- -
3 ST 4
- -
4 ST 6
- -
5 ST 8
- -
6 SG 2
- -
Keterangan : ST
: Sediaan yang mengandung sari tomat SG 2
: Sediaan yang mengandung gliserin 2 pembanding Dari hasil uji tipe emulsi yang dapat dilihat pada tabel di atas, formula
krim cair dengan konsentrasi sari tomat 2, 4, 6, 8, gliserin dan blanko dapat bercampur dengan metilen biru dan air. Dengan demikian terbukti bahwa
sediaan krim yang dibuat mempunyai tipe emulsi ma.
4.2.3 pH sediaan
pH sediaan ditentukan dengan menggunakan alat pH meter. Gambar pH meter dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 45. Hasil pengukuran pH dapat
dilihat pada Tabel 4 dan 5 di bawah ini:
Tabel 4. Data pengukuran pH sediaan krim pada saat selesai dibuat
No. Formula pH
pH rata-rata pH 1
pH 2 pH 3
1 Blanko 6,5 6,6 6,6 6,6 2 ST
2 6,3 6,3 6,4 6,3 3 ST
4 6,4 6,5 6,6 6,5 4 ST
6 6,6 6,7 6,7 6,7 5 ST
8 7,0 6,9 6,8 6,9 6 SG
2 7,0 7,0 7,0 7,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Data pengukuran pH sediaan krim setelah penyimpanan selama 12 minggu
No. Formula pH
pH rata-rata pH 1
pH 2 pH 3
1 Blanko 6,4 6,3 6,3 6,3 2 ST
2 6,2 6,2 6,2 6,2 3 ST
4 6,3 6,3 6,4 6,3 4 ST
6 6,4 6,4 6,5 6,4 5 ST
8 6,6 6,6 6,5 6,6 6 SG
2 6,9 7,0 7,0 7,0 Keterangan:
ST : Sediaan yang mengandung sari tomat
SG 2 : Sediaan yang mengandung gliserin 2 pembanding
Dari hasil pengukuran pH sediaan krim pada saat selesai dibuat, diperoleh pH pada sediaan blanko yakni 6,6. Sedangkan pH sediaan krim yang mengandung
sari tomat adalah 6,3-6,9 dan pH sediaan krim yang mengandung gliserin 2 adalah 7,0. Hasil pengukuran pH sediaan krim setelah penyimpanan selama 12
minggu untuk sediaan blanko pH sediaan blanko yakni 6,3, untuk sediaan krim yang mengandung sari tomat terdapat perubahan pH menjadi 6,2-6,6 dan untuk
sediaan mengandung gliserin 2 pH yang diperoleh adalah 7,0. Menurut Balsam dan Sagarin 1972, pH dari krim tangan antara 5 dan 8,
sehingga sediaan krim cair tangan memenuhi syarat pH. Semakin alkalis atau semakin asam bahan yang mengenai kulit, semakin
sulit kulit untuk menetralisirnya sehingga kulit dapat menjadi kering, pecah- pecah, sensitive dan mudah terkena infeksi Tranggono dan Latifah, 2007.
4.2.4 Stabilitas sediaan