Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 15

2.1.7 M etode Perhitungan Output dan Nilai Tambah

Pendekat an yang digunakan dalam memperkirakan nilai t ambah sekt or pert anian adalah melalui pendekat an dari sudut produksi. Pendekat an ini didasarkan pada pert imbangan t ersedianya dat a produksi dan harga untuk masing- masing komodit i pert anian. Secara umum, nilai out put set iap komodit i diperoleh dari hasil perkalian ant ara produksi yang dihasilkan dengan harga produsen komodit i bersangkut an. M enurut sifat nya, out put dibedakan at as dua jenis yait u out put ut ama dan out put ikut an. Disamping it u diperkirakan melalui besaran persent ase pelengkap mark-up yang diperoleh dari berbagai survei khusus. Tot al out put suat u sub-sekt or merupakan penjum lahan dari nilai out put ut ama dan ikut an dari seluruh komodit i di t ambah dengan nilai perlengkapannya. Nilai t ambah brut o NTB suat u sub-sekt or diperoleh dari penjumlahan NTB t iap-t iap komodit i. NTB ini didapat dari pengurangan nilai out put at as harga produsen t erhadap seluruh biaya-biaya ant ara, yang dalam prakt eknya biasa dihit ung melalui perkalian ant ara rasio NTB t erhadap out put komodit i t ert ent u. Guna keperluan penyajian dat a NTB at as dasar harga konst an 2000 2000=100, digunakan met ode revaluasi. Yait u met ode dimana seluruh produksi dan biaya– biaya ant ara dinilai berdasarkan harga t ahun dasar 2000. Khusus unt uk sub-sekt or pet ernakan, penghit ungan produksinya t idak dapat dilakukan secara langsung, t et api diperoleh melalui suat u rumus persamaan yang menggunakan t iga peubah, yakni: banyaknya t ernak yang dipot ong, dit ambah selisih populasi t ernak dan selisih ant ara ekspor dan im por t ernak. PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 16

2.2 Pertambangan dan Penggalian

Seluruh jenis komodit i yang dicakup dalam sekt or pert ambangan dan penggalian, dikelompokkan dalam t iga sub-sekt or, yait u: pert ambangan m inyak dan gas bumi migas, pert ambangan t anpa m igas dan penggalian.

2.2.1 Pertambangan M inyak dan Gas Bumi

Pert ambangan migas meliput i kegiat an pencarian kandungan minyak gas bumi, penyiapan pengeboran, penambangan, penguapan, pemisahan sert a penampungan unt uk dapat dijual at au dipasarkan. Komodit i yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondesat dan gas bumi. Di Kabupat en Kepulauan M ent aw ai kegiat an penambangan minyak dan gas bumi belum dilakukan. Oleh karena it u, t abel-t abel PDRB Kabupat en Kepulauan M ent aw ai t idak mencakup sub sekt or ini.

2.2.2 Pertambangan Tanpa M igas

Sub sekt or ini meliput i pengambilan dan persiapan pengolahan lanjut an benda padat , baik dibaw ah maupun diat as permukaan bumi sert a seluruh kegiat an lainnya yang bert ujuan unt uk memanfaat kan bijih logam dan hasil t ambang lainnya. Hasil dari kegiat an ini adalah bat u bara, pasir besi, bijih t imah, bijih nikel, ferro nikel, nikel mat t es, bijih bauksit , bijih t embaga, bijih emas dan perak, bijih mangan, belerang, yodium, fosfat , aspal alam sert a komodit i t ambang selain t ersebut diat as. Unt uk memperoleh out put beberapa komodit i t ambang sepert i bat ubara, bijih bauksit , bijih t imah, bijih t embaga, bijih nikel, ferro nikel, nikel mat es, bijih emas dan bijih perak t et ap di gunakan met ode pendekat an produksi. Cara yang digunakan unt uk memperoleh out put dan NTB at as dasar harga berlaku dan at as dasar harga konst an 2000 di t empuh cara yang sama dengan cara yang digunakan pada sub- sekt or pert ambangan migas, yait u met ode revaluasi. PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 17

2.2.3 Penggalian

Sub-sekt or ini mencakup pengambilan dan penggalian segala jenis barang galian sepert i bat u-bat uan, pasir dan t anah yang pada umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil dari kegiat an ini adalah bat u gunung, bat u kali, bat u kapur, koral, kerikil, bat u karang, bat u marmer, pasir unt uk bahan bangunan, pasir silika, pasir kw arsa, kaolin, t anah liat , dan komodit i penggalian selain t ersebut diat as. Termasuk dalam sub-sekt or penggalian adalah komodit i garam kasar. Out put garam kasar 2000 at as dasar harga konst an 2000, diperoleh dengan menggeser out put t ahun 1993 menjadi out put t ahun 2000 menggunakan indeks pert umbuhan penduduk 2000 1993=100. NTB at as dasar harga konst an 2000 diperoleh dengan mengalikan out put t ersebut dengan rasio NTB out put t ahun 2000. Out put harga berlaku diperoleh melalui perkalian ant ara out put at as dasar harga konst an 2000 dengan indeks HPB garam 2000=100. Dengan mengalikan out put at as dasar harga berlaku t ersebut dengan rasio NTB t erhadap out put pada masing-masing t ahun, diperoleh NTB at as dasar harga berlaku. Out put komodit i penggalian lainnya at as dasar harga berlaku dihit ung melalui pendekat an produksi dimana out put set iap komodit i diperoleh dari hasil perkalian ant ara produksi dengan harga masing-masing komodit i. NTB diperoleh dari out put dikurangi biaya ant ara. Sedangkan perhit ungan at as dasar harga konst an 2000 dilakukan melalui met ode revaluasi.

2.3. Industri Pengolahan

Sepert i halnya pada seri t ahun dasar 1993. Indust ri pengolahan dibedakan at as dua kelompok besar, yait u indust ri pengolahan migas dan indust ri pengolahan Non M igas. PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 18

2.3.1 Industri Pengolahan M igas dan Pengilangan M inyak Bumi

Sub sekt or ini mencakup pengilangan minyak bumi dan produk LNG yang dihasilkan oleh pengilangan gas alam. Namun karena t idak ada kegiat an di Kabupat en Kepulauan M ent aw ai n, maka sub sekt or ini dikosongkan.

2.3.2 Industri Tanpa M igas

Sejak t ahun 2000, indust ri pengolahan t anpa migas dihit ung menurut dua digit kode klasifikasi lapangan usaha indust ri KLUI yait u: indust ri makanan, minuman dan t embakau 31; indust ri t ekst il, pakaian jadi dan kulit 32; indust ri kayu, bambu dan rot an 33; indust ri kert as dan barang dari kert as 34; indust ri kim ia dan barang-barang dari kimia dan karet 35; indust ri barang galian bukan logam 36; indust ri logam dasar 37; indust ri barang dari logam, mesin peralat annya 38; dan indust ri pengolahan lainnya 39. Perhit ungan pada t ahun dasar 2000=100 menggunakan acuan t abel out put t ahun 2000. Sehingga semua kode KLUI yang dimulai dengan angka 3 t iga sudah dimasukkan dalam sekt or indust ri. Sepert i halnya pada seri t ahun dasar 1993, maka pada indust ri pengolahan t anpa migas ini juga dibedakan at as t iga bagian, yait u: indust ri pengolahan t anpa migas besar sedang t enaga kerja 20 orang, indust ri pengolahan t anpa m igas kecil t enaga kerja 5 – 19 orang dan indust ri pengolahan t anpa migas kerajinan rumah t angga t enaga kerja ≤ 4 orang. • Indust ri Besar dan Sedang M et ode penghit ungannya menggunakan pendekat an produksi, yait u out put dihit ung lebih dahulu, kemudian set elah dikurangi dengan biaya ant ara diperoleh Nilai Tam bah Brut onya. Pada prinsipnya, met ode est imasi yang digunakan, baik pada seri lama maupun seri baru t idak berbeda. Yait u