PDRB KERINCI 2008 - 2012 | Kabupaten Kerinci

(1)

(2)

(3)

P D R B

KABUPATEN KERINCI

MENURUT LAPANGAN USAHA

2008-2012


(4)

PRODUK DOM ESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008-2012

M ENURUT LAPANGAN USAHA

ISSN

:

No. Publikasi

: 15015.1306

Katalog BPS

: 9302008.1501

Ukuran Buku

: 21 x 29,7 cm

Jumlah Halaman : x+80 halaman

Naskah :

Seksi Neraca W ilayah dan Analisis

Penyunting :

Seksi Neraca W ilayah dan Analisis

Gambar dan Grafik :

Seksi Neraca W ilayah dan Analisis

Gambar Kulit :

Seksi Neraca W ilayah dan Analisis

Diterbitkan oleh :

BPS Kabupaten Kerinci


(5)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha iii

KATA PENGANTAR

Publikasi “ Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha” merupakan rangkaian publikasi yang sama sepert i t ahun-t ahun sebelumnya. Buku ini diharapkan dapat menjadi dasar analisis mengenai perkembangan perekonom ian Kabupat en Kerinci, t erut ama yang dilakukan oleh pengambil keput usan dan prakt isi ekonomi.

Dat a PDRB yang disajikan dalam publikasi ini pada dasarnya memberikan gambaran laju pert umbuhan ekonom i, st rukt ur ekonom i sert a pendapat an per kapit a masyarakat Kabupat en Kerinci.

Saran dan krit ik dari semua pihak sangat diharapkan agar publikasi ini pada w akt u yang akan dat ang dapat lebih baik.

Semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

KEPALA BPS KABUPATAN KERINCI


(6)

(7)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR TABEL-TABEL LAM PIRAN ... x

BAB 1. PENDAHULUAN ... 2

1.1 Umum ... 3

1.2 Penggunaan Tahun Dasar 2000 ... 4

1.3 Perubahan Klasifikasi Lapangan Usaha ... 4

1.4.1. Produk Domest ik Regional Brut o (PDRB) At as Dasar Harga Pasar ... 7

1.4.2. Produk Domest ik Regional Net o (PDRN) At as Dasar Harga Pasar ... 7

1.4.3. Produk Domest ik Regional Net o (PDRN) At as Dasar Biaya Fakt or ... 7

1.4.4. Pendapat an Regional ... 8

1.4.5. Pendapat an Perseorangan (Personal Income) dan Pendapat an Siap Dibelanjakan (Disposable Income) ... 9

1.4.6. Produk Domest ik dan Produk Regional... 9

1.4.7. Pendapat an Regional At as Dasar Harga Berlaku dan Harga Konst an. ... 10

BAB II. RUANG LINGKUP DAN M ETODE PENGHITUNGAN ... 12

2.1 Pert anian, Pet ernakan, Kehut anan, dan Perikanan ... 13

2.1.1 Tanaman Bahan M akanan ... 13

2.1.2 Tanaman Perkebunan ... 13

2.1.3 Pet ernakan dan Hasilnya ... 13

2.1.4 Kehut anan ... 14

2.1.5 Perikanan ... 14

2.1.6 Jasa Pert anian ... 14


(8)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha vi

2.2 Pert ambangan dan Penggalian ... 16

2.2.1 Pert ambangan M inyak dan Gas Bumi ... 16

2.2.2 Pert ambangan Tanpa M igas ... 16

2.2.3 Penggalian ... 17

2.3. Indust ri Pengolahan... 17

2.3.1 Indust ri Pengolahan M igas dan Pengilangan M inyak Bumi ... 18

2.3.2 Indust ri Tanpa M igas ... 18

2.4. List rik, Gas dan Air Bersih ... 19

2.4.1 List rik ... 19

2.4.2 Gas ... 19

2.4.3 Air Bersih ... 20

2.5. Bangunan ... 20

2.6. Perdagangan, Hot el dan Rest oran ... 21

2.6.1 Perdagangan ... 21

2.6.2 Hot el ... 22

2.6.3 Rest oran ... 22

2.7. Pengangkut an dan Komunikasi ... 23

2.7.1 Pengangkut an ... 23

2.7.2 Komunikasi ... 25

2.8. Keuangan, Persew aan dan Jasa Perusahaan ... 25

2.8.1 Bank ... 25

2.8.2 Lembaga Keuangan Tanpa Bank ... 26

2.8.3 Jasa Penunjang Keuangan ... 28

2.8.4 Sew a Bangunan ... 28

2.8.5 Jasa Perusahaan ... 29

2.9. Jasa-jasa ... 30

2.9.1 Pemerint ah Umum dan Pert ahanan ... 30

2.9.2 Jasa Sw ast a ... 32

2.10. M et ode Penghit ungan PDRB ... 33

2.10.1 M et ode Penghit ungan PDRB At as Dasar Harga Berlaku ... 34

2.10.2 M et ode Penghit ungan PDRB At as Dasar Harga Konst an ... 37


(9)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha vii

2.11. M et ode Penghit ungan Angka Indeks ... 38

2.11.1 Pada penyajian at as dasar harga berlaku... 38

2.11.2 Pada penyajian at as dasar harga konst an ... 38

BAB 3. TINJAUAN PEREKONOM IAN KABUPATEN KERINCI ... 42

3.1 PDRB dan Perkembangannya... 43

3.2 Pert umbuhan Ekonomi ... 46

3.3 St rukt ur Perekonomian ... 47

3.4 PDRB Perkapit a dan Pendapat an Regional Perkapit a ... 50

3.5 Source Of Grow t h ... 51

3.6 Perbandingan PDRB Kabupat en Kerinci dengan Kabupat en/ Kot a Se-Provinsi Jambi ... 52


(10)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Perkembangan PDRB Kabupat en Kerinci At as Dasar Harga Berlaku dan At as Dasar Harga Konst an 2000 Tahun 2000-2012 ... 43 Tabel 3.2. Laju Pert umbuhan PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 ... 46 Tabel 3.3. St rukt ur Perekonomian Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 ... 47 Tabel 3.4. Hubungan Ant ara Peranan Sekt oral Dengan Laju Pert umbuhan Sekt oral PDRB


(11)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3. 1. Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Jut a Rupiah)... 44 Grafik 3.2. Dist ribusi Persent ase Sekt oral Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en

Kerinci At as Dasar Harga Berlaku Tahun 2012 ... 48 Grafik 3.3. PDRB Perkapit a Kabupat en Kerinci Tahun 2008 – 2012 ... 51 Grafik 3. 4. Sumber Pert umbuhan PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2012 ... 52


(12)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha x

DAFTAR TABEL-TABEL LAM PIRAN

Tabel 1. Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as Dasar Harga Berlaku M enurut Lapangan Usaha (Jut a Rupiah) ... 56 Tabel 2. Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as Dasar Harga Konst an

M enurut Lapangan Usaha (Jut a Rupiah) ... 59 Tabel 3. Dist ribusi Persent ase Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as

Dasar Harga Berlaku ... 61 Tabel 4. Dist ribusi Persent ase Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as

Dasar Harga Konst an ... 63 Tabel 5. Indeks Perkembangan Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as

Dasar Harga Berlaku (Tahun 2000 = 100) ... 65 Tabel 6. Indeks Perkembangan Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as

Dasar Harga Konst an 2000 (Tahun 2000 = 100) ... 67 Tabel 7. Indeks Berant ai Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as Dasar

Harga Berlaku (Tahun Sebelumnya = 100) ... 69 Tabel 8. Indeks Berant ai Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as Dasar

Harga Konst an 2000 (Tahun Sebelumnya = 100) ... 71 Tabel 9. Indeks Implisit Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci ... 73 Tabel 10. Angka-angka Agregat Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as

Dasar Harga Berlaku ... 75 Tabel 11. Angka-angka Agregat Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as

Dasar Harga Konst an 2000 ... 75 Tabel 12. Indeks Berant ai Angka-angka Agregat Produk Dom est ik Regional Brut o

Kabupat en Kerinci At as Dasar Harga Berlaku... 76 Tabel 13. Indeks Berant ai Angka-angka Agregat Produk Dom est ik Regional Brut o

Kabupat en Kerinci At as Dasar Harga Konst an 2000 ... 76 Tabel 14. Laju Pert umbuhan Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as

Dasar Harga Berlaku M enurut Lapangan Usaha ... 77 Tabel 15. Laju Pert umbuhan Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci At as


(13)

(14)

(15)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 3

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Umum

Perencanaan Pembangunan Ekonomi suat u daerah memerlukan bermacam- macam dat a st at ist ik sebagai dasar st rat egi dan kebijakan. Disamping it u, dat a at au paramet er st at ist ik diperlukan juga unt uk melihat hasil yang t elah dicapai yang berguna unt uk mengevaluasi kebijaksanaan pembangunan sekt oral dimasa lalu. Berbagai dat a/ paramet er st at ist ik mut lak diperlukan unt uk memberikan gambaran t ent ang keadaan pada masa lalu dan masa kini, sert a sasaran- sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan dat ang.

Salah sat u dat a/ paramet er st at ist ik yang dibut uhkan adalah Produk Domest ik Regional Brut o (PDRB) M enurut Lapangan Usaha. M elalui dat a t ersebut diperoleh gambaran skala priorit as pembangunan daerah at au regional, sert a kemajuan sekt ornya.

Tingkat Pert umbuhan Riil PDRB dapat mencerminkan keberhasilan pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh pemerint ah. Sedangkan pendapat an per kapit a per t ahun merupakan indikat or t ingkat kesejaht eraan ekonomi penduduk suat u daerah.

Indikat or-indikat or t ersebut merupakan bahan acuan dalam melakukan evaluasi dan perencanaan program pembangunan yang t elah dan akan dilakukan. Hasil penghit ungan PDRB Lapangan Usaha diharapkan dapat menggambarkan keadaan perekonom ian suat u w ilayah secara ut uh. M eskipun PDRB memiliki kelemahan karena mengabaikan fakt or dampak lingkungan yang mungkin t erjadi akibat pembangunan ekonomi. Biaya kerusakan lingkungan t ersebut dianggap nol. Oleh karenanya, perlu dikembangkan PDRB dengan memperhit ungkan dampak lingkungan. At au lebih dikenal dengan Green PDRB. Dalam publikasi PDRB kali ini masih belum memperhit ungkan fakt or dampak lingkungan.


(16)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 4 Penyusunan Produk Domest ik Regional Brut o Kabupat en Kerinci M enurut Lapangan Usaha Tahun 2011 ini merupakan serial dari publikasi yang sama pada t ahun sebelumnya. Diharapkan Publikasi yang baru ini dapat lebih bermanfaat bagi perencanaan ekonomi baik dikalangan pemerint ah, dunia usaha, pendidikan dan bagi konsumen dat a pada umum nya.

1.2 Penggunaan Tahun Dasar 2000

Dalam penyusunan PDRB ini berbagai penyempurnaan t elah dilakukan, baik menyangkut met odologi, cara perhit ungan maupun cakupan sekt ornya. Termasuk diant aranya adalah dengan melakukan penggunaan Tahun Dasar 2000.

Adapun pemilihan t ahun 2000 sebagai t ahun dasar yang baru didasarkan pada : 1. M embandingkan Dat a Tahun 2010 dengan keadaan dat a Tahun 1993 t idak

realist is. M engingat perkembangan ekonomi yang t erjadi dalam kurun w akt u lebih dari sepuluh t ahun, melahirkan banyak perbedaan dalam perilaku ekonomi yang t erjadi. Sehingga bias yang mungkin t erjadi perlu diminimalisasi. 2. Kondisi sosial ekonomi Indonesia t ahun 2000 m enunjukkan keadaan ekonomi

yang relat if st abil dibandingkan dengan t ahun-t ahun sebelumnya, dimana pada t ahun sebelumnya t erjadi krisis ekonom i.

3. Int erval 10 t ahun merupakan kurun w akt u yang secara umum juga diprakt ekkan oleh negara-negara lain.

1.3 Perubahan Klasifikasi Lapangan Usaha

Dalam penghit ungan PDRB seluruh kegiat an ekonomi t ahun 1969 dikelompokkan kedalam 11 sekt or/ klasifikasi lapangan usaha, kemudian pada t ahun 1980-an pengelom pokan diubah kedalam 9 sekt or. Pada t ahun 1983 pengelompokan diubah kembali ke 11 sekt or, dan sejak t ahun 1993 seluruh kegiat an ekonomi dikelompokkan kembali kedalam 9 sekt or/ klasifikasi lapangan usaha, dan pada t ahun 2000 masih menggunakan 9 sekt or/ klasifikasi lapangan usaha.


(17)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 5 Klasifikasi Lapangan Usaha/ sekt or dengan Tahun dasar 2000 mengacu pada pola Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) sebagai rekomendasi dari SNA 1993. Pada Tahun dasar ini digunakan sembilan sekt or

M anfaat lain dengan klasifikasi lapangan usaha adalah agar memudahkan dalam melakukan pembandingan dat a ant ar PDRB daerah lain se-Indonesia maupun membandingkannya dengan PDB nasional, dan selanjut nya PDB nasional dapat dibandingkan dengan PDB manca negara.


(18)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 6 Berikut ini disajikan klasifikasi lapangan usaha yang disajikan dengan menggunakan t ahun dasar 2000 :

KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA KONSTAN 2000 1.PERTANIAN

a. Tanaman bahan makanan b. Tanaman Perkebunan c. Pet ernakan dan hasil-hasilnya d. Kehut anan

e. Perikanan

2.PERTAM BANGAN DAN PENGGALIAN

a. M inyak dan Gas Bumi b. Pert amgangan t anpa Gas c. Penggalian

3.INDUSTRI PENGOLAHAN

a. Indust ri M igas b. Indust ri t anpa M igas

4.LISTRIK GAS DAN AIR

a. List rik b. Gas Kot a b. Air Bersih

5.BANGUNAN

6.PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL

a. Perdagangan Besar dan eceran b. Hot el

c. Rest oran

7.ANGKUTAN DAN KOM UNIKASI A. Angkutan

a. Angkut an Rel b. Angkut an Jalan Raya c. Angkut an Laut

d. Angkut an Sungai,Danau & Penyeberangan e. Angkut an Udara

f. Jasa Penunjang Angkut an

B. Komunikasi

8.KEUANGAN PERSEW AAN DAN JASA PERUSAHAAN 9.JASA - JASA

A. Pemerintahan Umum

a. Administ rasi Pemerint ahan dan Pert ahanan. b. Jasa Pemerint ahan Lainnya

B. Swasta

a. Sosial Kemasyarakat an b. Hiburan dan Rekreasi


(19)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 7 1.4. Konsep dan Definisi

Konsep-konsep yang digunakan dalam penghit ungan Pendapat an Regional sebagai berikut :

1.4.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar

Angka PDRB at as dasar harga pasar diperoleh dengan menjumlahkan nilai t ambah brut o (Gross Value Added) yang t imbul dari seluruh sekt or perekonom ian di w ilayah it u. Yang dimaksud dengan nilai brut o disini mencakup komponen-komponen fakt or pendapat an (Upah dan Gaji, Sew a t anah, dan Keunt ungan), penyusut an dan pajak t idak langsung net o. Jadi dengan menghit ung nilai brut o dari seluruh sekt or t adi, akan diperoleh Produk Domest ik Regional Brut o at as dasar harga pasar.

1.4.2. Produk Domestik Regional Neto (PDRN) Atas Dasar Harga Pasar

Perbedaan ant ara konsep net o dan brut o ialah pada konsep brut o, penyusut an masih t ermasuk didalamnya, sedangkan pada konsep net o ini komponen penyusut an t elah dikeluarkan. Jadi PDRB at as dasar harga pasar dikurangi dengan penyusut an akan memperoleh Produk Domest ik Regional Net o At as Dasar Harga Pasar.

Penyusut an yang dimaksud ialah nilai penjualan susut (aus) barang-barang modal yang t erjadi pada seluruh sekt or ekonomi.

1.4.3. Produk Domestik Regional Neto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor

Perbedaan ant ara konsep biaya fakt or dan biaya pasar ialah karena adanya pajak t idak langsung yang dipungut pemerint ah dan subsidi yang diberikan pemerint ah pada unit -unit produksi. Pajak t idak langsung ini meliput i pajak


(20)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 8 penjualan, biaya ekspor, cukai dan lain-lain kecuali pajak pendapat an dan pajak perseroan.

1.4.4. Pendapatan Regional

Dari konsep-konsep yang dit erangkan diat as dapat diket ahui bahw a PDRN at as dasar biaya fakt or it u sebenarnya merupakan jumlah balas jasa fakt or-fakt or produksi yang ikut sert a dalam proses produksi di w ilayah t ersebut . PDRN at as dasar biaya fakt or, merupakan jum lah dari pendapat an yang berupa upah dan gaji, bunga, sew a t anah dan keunt ungan yang t imbul, at au merupakan pendapat an yang berasal dari w ilayah t ersebut . Akan tet api pendapat an yang dihasilkan t adi t idak seluruhnya menjadi pendapat an penduduknya, sebab ada sebagian pendapat an yang dit erima oleh penduduk w ilayah lain, m isalnya suat u perusahaan yang modalnya dim iliki oleh orang luar, t et api perusahaan t adi beroperasi di w ilayah t ersebut , maka dengan sendirinya keunt ungan perusahaan it u sebagian akan menjadi milik orang luar yait u milik orang yang mempunyai modal t adi.

Sebaliknya kalau ada penduduk w ilayah ini menanamkan modal diluar maka sebagian keunt ungan perusahaan t adi akan mengalir kedalam w ilayah t ersebut , dan menjadi pendapat an dari pemilik modal t adi. Kalau PDRN at as dasar biaya fakt or dikurangi dengan pendapat an yang mengalir t adi maka hasilnya akan merupakan Produk Domest ik Regional Net o yait u merupakan pendapat an yang benar-benar dit erima (Income Receipt ) oleh seluruh penduduk yang t inggal di w ilayah t ersebut . Produk Domest ik Regional Net o inilah yang seharusnya merupakan pendapat an Regional. Akan t et api unt uk mendapat kan angka-angka t ent ang pendapat an yang mengalir keluar/ masuk (yang secara nasional dapat diperoleh dari Neraca Pembayaran Luar Negeri) masih sangat sukar unt uk mendapat kannya dalam bat asan Kabupat en Kerinci, hingga Pendapat an regional ini belum dapat dihit ung dan unt uk sement ara diasumsikan sama dengan PDRN at as dasar Biaya Fakt or. At au asumsi yang berlaku adalah bahw a pendapat an yang mengalir keluar sama dengan pendapat an yang mengalir masuk.


(21)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 9 1.4.5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income) dan Pendapatan Siap Dibelanjakan

(Disposable Income)

Dari yang diut arakan diat as, maka konsep-konsep yang dipakai dalam pendapat an regional dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Produk Domest ik Regional Brut o at as dasar Harga Pasar (GRDP at M arket

Prices), dikurang penyusut an akan sama dengan Produk Domest ik Regional

Net o at as dasar Harga Pasar.

b. Produk Domest ik Regional Net o at as dasar Harga Pasar (NRDP at M arket

Prices) dikurang pajak t ak langsung net o akan sama dengan Produk Domest ik

Regional Net o at as dasar Biaya Fakt or.

c. Produk Domest ik Regional Net o at as dasar Biaya Fakt or (NRDP at Factor Cost ), dit ambah pendapat an net o yang mengalir dari/ ke daerah akan sama dengan Pendapat an Regional.

d. Pendapat an Regional (Regional Income), dikurangi Pajak Pendapat an Perusahaan (Corporat e Income Taxes), Keunt ungan yang t idak dibagikan

(Undist ribut ed Profit ), Iuran Kesejaht eraan Sosial (Social Securit y Cont ribut ion)

di baw ah t ransfer yang dit erima oleh rumah t angga, dan bunga neto at as bunga pemerint ah akan sama dengan Pendapat an Perseorangan.

e. Pendapat an Perseorangan (Personal Income) dikurangi pajak rumah t angga, dan t ransfer yang dibayarkan oleh rumah t angga akan sama dengan Pendapat an yang siap dibelanjakan (Disposable Income).

1.4.6. Produk Domestik dan Produk Regional

Wilayah domest ik at au regional adalah meliput i w ilayah yang berada di dalam bat as geografis regional t ert ent u. Seluruh produk barang dan jasa yang diproduksi di w ilayah domest ik, t anpa memperhat ikan apakah fakt or produksinya berasal dari/ at au dim iliki oleh penduduk w ilayah t ersebut , merupakan produk dari w ilayah t ersebut . Pendapat an yang t imbul oleh karena adanya kegiat an produksi t ersebut merupakan pendapat an domest ik.


(22)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 10 Kenyat aan menunjukkan bahw a sebagian dari fakt or produksi yang melakukan kegiat an produksi disuat u region berasal dari region lain. Demikian juga sebaliknya fakt or yang dim iliki region t ersebut ikut pula dalam proses produksi di region lain.

Produk regional adalah produk domest ik dit ambah pendapat an dari luar region dikurangi dengan pendapat an yang dibayar keluar region t ersebut . Jadi produk region merupakan produk yang dit imbulkan oleh fakt or produksi yang dimiliki penduduk suat u region.

1.4.7. Pendapatan Regional Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan.

Sepert i t elah diuraikan diat as angka-angka pendapat an regional ant ara lain dapat dipakai unt uk mengukur kenaikan t ingkat pendapat an, kenaikan it u disebabkan oleh 2 (dua) fakt or :

a. Kenaikan pendapat an yang bet ul-bet ul dapat menaikkan daya beli penduduk/ kenaikan riil.

b. Kenaikan Pendapat an yang disebabkan karena adanya inflasi (merosot nya nilai uang), kenaikan pendapat an t idak menaikan daya beli penduduk. Kenaikan sepert i ini merupakan kenaikan semu (t idak riil).

Oleh karena it u unt uk menget ahui pendapat an yang sebenarnya (riil) fakt or inflasi ini t erlebih dahulu harus dikeluarkan yang kemudian disebut pendapat an regional at as dasar harga konst an. Pendapat an regional dengan fakt or inflasi yang masih ada di dalamnya merupakan pendapat an regional at as dasar harga berlaku. Dengan alasan inilah maka pendapat an regional perlu disajikan dalam 2 (dua) bent uk yait u at as dasar harga berlaku dan at as dasar harga konst an.


(23)

(24)

(25)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 13

BAB II. RUANG LINGKUP DAN M ETODE PENGHITUNGAN

Uraian sekt oral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sekt or dan sub-sekt or, cara-cara perhit ungan Nilai Tambah Brut o (NTB), baik at as dasar harga berlaku maupun at as dasar harga konst an 2000, sert a sumber dat anya.

2.1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan

2.1.1 Tanaman Bahan M akanan

Sub-sekt or ini mencakup komodit i bahan makanan sepert i padi, jagung, ket ela pohon, ket ela rambat , umbi-umbian, kacang t anah, kacang kedele, kacang-kacangan lainnya, sayur-sayuran, buah-buahan, padi-padian sert a bahan makanan lainnya.

2.1.2 Tanaman Perkebunan

Sub-sekt or ini mencakup semua jenis kegiat an t anaman perkebunan yang diusahakan, baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Kom odit i yang dicakup meliput i ant ara lain cengkeh, jahe, jambu met e, jarak, kakao, karet , kapas, kapok, kayu manis, kelapa, kelapa saw it , kemiri, kina, kopi, lada, pala, panili, serat karung, t ebu, t embakau, t eh sert a t anaman perkebunan lainnya.

2.1.3 Peternakan dan Hasilnya

Sub-sekt or ini mencakup semua kegiat an pembibit an dan budi daya segala jenis t ernak dan unggas dengan t ujuan unt uk dikembang biakkan, dibesarkan dipot ong dan diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat maupun oleh perusahaan pet ernakan. Jenis t ernak yang dicakup adalah: sapi, kerbau, kambing, babi, kuda, ayam, it ik, t elur ayam, t elur it ik. Susu sapi sert a hew an peliharaan lain.


(26)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 14 2.1.4 Kehutanan

Sub-sekt or ini mencakup kegiat an penebangan segala jenis kayu sert a pengambilan daun-daunan, get ah-get ahan dan akar-akaran, t ermasuk juga kegiat an perburuan. Kom odit i yang dicakup meliput i: kayu gelondongan (baik yang berasal dari hut an rim ba maupun hut an budidaya), kayu bakar, rot an, arang, bam bu, t erpent in, gondorukem, kopal, menjangan, babi hut an, sert a hasil hut an lainnya.

2.1.5 Perikanan

Sub-sekt or ini mencakup semua kegiat an penangkapan, pembenihan dan budidaya segala jenis ikan dan biot a air lainnya, baik yang berada di air t aw ar maupun di air asin. Komodit i hasil perikanan ant ara lain sepert i ikan t una dan jenis ikan laut lainnya; ikan mas dan jenis ikan darat lainnya; ikan bandeng dan jenis ikan air payau lainnya; udang dan binat ang berkulit keras lainnya; cumi-cumi dan binat ang berkulit lunak lainnya; rumput laut sert a t umbuhan laut lainnya.

2.1.6 Jasa Pertanian

Jasa pert anian merupakan jasa-jasa khusus yang diberikan unt uk menunjang kegiat an ekonomi pert anian berdasarkan suat u pungut an at au kont rak t ert ent u. Termasuk jasa pert anian adalah penyew aan alat pert anian dengan operat ornya dengan syarat pengelolaan dan resiko usaha tersebut di lakukan secara t erpisah.

Dalam perhit ungan nilai t ambah sekt or pert anian, secara konsep nilai t ambah jasa pert anian ini t erdist ribusi pada masing-masing sub-sekt or (misalnya jasa dokt er hew an pada sub sekt or pet ernakan, jasa memet ik kopi pada sub sekt or perkebunan). Akan t et api karena sampai saat ini belum didapat informasi yang lengkap t ent ang jasa pert anian, maka unt uk alasan prakt isnya nilai t ersebut dianggap t erw akili dalam besarnya persent ase mark-up unt uk t iap-t iap sub sekt or pert anian.


(27)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 15 2.1.7 M etode Perhitungan Output dan Nilai Tambah

Pendekat an yang digunakan dalam memperkirakan nilai t ambah sekt or pert anian adalah melalui pendekat an dari sudut produksi. Pendekat an ini didasarkan pada pert imbangan t ersedianya dat a produksi dan harga untuk masing-masing komodit i pert anian.

Secara umum, nilai out put set iap komodit i diperoleh dari hasil perkalian ant ara produksi yang dihasilkan dengan harga produsen komodit i bersangkut an.

M enurut sifat nya, out put dibedakan at as dua jenis yait u out put ut ama dan out put ikut an. Disamping it u diperkirakan melalui besaran persent ase pelengkap (mark-up) yang diperoleh dari berbagai survei khusus. Tot al out put suat u sub-sekt or merupakan penjum lahan dari nilai out put ut ama dan ikut an dari seluruh komodit i di t ambah dengan nilai perlengkapannya.

Nilai t ambah brut o (NTB) suat u sub-sekt or diperoleh dari penjumlahan NTB t iap-t iap komodit i. NTB ini didapat dari pengurangan nilai out put at as harga produsen t erhadap seluruh biaya-biaya ant ara, yang dalam prakt eknya biasa dihit ung melalui perkalian ant ara rasio NTB t erhadap out put komodit i t ert ent u. Guna keperluan penyajian dat a NTB at as dasar harga konst an 2000 (2000=100), digunakan met ode revaluasi. Yait u met ode dimana seluruh produksi dan biaya– biaya ant ara dinilai berdasarkan harga t ahun dasar 2000. Khusus unt uk sub-sekt or pet ernakan, penghit ungan produksinya t idak dapat dilakukan secara langsung, t et api diperoleh melalui suat u rumus persamaan yang menggunakan t iga peubah, yakni: banyaknya t ernak yang dipot ong, dit ambah selisih populasi t ernak dan selisih ant ara ekspor dan im por t ernak.


(28)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 16 2.2 Pertambangan dan Penggalian

Seluruh jenis komodit i yang dicakup dalam sekt or pert ambangan dan penggalian, dikelompokkan dalam t iga sub-sekt or, yait u: pert ambangan m inyak dan gas bumi (migas), pert ambangan t anpa m igas dan penggalian.

2.2.1 Pertambangan M inyak dan Gas Bumi

Pert ambangan migas meliput i kegiat an pencarian kandungan minyak gas bumi, penyiapan pengeboran, penambangan, penguapan, pemisahan sert a penampungan unt uk dapat dijual at au dipasarkan. Komodit i yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondesat dan gas bumi. Di Kabupat en Kepulauan M ent aw ai kegiat an penambangan minyak dan gas bumi belum dilakukan. Oleh karena it u, t abel-t abel PDRB Kabupat en Kepulauan M ent aw ai t idak mencakup sub sekt or ini.

2.2.2 Pertambangan Tanpa M igas

Sub sekt or ini meliput i pengambilan dan persiapan pengolahan lanjut an benda padat , baik dibaw ah maupun diat as permukaan bumi sert a seluruh kegiat an lainnya yang bert ujuan unt uk memanfaat kan bijih logam dan hasil t ambang lainnya. Hasil dari kegiat an ini adalah bat u bara, pasir besi, bijih t imah, bijih nikel, ferro nikel, nikel mat t es, bijih bauksit , bijih t embaga, bijih emas dan perak, bijih mangan, belerang, yodium, fosfat , aspal alam sert a komodit i t ambang selain t ersebut diat as.

Unt uk memperoleh out put beberapa komodit i t ambang sepert i bat ubara, bijih bauksit , bijih t imah, bijih t embaga, bijih nikel, ferro nikel, nikel mat es, bijih emas dan bijih perak t et ap di gunakan met ode pendekat an produksi. Cara yang digunakan unt uk memperoleh out put dan NTB at as dasar harga berlaku dan at as dasar harga konst an 2000 di t empuh cara yang sama dengan cara yang digunakan pada sub-sekt or pert ambangan migas, yait u met ode revaluasi.


(29)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 17 2.2.3 Penggalian

Sub-sekt or ini mencakup pengambilan dan penggalian segala jenis barang galian sepert i bat u-bat uan, pasir dan t anah yang pada umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil dari kegiat an ini adalah bat u gunung, bat u kali, bat u kapur, koral, kerikil, bat u karang, bat u marmer, pasir unt uk bahan bangunan, pasir silika, pasir kw arsa, kaolin, t anah liat , dan komodit i penggalian selain t ersebut diat as.

Termasuk dalam sub-sekt or penggalian adalah komodit i garam kasar. Out put garam kasar 2000 at as dasar harga konst an 2000, diperoleh dengan menggeser out put t ahun 1993 menjadi out put t ahun 2000 menggunakan indeks pert umbuhan penduduk 2000 (1993=100).

NTB at as dasar harga konst an 2000 diperoleh dengan mengalikan out put t ersebut dengan rasio NTB out put t ahun 2000. Out put harga berlaku diperoleh melalui perkalian ant ara out put at as dasar harga konst an 2000 dengan indeks HPB garam (2000=100). Dengan mengalikan out put at as dasar harga berlaku t ersebut dengan rasio NTB t erhadap out put pada masing-masing t ahun, diperoleh NTB at as dasar harga berlaku.

Out put komodit i penggalian lainnya at as dasar harga berlaku dihit ung melalui pendekat an produksi dimana out put set iap komodit i diperoleh dari hasil perkalian ant ara produksi dengan harga masing-masing komodit i. NTB diperoleh dari out put dikurangi biaya ant ara. Sedangkan perhit ungan at as dasar harga konst an 2000 dilakukan melalui met ode revaluasi.

2.3. Industri Pengolahan

Sepert i halnya pada seri t ahun dasar 1993. Indust ri pengolahan dibedakan at as dua kelompok besar, yait u indust ri pengolahan migas dan indust ri pengolahan Non M igas.


(30)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 18 2.3.1 Industri Pengolahan M igas dan Pengilangan M inyak Bumi

Sub sekt or ini mencakup pengilangan minyak bumi dan produk LNG yang dihasilkan oleh pengilangan gas alam. Namun karena t idak ada kegiat an di Kabupat en Kepulauan M ent aw ai n, maka sub sekt or ini dikosongkan.

2.3.2 Industri Tanpa M igas

Sejak t ahun 2000, indust ri pengolahan t anpa migas dihit ung menurut dua digit kode klasifikasi lapangan usaha indust ri (KLUI) yait u: indust ri makanan, minuman dan t embakau (31); indust ri t ekst il, pakaian jadi dan kulit (32); indust ri kayu, bambu dan rot an (33); indust ri kert as dan barang dari kert as (34); indust ri kim ia dan barang-barang dari kimia dan karet (35); indust ri barang galian bukan logam (36); indust ri logam dasar (37); indust ri barang dari logam, mesin & peralat annya (38); dan indust ri pengolahan lainnya (39).

Perhit ungan pada t ahun dasar 2000=100 menggunakan acuan t abel out put t ahun 2000. Sehingga semua kode KLUI yang dimulai dengan angka 3 (t iga) sudah dimasukkan dalam sekt or indust ri.

Sepert i halnya pada seri t ahun dasar 1993, maka pada indust ri pengolahan t anpa migas ini juga dibedakan at as t iga bagian, yait u: indust ri pengolahan t anpa migas besar sedang (t enaga kerja > 20 orang), indust ri pengolahan t anpa m igas kecil (t enaga kerja 5 – 19 orang) dan indust ri pengolahan t anpa migas kerajinan rumah t angga (t enaga kerja

≤ 4 orang).

• Indust ri Besar dan Sedang

M et ode penghit ungannya menggunakan pendekat an produksi, yait u out put dihit ung lebih dahulu, kemudian set elah dikurangi dengan biaya ant ara diperoleh Nilai Tam bah Brut onya. Pada prinsipnya, met ode est imasi yang digunakan, baik pada seri lama maupun seri baru t idak berbeda. Yait u


(31)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 19 menggunakan cara inflasi unt uk menghit ung at as dasar harga berlaku dan cara ekst ropolasi unt uk menghit ung at as dasar konst annya.

• Indust ri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga

Pada prinsipnya, cakupan dan definisi kegiat an Indust ri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga (IKKR) sama dengan cakupan dan definisi kegiat an Indust ri Besar/ Sedang t anpa M igas. Perbedaannya t erlet ak pada jumlah t enaga kerja yang t erlibat dalam kegiat an indust ri t ersebut . Suat u perusahaan dikat akan sebagai indust ri kecil, jika t enaga kerjanya berjumlah ant ara 5 sampai 19 orang. Sedangkan perusahaan digolongkan sebagai Indust ri Kerajinan Rumah Tangga jika t enaga kerjanya berjumlah kurang dari lima orang.

2.4. Listrik, Gas dan Air Bersih

2.4.1 Listrik

Kegiat an ini mencakup pembangkit an dan penyaluran t enaga list rik, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan Umum List rik Negara (PLN) maupun oleh perusahaan Non-PLN sepert i pem bangkit an list rik oleh Perusahaan Pemerint ah Daerah dan list rik yang diusahakan oleh sw ast a (perorangan maupun perusahaan), dengan t ujuan unt uk dijual. List rik yang dibangkit kan at au yang diproduksi meliput i list rik yang dijual, dipakai sendiri, hilang dalam t ransmisi, dan list rik yang dicuri.

M et ode penghit ungan out put dan NTB unt uk seri 2000 pada sub-sekt or ini adalah sama dengan met ode perhit ungan yang dipakai pada seri 1993 yait u dengan menggunakan pendekat an produksi, yang didasarkan pada dat a hasil survei PLN.

2.4.2 Gas

Kegiat an ini meliput i penyediaan sert a penyaluran gas kot a kepada konsumen dengan menggunakan pipa. Di Indonesia kegiat an usaha ini hanya dilakukan oleh perum Gas Negara. Karena t idak ada kegiatan ini di Kabupat en Kepulauan M ent aw ai, maka sub-sekt or ini t idak ada isian.


(32)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 20 2.4.3 Air Bersih

Kegiat an sub-sekt or air bersih mencakup proses pembersihan, pemurnian dan proses kimiaw i lainnya unt uk menghasilkan air minum, sert a pendist ribusian dan penyalurannya secara langsung melalui pipa dan alat lain ke rumah t angga, inst ansi pemerint ah maupun sw ast a.

M et ode penghit ungan yang digunakan pada seri 2000 ini masih sama dengan met ode penghit ungan yang digunakan pada seri 1993 yait u dengan menggunakan pendekat an produksi dengan dat a dasar hasil survei perusahaan air minum (PAM / PDAM ) Tahunan.

2.5. Bangunan

Kegiat an sekt or bangunan t erdiri dari bermacam-macam kegiat an meliput i pembuat an, pembangunan, pemasangan dan perbaikan (berat maupun ringan) semua jenis konst ruksi yang keseluruhan kegiat an sesuai dengan rincian menurut KLUI.

M et ode yang digunakan unt uk mendapat kan NTB sekt or bangunan adalah melalui pendekat an arus barang (commodit y flow ). Penggunaan met ode ini didasarkan pada pemikiran bahw a besarnya out put pada sekt or bangunan sejalan dengan besarnya input komodit i yang dipergunakan unt uk memperoleh out put dan NTB sekt or bangunan, menggunakan cara ekst rapolasi yang mana out put dan Nilai Tambah Brut o dengan harga konst an harus diperoleh dulu sebelum memperoleh out put dan NTB at as dasar harga berlaku.


(33)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 21 2.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

2.6.1 Perdagangan

Kegiat an yang t ercakup dalam sub-sekt or perdagangan meliput i kegiat an membeli dan menjual barang, baik barang baru maupun bekas, unt uk t ujuan penyaluran/ pendist ribusian t anpa mengubah sifat barang t ersebut .

Sub-sekt or perdagangan dalam perhit ungannya dikelompokkan dalam dua jenis kegiat an, yait u perdagangan besar dan perdagangan eceran. Perdagangan besar meliput i kegiat an pengumpulan dan penjualan kembali barang baru at au bekas oleh pedagang dari produsen at au import ir ke pedagang besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan lembaga yang t idak mencari unt ung, Sedangkan perdagangan eceran mencakup kegiat an pedagang yang umumnya melayani konsumen perorangan at au rumah t angga t anpa merubah sifat , baik barang baru at au barang bekas.

M et ode yang digunakan sub sect or ini adalah met ode arus barang. Out put at au margin perdagangan merupakan selisih ant ara nilai jual dan nilai beli barang yang diperdagangkan set elah dikurangi dengan biaya angkut barang dagangan yang dikeluarkan oleh pedagang. Dengan cara met ode arus barang, out put dihit ung berdasarkan margin perdagangan yang t imbul akibat memperdagangkan barang dari sekt or pert anian, pert ambangan dan penggalian, indust ri sert a barang-barang yang berasal dari impor.

NTB diperoleh berdasarkan perkalian ant ara t ot al out put dengan rasio NTB. Unt uk memperoleh t ot al NTB sub-sekt or perdagangan adalah dengan menjumlahkan NTB t ersebut dengan pajak penjualan dan bea masuk barang impor.


(34)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 22 2.6.2 Hotel

Sub sekt or ini mencakup kegiat an penyediaan akomodasi yang menggunakan sebagian at au seluruh bangunan sebagai t empat penginapan. Akomodasi yang dimaksud disini adalah hot el berbint ang maupun t idak berbint ang, sert a t empat t inggal lainnya yang digunakan unt uk menginap sepert i losmen, mot el, dan sejenisnya.

Termasuk pula kegiat an penyediaan makanan dan minuman sert a penyediaan fasilit as lainnya bagi para t amu yang menginap dimana kegiat an-kegiat an t ersebut berada dalam sat u kesat uan manajemen dengan penginapan. Alasan penggabungan ini karena dat anya sulit dipisahkan.

NTB sub sekt or hot el diperoleh dengan menggunakan pendekat an produksi. Indikat or produksi yang digunakan adalah jum lah malam kamar dan indikat or harganya adalah rat a-rat a t arif per malam kamar. Out put at as dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikat or produksi dengan indikat or harganya. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian out put dengan rasio NTB-nya. Out put dan NTB at as dasar harga konst an dihit ung dengan menggunakan met ode ekst rapolasi.

2.6.3 Restoran

Kegiat an sub-sekt or ini mencakup usaha penyediaan makanan dan minuman jadi yang umumnya dikonsumsi di t empat penjualan. Kegiat an yang t ermasuk dalam sub-sekt or ini sepert i rumah makan, w arung nasi, w arung kopi, katering dan kant in.

Pendekat an yang digunakan unt uk menghit ung NTB sub-sekt or rest oran adalah pendekat an pengeluaran konsumsi makanan dan minuman jadi di luar rumah dari Survei Sosial Ekonom i Nasional (SUSENAS).


(35)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 23 2.7. Pengangkutan dan Komunikasi

2.7.1 Pengangkutan

Kegiat an yang dicakup dalam sub-sekt or pengangkut an t erdiri at as jasa angkut an rel; Angkut an jalan raya; Angkut an laut ; Angkut an Sungai, Danau dan Penyeberangan; Angkut an udara; dan jasa penunjang angkut an. Kegiat an pengangkut an meliput i kegiat an pem indahan penumpang dan barang dari suat u t empat ke t empat lainnya dengan menggunakan alat angkut at au kendaraan, baik bermot or maupun t idak bermot or. Sedangkan jasa penunjang angkut an mencakup kegiat an yang sifat nya menunjang kegiat an pengangkut an sepert i t erminal, pelabuhan dan pergudangan.

• Angkut an Jalan Raya

M eliput i kegiat an pengangkut an barang dan penumpang menggunakan alat angkut kendaraan jalan raya, baik bermot or maupun t idak bermot or. Termasuk pula kegiat an chart er/ sew a kendaraan baik dengan at au t anpa pengemudi. M et ode est imasi yang digunakan adalah pendekat an produksi. Out put at as dasar harga berlakunya merupakan perkalian ant ara indikat or produksi dengan indikat or harga unt uk masing-masing jenis angkut an. Sedangkan out put at as dasar harga konst an diperoleh dengan menggunakan met ode ekst rapolasi. NTB dihit ung berdasarkan perkalian ant ara rasio NTB dengan out put nya.

• Angkut an Laut

M eliput i kegiat an pengangkut an barang dan penumpang dengan menggunakan kapal laut yang beroperasi didalam dan keluar daerah domest ik. Tidak t ermasuk kegiat an pelayaran laut yang diusahakan oleh perusahaan lain yang berada dalam sat u sat uan usaha, dimana kegiat an pelayaran ini sifat nya hanya menunjang kegiat an induknya dan dat a yang t ersedia sulit unt uk dipisahkan. Pada dasarnya, met ode est imasi NTB angkut an laut seri t ahun dasar 1993 sama dengan seri t ahun dasar 2000. Perbedaan kedua seri t ersebut t erlet ak dalam penggunaan rasio NTB. Dalam seri 1993, Rasio NTB mencerminkan 1993 sert a merupakan rasio gabungan ant ara kegiat an angkut an penumpang dan barang.


(36)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 24 Sedangkan seri 2000, Rasio NTB mencerminkan keadaan t ahun 2000 dimana rasio NTB unt uk kegiat an angkut an penumpang dan barang masing-masing berbeda.

Out put at as dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikat or produksi dengan indikat or harganya. Out put at as dasar harga konst an dihit ung dengan met ode ekst rapolasi. Sedangkan NTB diperoleh dengan perkalian ant ara rasio NTB dengan out put nya.

• Angkut an Sungai, Danau dan Penyeberangan

Kegiat an yang dicakup meliput i kegiat an pengangkut an barang dan penumpang dengan menggunakan kapal/ angkut an sungai dan danau baik berm ot or maupun t idak bermot or, sert a kegiat an penyeberangan dengan alat angkut kapal ferry. M et ode est imasi yang digunakan adalah pendekat an produksi. Indikat or produksi yang digunakan adalah jumlah penumpang, barang dan mobil yang diangkut .

Out put at as dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan harga perkalian indikat or produksi dengan indikat or harga yang t erdiri dari angkut an sungai, danau sert a penyeberangan. Unt uk out put at as dasar harga konst an diperoleh dengan met ode ekst rapolasi. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian ant ara rasio NTB dengan out put nya.

• Jasa Penunjang Angkut an

M encakup kegiat an yang bersifat menunjang dan memperlancar kegiat an pengangkut an, yait u meliput i jasa-jasa pelabuhan udara, laut , sungai, darat (t erminal & parkir), bongkar muat laut dan darat , keagenan penumpang, ekspedisi laut , jalan t ol dan jasa penum pang lainnya (pengerukan dan pengujian kelayakan angkut an laut ).

M et ode est imasi yang digunakan adalah pendekat an produksi. Out put dan NTB at as dasar harga berlaku dari kegiat an-kegiat an yang sifat nya monopoli diperoleh dari pengolahan laporan keuangan BUM N yang t erkait . Kegiat an lainnya diperhit ungkan dengan mengalikan indikat or produksi dan harga. Rasio-rasio yang digunakan adalah Rasio-rasio NTB, Rasio-rasio m ark-up dan Rasio-rasio lainnya yang sesuai.


(37)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 25 2.7.2 Komunikasi

Sub-sekt or ini t erdiri dari kegiat an Pos dan Giro, Telekomunikasi dan Jasa Penunjang Komunikasi. Pos dan Giro mencakup kegiat an pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman surat , w esel dan paket pos yang diusahakan oleh PT Pos Indonesia. Kegiat an t elekomunikasi meliput i pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman berit a melalui t elegram, t elepon dan t elex yang di usahakan oleh PT Telkom. Jasa penunjang komunikasi meliput i kegiat an lainnya yang menunjang komunikasi sepert i w arung t elekomunikasi (w art el), Radio Panggil (Pager), dan t elepon selular (ponsel).

M et ode est imasi yang digunakan adalah pendekat an produksi. Out put at as dasar harga berlaku berupa pendapat an/ penerimaan pos dan giro sert a t elekomunikasi diperoleh dari laporan keuangan. NTB at as dasar harga berlaku diperoleh pula dari laporan keuangan berupa penjumlahan upah dan gaji, penyusut an, laba/ rugi, dan komponen-kom ponen lainnya dari NTB.

Out put dan NTB jasa penunjang angkut an diest imasi dengan pendekat an produksi, yait u dengan menggunakan jumlah perusahaan sebagai indikat or produksi, dan rat a-rat a pendapat an perusahaan sebagai indikat or harganya. Sedangkan out put dan NTB at as dasar harga konst an dihit ung dengan met ode ekst rapolasi.

2.8. Keuangan, Persew aan dan Jasa Perusahaan

2.8.1 Bank

Kegiat an yang dicakup adalah kegiat an yang memberikan jasa keuangan pada pihak lain sepert i: menerima simpanan t erut ama dalam bent uk giro dan deposit o, memberikan kredit / pinjaman baik kredit jangka pendek/ menengah dan panjang, mengirim uang, membeli dan menjual surat -surat berharga, mendiskont o surat


(38)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 26 w esel/ kert as dagang/ surat hut ang dan sejenisnya, menyew akan t empat penyimpanan barang berharga, dan sebagainya.

Out put dari usaha perbankan adalah jumlah penerimaan at as jasa pelayanan bank yang diberikan kepada pemakainya, sepert i biaya administ rasi at as t ransaksi dengan bank, biaya pengiriman w esel, dan sebagainya. Dalam out put bank dimasukkan pula imput asi jasa bank yang besarnya sama dengan selisih ant ara bunga yang dit erima dengan bunga yang dibayarkan.

2.8.2 Lembaga Keuangan Tanpa Bank

• Usaha Jasa Asuransi

Asuransi adalah salah sat u jenis lembaga keuangan bukan bank yang usaha pokoknya menanggung resiko-resiko at as t erjadinya musibah/ kecelakaan at as barang at au orang t ersebut (t ermasuk t unjangan hari t ua). Pada pihak dit anggung dapat menerima biaya at as hancur/ rusaknya barang at au mengakibat kan t erjadinya kemat ian t ert anggung.

Jasa asuransi ini dapat dibedakan menjadi asuransi jiw a, asuransi sosial, sert a asuransi kerugian.Asuransi jiw a adalah usaha perusahaan yang khusus menanggung resiko kemat ian, kecelakaan at au sakit t ermasuk juga jaminan hari t ua/ masa depan pihak t ert anggung. Nilai pert anggungan dit ent ukan dan diset ujui oleh kedua belah pihak yang dicant umkan dalam surat perjanjian. Asuransi kerugian adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung resiko at as kerugian, kehilangan at au kerusakan hart a milik/ benda t ermasuk juga t anggung jaw ab hukum pada pihak ket iga yang mungkin t erjadi t erhadap benda/ hart a milik t ert anggung karena sebab-sebab t ert ent u dengan suat u nilai pert anggungan yang besarnya t elah dit ent ukan dan diset ujui oleh kedua belah pihak yang dicant umkan dalam surat perjanjian.

Asuransi sosial adalah usaha perasuransian yang mencakup usaha asuransi jiw a (kerugian) yang dibent uk pemerint ah berdasarkan perat uran-perat uran yang mengat ur hubungan ant ara pihak asuransi dengan seluruh/ segolongan masyarakat unt uk t ujuan sosial. Pihak asuransi ini akan menerima menam pung


(39)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 27 sejumlah iuran/ sumbangan w ajib dari masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan umum , sepert i: Jasa angkut an, jasa kesehat an, jasa/ pelayanan t erhadap pem ilik kendaraan bermot or dan pelayanan hari t ua.

Out put dari kegiat an asuransi merupakan rekapit ulasi dari out put asuransi jiw a, asuransi bukan jiw a (asuransi sosial, asuransi dan reasuransi kerugian sert a broker asuransi).

Biaya ant ara yang dikeluarkan dalam kegiat an asuransi berupa biaya umum sepert i: pembelian alat t ulis kant or, BBM , rekening list rik, dan sebagainya), biaya pemeliharaan, sew a gedung dan biaya administ rasi.

• Dana Pensiun

Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola program yang menjanjikan manfaat pensiun. M anfaat pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada pesert a pada saat pesert a pensiun dan dengan cara yang dit et apkan dalam perat uran dana pensiun. M anfaat pensiun t erdiri dari manfaat pensiun normal, manfaat pensiun dipercepat , manfaat pensiun cacat dan manfaat pensiun dit unda. Jenis dana pensiun dibedakan menjadi dua, yait u Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Out put dan NTB at as dasar harga berlaku dari kegiat an Dana Pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan kegiat an t ersebut . Sedangkan est imasi out put dan NTB at as dasar harga konst an diperoleh dengan menggunakan cara deflasi/ ekst rapolasi, sebagai deflat ornya / ekst rapolat ornya adalah IHK um um at au jumlah pesert a.

• Pegadaian

M encakup usaha lembaga perkredit an pemerint ah yang bersifat monopoli dan dibent uk berdasarkan ket ent uan undang-undang.

Tugasnya ant ara lain membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit at as dasar hukum gadai dengan cara yang mudah, cepat , aman dan hemat .

Kegiat an ut amanya adalah memberikan pinjam an uang kepada segolongan masyarakat dengan menerima jaminan barang bergerak. Besarnya pinjaman sesuai dengan nilai barang jaminan yang diserahkan pihak peminjam t anpa syarat apapun mengenai penggunaan dananya.


(40)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 28 Out put dan NTB at as dasar harga berlaku dari kegiat an pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan Perum Pegadaian. Out put nya t erut ama t erdiri dari sew a modal, bunga deposit o dan lain-lain (sew a rumah). NTB diperoleh dengan mengurangkan out put dengan biaya ant ara. Out put dan NTB at as dasar harga konst an diperoleh dengan menggunakan met ode ekst rapolasi, ekst rapolat ornya adalah jum lah nasabah.

2.8.3 Jasa Penunjang Keuangan

M encakup kegiat an pedagang valut a asing, pasar modal dan jasa penunjangnya, manajer invest asi, penasehat invest asi, reksa dana, biro administ rasi efek, t empat penit ipan hart a, dan sejenisnya.

2.8.4 Sew a Bangunan

Sub-sekt or ini meliput i usaha penyew aan bangunan dan t anah, baik yang menyangkut bangunan t empat t inggal maupun bukan t empat t inggal sepert i perkant oran, pert okoan sert a usaha persew aan t anah persil.

Out put unt uk persew aan bangunan t empat t inggal diperoleh dari perkalian ant ara pengeluaran konsumsi rumah t angga per kapit a unt uk sew a rumah, kont rak rumah, sew a beli rumah dinas, perkiraan sew a rumah, pajak dan pemeliharaan rumah, dengan jumlah penduduk pert engahan t ahun. Sedangkan out put usaha persew aan bangunan bukan t empat t inggal diperoleh dari perkalian ant ara luas bangunan yang disew akan dengan rat a-rat a t arif sew a per m2.

NTB diperoleh dari hasil perkalian ant ara rasio NTB dengan out put nya. NTB at as dasar harga konst an diperoleh dengan menggunakan met ode ekst rapolasi dan sebagai ekst rapolat ornya indeks luas bangunan.


(41)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 29 2.8.5 Jasa Perusahaan

• Jasa Hukum (Advokat / Pengacara dan Not aris)

Advokat adalah ahli hukum yang berw enang bert indak sebagai penasehat at au pembela perkara dalam pengadilan, baik perkara pidana maupun perdat a. Sedangkan Not aris adalah orang yang dit unjuk dan diberi kuasa oleh depart emen Kehakiman unt uk mengesahkan dan menyaksikan berbagai surat perjanjian dan sebagainya.

• Jasa Akunt ansi dan Pembukuan

Jasa akut ansi dan pembukuan adalah usaha jasa pengurusan t at a buku dan pemeriksaan pembukuan, t ermasuk juga jasa pengolahan dat a dan t abulasi yang merupakan bagian dari jasa akunt ansi dan pembukuan.

• Jasa Bangunan, Arsit ek dan Teknik

Jasa bangunan, arsit ek dan t eknik adalah usaha jasa konsult asi bangunan, jasa survei geologi, penyelidikan t ambang/ pencarian komodit i pert ambangan dan jasa penyelidikan sert a sejenisnya.

• Jasa Periklanan dan Riset Pemasaran

Jasa periklanan dan riset pemasaran adalah suat u kegiat an usaha yang memberikan pelayanan kepada pihak lain dalam bent uk pembuat an dan pemasangan iklan, bert ujuan unt uk menyampaikan informasi, membujuk dan mengingat kan kepada konsumen t ent ang produk dari suat u usaha. Dalam penyampaiannya dapat melalui berbagai media m assa.

• Jasa Persew aan M esin dan Peralat an

Jasa persew aan mesin dan peralat an adalah usaha persew aan mesin dan peralat annya unt uk keperluan pert anian, pert ambangan dan ladang minyak, indust ri pengolahan, konst ruksi, dan mesin-mesin keperluan kant or. Out put jasa perusahaan diperoleh dari perkalian ant ara indikat or produksi (jum lah perusahaan at au t enaga kerja) dengan indikat or harga (rat a-rat a out put perusahaan at au per t enaga kerja).


(42)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 30 2.9. Jasa-jasa

2.9.1 Pemerintah Umum dan Pertahanan

Jasa pemerint ahan pada prinsipnya t erbagi dua, yakni: pert ama, pelayanan dari pemerint ahan depart emen dan pert ahanan, kedua, pelayanan yang diberikan oleh badan-badan dibaw ah depart emen t ersebut .

• Administ rasi Pemerint ahan dan Pert ahanan

Sekt or Pemerint ahan umum dan pert ahanan mencakup semua depart emen dan non depart emen, badan/ lembaga t inggi negara, kant or-kant or dan badan-badan yang berhubungan dengan administ rasi pemerint ahan dan pert ahanan. Belanja pegaw ai guru pemerint ah yang memegang t at a usaha dikat egorikan sebagai administ rasi pemerint ahan, sedangkan belanja pegaw ai guru pemerint ah yang t ugasnya mengajar di kat egorikan sebagai jasa pendidikan. Begit u juga dokt er pemerint ah yang t idak melayani masyarakat , dikelompokkan sebagai administ rasi pemerint ahan. Dokt er pemerint ah yang melayani masyarakat dikelompokkan sebagai jasa kesehat an.

• Jasa Pemerint ah Lainnya

Jasa pemerint ah lainnya meliput i kegiat an yang bersifat jasa sepert i sekolah-sekolah pemerint ah, universit as pemerint ah, rumah sakit pemerint ah, bimbingan masyarakat t erasing, museum perpust akaan, t empat -t empat rekreasi yang dibiayai dari keuangan pemerint ah.

Pemerint ah memungut pembayaran yang pada umumnya t idak mencapai besarnya biaya yang dikeluarkan unt uk kegiat an t ersebut . Unit-unit usaha semacam ini menyediakan pelayanan jasa unt uk masyarakat.

Aparat pemerint ah yang melayani penyuluhan KB at au memberi penyuluhan kepada masyarakat t erasing dikat egorikan sebagai jasa kemasyarakat an lainnya. Sedangkan pegaw ai pemerint ah yang melakukan penjualan karcis masuk t aman hiburan, museum at au melayani masyarakat di perpust akaan, dikat egorikan sebagai jasa hiburan dan kebudayaan.


(43)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 31 Belanja pegaw ai dari sekt or ini t erdiri dari gaji pokok, honorarium dan t unjangan lainnya. Belanja pegaw ai yang dipisahkan dari belanja pembangunan dit ransfer ke belanja rut in, sepert i pembayaran honor pegaw ai negeri yang t urut dalam kegiat an proyek.

Belanja pegaw ai jasa pemerint ahan lainnya yang dikeluarkan oleh pemerint ah pusat maupun daerah, baik rut in maupun pem bangunan adalah unt uk guru-guru sekolah negeri, pekerja sekolah, pekerja rumah sakit pemerint ah, pekerja bimbingan masyarakat t erasing, pekerja perpust akaan, dan pekerja t empat-t empaempat-t rekreasi serempat-t a pekerja museum pemerinempat-t ah.

Penyusut an barang modal unt uk sekt or pemerint ahan umum, sampai saat ini dat anya belum t ersedia. Sehingga nilai penyusut an diest imasi berdasarkan rasio t erhadap belanja pegaw ai.

St rukt ur biaya dari sekt or ini t idak memuat unsur surplus usaha, sedangkan pemerint ah t idak melakukan pem bayaran pajak t ak langsung. Sehingga unt uk memperoleh Nilai Tambah Brut o diperkirakan dari penjumlahan belanja pegaw ai sert a perkiraan penyusut an. Dat a unt uk est imasi NTB sekt or pemerint ah umum didasarkan pada realisasi pengeluaran pemerint ah.

Belanja pegaw ai pada jasa pemerint ah lainnya yang dit rasfer dari pemerint ah pusat dan daerah diperoleh dari realisasi anggaran belanja pembangunan menurut sekt or dan sub-sekt or. Sedangkan dat a belanja pegaw ai unt uk jasa pemerint ahan lainnya bagi pemerint ah daerah diperoleh laporan belanja pegaw ai menurut jenis pengeluaran.

Disamping belanja pegaw ai diat as, penyusut an juga t ermasuk dalam penghit ungan NTB sub-sekt or jasa pemerint ah lainnya, dimana nilai penyusut an diperkirakan sekit ar lima persen dari nilai belanja pegaw ai. Perkiraan NTB sekt or pemerint ahan umum dan jasa lainnya at as dasar harga konst an 2000 dihit ung dengan cara ekst rapolasi menggunakan indeks t ert imbang jumlah pegaw ai negeri menurut golongan kepangkat an.


(44)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 32 2.9.2 Jasa Sw asta

• Jasa Sosial Kemasyarakat an

M eliput i jasa pendidikan, kesehat an, riset / penelit ian, palang merah, pant i asuhan, pant i w erda, yayasan pemeliharaan anak cacat / YPAC, rumah ibadat dan sejenisnya, baik yang dikelola oleh pemerint ah maupun sw ast a.

Out put jasa sosial dan kemasyarakat an diperoleh dari hasil perkalian ant ara masing-masing indikat or produksi, sepert i jumlah murid menurut jenjang pendidikan, jumlah t empat t idur rumah sakit , jumlah dokt er, jumlah anak yang diasuh, jum lah orang lanjut usia yang diraw at , jumlah rumah ibadah, jumlah anak cacat yang diraw at dan rat a-rat a out put per masing-masing indikat or. • Jasa hiburan dan Rekreasi

M eliput i kegiat an produksi dan dist ribusi film komersial dan film dokument er unt uk kepent ingan pemerint ah sert a reproduksi film video, jasa bioskop dan panggung hiburan, st udio radio, perpust akaan, museum, kebun binat ang, gedung olah raga, kolam renang, klab malam , t aman hiburan, lapangan golf, lapangan t enis, bilyar, klub sepak bola, art is film, art is panggung, karaoke, video klip, st udio t elevisi dan st asiun pemancar radio yang dikelola oleh sw ast a.

Out put at as dasar harga berlaku diperoleh dengan menggunakan met ode pendekat an produksi, yait u out put diperoleh dari hasil perkalian ant ara indikat or produksi dengan indikat or harga.

Out put kegiat an produksi film diperoleh dari perkalian ant ara jumlah film yang diproduksi dengan rat a-rat a out put per film. Out put kegiat an dist ribusi film diperoleh dari perkalian ant ara rasio biaya sew a film dengan out put bioskop, sedangkan out put bioskop diperoleh dari perkalian ant ara jumlah penont on dengan rat a-rat a out put per penont on.

Out put panggung hiburan/ kesenian dihit ung berdasarkan pajak t ont onan yang dit erima pemerint ah. Out put unt uk jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada umumnya didasarkan pada hasil perkalian ant ara jumlah perusahaan dan jumlah t enaga kerja masing-masing dengan rat a-rat a out put per indikat ornya. Dan NTB at as dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian ant ara rasio NTB dengan out put .


(45)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 33 Out put dan NTB at as dasar harga konst an menggunakan met ode deflasi / ekst rapolasi,dengan deflat or/ ekst rapolat ornya adalah IHK hiburan dan rekreasi at au indeks indikat or produksi yang sesuai.

• Jasa Perorangan dan Rumah Tangga

M eliput i segala jenis kegiat an jasa yang pada umumnya melayani perorangan dan rumah t angga, yang t erdiri dari :

a. Jasa perbengkelan/ reparasi kendaraan bermot or, mencakup perbaikan kecil-kecilan dari kendaraan roda empat , roda t iga dan dua, sepert i mobil pribadi, mobil umum , bemo, sepeda mot or dan sebagainya.

b. Jasa perbengkelan/ reparasi lainnya sepert i perbaikan/ reparasi jam, t elevisi, radio, lemari es, mesin jahit , sepeda dan barang-barang rumah t angga lainnya.

c. Jasa pembant u rumah t angga, mencakup koki, t ukang kebun, penjaga malam, pengasuh bayi dan anak, dan sejenisnya.

d. Jasa perorangan lainnya, mencakup binat u, t ukang cukur, t ukang jahit , t ukang semir sepat u, dan sejenisnya.

Out put at as dasar harga berlaku unt uk jasa perbengkelan sert a jasa perorangan dan rumah t angga diperoleh dari perkalian ant ara masing-masing jumlah t enaga kerja dengan rat a-rat a out put per t enaga kerja. Sedangkan out put jasa pembant u rumah t angga, pengasuh bayi dan sejenisnya diperoleh dari perkalian ant ara pengeluaran per kapit a unt uk pembant u rumah t angga dengan jumlah penduduk pert engahan t ahun.

2.10. M etode Penghitungan PDRB

Unt uk dapat memahami hasil penghit ungan PDRB sebagai sajian dat a st at ist ik ekonomi makro, dan guna memahami art i dan kegunaan t abel-t abel t ersebut , maka konsep dan definisi menjadi amat pent ing unt uk mengert i mengenai dat a yang t ersedia.

Produk Domest ik Regional Brut o (PDRB) dihit ung berdasarkan harga t ahun berjalan, disebut juga dengan dengan PDRB at as dasar harga berlaku dan PDRB


(46)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 34 yang dihit ung pada t ahun dasar 2000 disebut dengan PDRB at as dasar harga konst an.

Penghit ungan PDRB at as dasar harga berlaku maupun at as dasar harga konst an dilakukan dengan menggunakan met ode penghit ungan sebagai berikut :

2.10.1 M etode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Penghit ungan Produk Domest i Regional Brut o at as dasar harga berlaku dapat dihit ung melalui dua met ode, yait u met ode lansung dan met ode t ak lansung.

a. M etode Langsung

M et ode langsung yait u met ode penghit ungan dengan menggunakan dat a daerah, yang secara t erpisah sama sekali dengan dat a nasional sehingga hasil penghit ungannya memperlihat kan seluruh produk barang dan jasa yang dihasilkan daerah t ersebut . M et ode lansung juga akan dapat memperlihat kan karakt erist ik social ekonom i set iap daerah.

M et ode langsung dapat dilakukan dengan mempergunakan 3 (t iga) macam pendekat an yait u :

a. Pendekat an Produksi, b. Pendekat an Pendapat an, c. Pendekat an Pengeluaran

a.1. Pendekatan Produksi

Pendekat an dari segi produksi bermaksud menghit ung nilai t ambah barang dan jasa yang di produksi oleh seluruh kegiat an ekonomi dengan cara mengurangkan t ot al produksi brut o/ out put t iap-t iap sekt or at au sub sekt or dengan biaya ant ara masing-masing.


(47)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 35 Pendekat an ini banyak digunakan pada perkiraan nilai t ambah dari kegiat an-kegiat an produksi yang berbent uk barang, sepert i pert anian, pert ambangan, indust ri dan sebagainya. Pendekat an ini biasa juga disebut dengan pendekat an nilai t ambah.

Nilai t ambah merupakan nilai yang dit ambahkan pada barang dan jasa yang dipakai oleh unit produksi dalam proses produksi sebagi input ant ara. Nilai yang dit ambahkan ini sama dengan balas jasa fakt or produksi at as ikut sert anya proses produksi.

a.2. Pendekatan Pendapatan.

Dalam pendekat an pendapat an maka nilai t ambah dari set iap kegiat an ekonomi dihit ung dengan jalan menjumlahkan semua balas jasa fakt or produksi yait u upah dan gaji, surplus usaha, penyusut an dan pajak t idak langsung net o. Dalam hal sekt or pemerint ahan dan usaha yang sifat nya t idak mencari unt ung, surplus usaha t idak diperhit ungkan. Surplus usaha meliput i bunga net o, sew a t anah dan keunt ungan.

M et ode pendekat an ini banyak dipakai pada sekt or yang produksinya berupa jasa sepert i sekt or pemerint ah. Hal ini t erut ama disebabkan oleh karena t idak t ersedianya dan kurang lengkapnya dat a mengenai nilai produksi dan biaya ant ara (Product ion Account ).

a.3. Pendekatan Pengeluaran

Pendekat an dari segi pengeluaran bert it ik t olak pada permint aan akhir dari barang dan jasa yang produksi di dalam w ilayah Kabupat en Kerinci. Jadi produk domest ik regional dihit ung dengan cara menghit ung berbagai komponen pengeluaran akhir yang membent uk produk domest ik regional t ersebut .


(48)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 36 Secara umum pendekat an pengeluaran dapat dilakukan dengan berberapa cara sebagai berikut :

a. M elalui pendekat an penaw aran yang t erdiri dari met ode arus barang, met ode penjualan eceran dan met ode penilaian eceran

b. M elalui pendekat an permint aan yang t erdiri dari pendekat an suvei pendapat an & pengeluaran rumah t angga met ode dat a anggaran belanja, met ode balance sheet dan met ode st at ist ic perdagangan luar negeri.

Jadi pada prinsipnya kedua cara ini dimaksudkan unt uk memperkirakan komponen-kom ponen perm int aan akhir yait u :

1. Konsumsi Rumah Tangga

2. Konsumsi Lembaga Sw ast a yang t idak mencari unt ung 3. Konsumsi Pemerint ah

4. Pembent ukan M odal Tet ap Brut o 5. Perubahan St ock, dan

6. Ekspor net o (Ekspor - Impor)

b. M etode Tidak Langsung

M et ode t idak langsung merupakan cara mengalokasikan Produk Domest ik Regional Brut o Propinsi ke set iap kabupat en/ kot a dengan menggunakan alokat or t ert ent u, alokat or yang dapat digunakan didasarkan at as :

a. Nilai Produksi Brut o at au Net o set iap sekt or / sub sekt or b. Jumlah Produksi Fisik

c. Tenaga Kerja d. Penduduk, dan


(49)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 37 2.10.2 M etode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Angka-angka PDRB at as dasar harga konst an sangat pent ing digunakan unt uk melihat pert umbuhan riil dari t ahun ke t ahun bagi set iap agregat ekonomi. Agregat ekonomi yang dimaksud adalah PDRB, PDRB perkapit a dan pendapat an regional perkapit a.

2.10.3 M etode Dasar Untuk M enghitung Pertumbuhan Riil

Pert umbuhan riil dari agregat ekonom i dit urunkan dengan cara menghilangkan pengaruh dari perubahan harga pada angka at as dasar harga berlaku, sehingga t erbent uklah angka at as dasar harga konst an. Bila angka at as dasar harga konst an dari agregat -agregat ekonomi yang berbeda dinyat akan dalam harga t ahun dasar yang sama, maka analisis perbandingan dapat dilaksanakan dan seluruh agregat t ersebut bisa dit urunkan dari kegiat an/ subsekt ornya.

Ada t iga met ode dasar yang digunakan unt uk merobah angka at as dasar harga berlaku menjadi at as dasar harga konst an. M et ode-met ode t ersebut pada dasarnya dapat digunakan unt uk seluruh kom ponen PDRB sepert i perm int aan akhir, out put , input ant ara dan komponen nilai t ambah. M et ode t ersebut adalah :

a. Revaluasi

M et ode ini dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya ant ara masing-masing jenis kegiat an pada set iap t ahun berjalan dengan menggunakan indikat or t ahun dasar 2000

b. Ekst rapolasi

M et ode ini dilakukan dengan cara memperbaharui ( updat ing) nilai t ahun dasar sesuai 8 indeks produksi at au t ingkat pert umbuhan riil dari t ahun ket ahun. c. Deflasi

M et ode ini dilakukan dengan memnagi nilai masing-masing t ahun dengan relat if harga yang sesuai indeks harga (1/ 100).


(50)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 38 Dalam deflasi berganda ini, yang di deflasinya adalah out put dan biaya ant aranya, sedangkan nilai t ambah diperoleh dari selisih ant ara out put dan biaya ant ara hasil deflasi t ersebut . Indeks harga yang digunakan sebagai deflat or unt uk menghit ung out put at as dasar harga berlaku biasanya merupakan indeks harga produsen at au indeks harga perdagangan besar sesuai dengan jenis komodit inya.

Perlu diperhat ikan disini dalam kasus ekst rapolasi berdasarkan t ingkat pert umbuhan riil it u sendiri dapat dihit ung dengan menggunakan revaluasi at au deflasi. M et ode penghit ungan yang sebenarnya, dapat menggunakan kombinasi dari ket iga met ode t ersebut .

2.11. M etode Penghitungan Angka Indeks

Agregat -agregat pendapat an sepert i yang t elah diuraikan diat as, secara seri selalu disajikan dua bent uk yait u at as dasar harga berlaku dan at as dasar harga konst an suat u t ahun dasar .

2.11.1 Pada penyajian atas dasar harga berlaku

S

emua agregat pendapat an dinilai at as dasar harga yang berlaku pada

masing - masing t ahunnya, baik pada saat menilai produksi dan biaya ant ara maupun pada penilaian kom ponen nilai t ambah.

2.11.2 Pada penyajian atas dasar harga konstan

Semua agregat pendapat an dinilai at as dasar harga t et ap yang t erjadi pada t ahun dasar (2000). Karena penggunaan harga t et ap maka perkembangan agregat pendapat an dari t ahun ke t ahun semat a-mat a perkembangan riil dan bukan kenaikan harga.


(51)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 39 Agregat -agregat pendapat an yang disajikan adalah dalam bent uk angka indeks yait u indeks perkembangan, Indeks berant ai dan indeks implisit yang masing - masing pendapat an dijelaskan sebagai berikut :

a. Indeks perkembangan diperoleh dengan mem bagi nilai-nilai pada masing-masing t ahun dengan nilai pada t ahun dasar, dikalikan 100. Indeks ini menunjukan t ingkat perkembangnan agregat pendapat an dari t ahun ke t ahun t erhadap t ahun dasar.

b. Indeks berant ai diperoleh dengan membagi nilai pada masing-masing t ahun dengan nilai t ahun sebelumnya dikali dengan 100. Jadi disini t ahun sebelumnya selalu dianggap 100. Indeks ini menunjukan t ingkat perkembangan agregat pendapat an unt uk masing-masing t ahun di bagi t ahun sebelum nya.

c. Indeks implisit , diperoleh dengan membagi nilai at as dasar harga yang berlaku dengan nilai at as dasar harga konst an unt uk masing-masing t ahun dikali 100 (serat us) Indeks ini menunjukan t ingkat perkembangan harga dari agregat pendapat an t erhadap harga pada t ahun dasar. Selanjut nya bila dari indeks implisit ini dibuat indeks berant ainya, akan t erlihat perkembangan harga set iap t ahun t erhadap t ahun sebelumnya.

d. Laju pert umbuhan, diperoleh dengan membagi nilai pada masing-masing t ahun dengan nilai pada t ahun sebelumnya dikalikan 100, kemudian dikurang 100. Angka ini menunjukkan t ingkat perkembangan agregat pendapat an unt uk masing-masing t ahun t erhadap t ahun sebelumnya.


(52)

(53)

(54)

(55)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 43

BAB 3. TINJAUAN PEREKONOM IAN KABUPATEN KERINCI

3.1 PDRB dan Perkembangannya

Hasil perhit ungan PDRB merupakan gambaran dari nilai barang dan jasa yang t elah diproduksi oleh unit -unit produksi/ perusahaan selama sat u t ahun. Dengan demikian, dapat diket ahui t ingkat produkt ivit as yang dicapai baik sekt oral maupun t ot al. PDRB dapat pula memberikan gambaran t ent ang kemampuan suat u daerah/ w ilayah dalam memberikan sumber penghidupan dan penghasilan bagi masyarakat. Jadi, PDRB adalah angka-angka pendapat an penduduk suat u w ilayah baik secara menyeluruh, sekt oral maupun per kapit a.

Tabel 3.1. Perkembangan PDRB Kabupaten Kerinci Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2000-2012

Tahun

ADHB ADHK PDRB (Juta Rp) Indeks

Perkembangan PDRB (Juta Rp)

Indeks Perkembangan

(1) (2) (3) (4) (5)

2000 676.777,98 100,00 676.777,98 100,00

2001 766.562,06 113,27 705.113,36 104,19

2002 937.600,35 138,54 733.160,07 108,33

2003 1.165.962,01 172,28 768.258,59 113,52

2004 1.332.156,76 196,84 806.660,74 119,19

2005 1.577.067,48 233,03 847.651,97 125,25

2006 1.804.348,02 266,61 892.698,98 131,90

2007 2.055.285,33 303,69 945.310,06 139,68

2008 2.377.386,68 351,28 1.000.752,44 147,87

2009 2.652.261,53 391,90 1.059.597,04 156,56

2010 3.069.977,13 453,62 1.121.987,60 165,78

2011* ) 3.517.814,25 519,79 1.185.864,38 175,22

2012* * ) 4.030.534,67 595,55 1.263.015,30 186,62

* ) Angka sem ent ara

* * ) Angka sangat sem ent ara

PDRB Kabupat en Kerinci dari t ahun ke t ahun t erus mengalami peningkat an. Pada t ahun 2000 PDRB Kabupat en Kerinci dengan M inyak dan Gas (M IGAS) berdasarkan at as harga berlaku sebesar Rp.676,77 milyar dan pada t ahun 2012 mencapai Rp.4.030,53 milyar. Sedangkan PDRB Kabupat en Kerinci berdasarkan at as


(56)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 44 harga konst an pada t ahun 2012 sebesar Rp.1.263,02 milyar. Selama kurun w akt u 12 t ahun (2000- 2012), PDRB at as dasar harga berlaku t ahun 2012 (dengan migas) t elah meningkat hingga 5,95 kali lipat (indeks perkembangan = 595,55). Demikian halnya dengan PDRB berdasarkan harga konst an berkem bang sebesar 1,86 kali lipat (indeks perkembangan= 186,62) dibandingkan t ahun 2000.

Grafik 3. 1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kerinci Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Juta Rupiah)

Sekt or pert anian memberikan kont ribusi t erbesar t erhadap t ot al PDRB Kabupat en Kerinci. PDRB Kabupat en Kerinci at as dasar harga berlaku unt uk sekt or pert anian pada t ahun 2012 menyumbang sebesar Rp.2.701,98 milyar. Kont ribusi t erbesar sekt or ini disumbangkan oleh sub sekt or t anaman bahan makanan (Tabama) yait u sebesar 34,16 persen t erhadap t ot al PDRB Kabupat en Kerinci.

Unt uk sekt or pert ambangan dan penggalian pada t ahun 2012 menyum bang sebesar Rp.16,89 m ilyar, dimana kont ribusi sekt or ini disumbangkan oleh sub sekt or penggalian yait u sebesar 0,42 persen t erhadap t ot al PDRB Kabupat en Kerinci.

Nilai PDRB Kabupat en Kerinci unt uk sekt or indust ri pengolahan menyumbang sebesar Rp. 97,40 m ilyar, dengan kont ribusi t erbesar pada sekt or ini ada pada sub

0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000

2008 2009 2010 2011 2012 Dengan M igas Tanpa M igas


(57)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 45 sekt or indust ri t anpa m igas ( makanan, minuman, dan t embakau) yait u sebesar 2,42 persen t erhadap t ot al PDRB Kabupat en Kerinci.

Unt uk sekt or list rik, gas dan air menyumbang sebesar Rp. 28,36 milyar dengan kont ribusi t erbesar pada sekt or ini adalah sub sekt or list rik yait u sebesar 0,55 persen t erhadap t ot al PDRB Kabupat en Kerinci.

Nilai PDRB Kabupat en Kerinci unt uk sekt or bangunan menyumbang sebesar Rp.127,92 milyar. Kont ribusi unt uk sekt or ini sebesar 3,17 persen t erhadap t ot al PDRB Kabupat en Kerinci.

Unt uk sekt or perdagangan, hot el dan rest oran m emberikan kont ribusi t erbesar ket iga t erhadap t ot al PDRB Kabupat en Kerinci. Pada t ahun 2012, sekt or perdagangan, hot el dan rest oran menyumbang sebesar Rp.378,51 m ilyar. Kont ribusi t erbesar pada sekt or ini disumbangkan oleh sub sekt or perdagangan besar dan eceran yait u sebesar 8,58 persen t erhadap t ot al PDRB Kabupat en Kerinci.

Selain it u, unt uk sekt or pengangkut an dan komunikasi juga memberikan kont ribusi dalam pembent ukan PDRB Kabupat en Kerinci yait u sebesar Rp.150,25 milyar. Kont ribusi t erbesar pada sekt or ini disumbangkan oleh sub sekt or pengangkut an khusunya angkut an jalan raya yait u sebesar 3,52 persen t erhadap t ot al PDRB Kabupat en Kerinci.

Seiring dengan perkembangan perekonomian suat u daerah, maka sekt or ini keuangan, persew aan dan jasa perusahaan semakin memegang peran pent ing. Unt uk sekt or ini menyumbang sebesar Rp.35,98 milyar. Kont ribusi t erbesar pada sekt or ini disumbangkan oleh sub sekt or sew a bangunan yait u sebesar 0,59 persen t erhadap t ot al PDRB Kabupat en Kerinci.

Pada t ahun 2012, peranan sekt or jasa-jasa dalam pembent ukan PDRB Kabupat en Kerinci at as dasar harga berlaku mem berikan kont ribusi t erbesar kedua


(1)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha

77

Tabel 14.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kerinci Atas Dasar

Harga Berlaku M enurut Lapangan Usaha

LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* ) 2012* * )

1. PERTANIAN 15,29 11,51 15,26 15,72 13,97

a. Tanam an Bahan M akanan 15,61 11,80 16,38 10,82 15,82

b. Tanam an Perkebunan 15,02 11,09 13,54 22,37 12,97

c. Pet ernakan dan Hasil-hasilnya 15,76 12,35 16,24 15,39 7,29

d. Kehut anan 16,24 6,21 29,49 7,76 8,29

e. Perikanan 11,39 9,76 16,74 15,15 9,58

2. PERTAM BANGAN & PENGGALIAN 12,18 13,33 24,05 13,53 16,02

a. M inyak dan Gas Bumi 0 0 0 0 0

b. Pert am bangan Bukan M igas 0 0 0 0 0

c. Penggalian 12,18 13,33 24,05 13,53 16,02

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 14,43 12,72 21,45 14,63 15,85

a. Industri M igas 0 0 0 0 0

1. Pengilangan M inyak Bumi 0 0 0 0 0

2. Gas Alam Cair 0 0 0 0 0

b. Industri Bukan M igas 14,43 12,72 21,45 14,63 15,85

1. M akanan, M inum an dan Tem bakau 14,97 11,51 17,56 16,62 21,70

2. Tekst il, Brg. Kulit & Alas kaki 26,74 11,83 20,43 10,73 8,74

3. Brg. Kayu & Hasil Hut an lainnya 15,35 16,57 32,46 13,32 7,07

4. Kert as dan Barang Cet akan 9,98 13,87 20,83 10,59 12,80

5. Pupuk, Kim ia & Brg. dari Karet 9,31 7,44 19,62 12,79 12,55

6. Sem en & Brg. Galian bukan logam 13,00 11,72 17,26 10,70 8,33

7. Logam Dasar Besi & Baja 0 0 0 0 0

8. Alat Angk., M esin & Peralat annya 9,28 8,40 21,13 13,73 13,15

9. Barang lainnya 9,23 15,83 22,77 9,23 11,93

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 7,97 6,90 21,44 15,57 19,38

a. Listrik 7,65 7,32 23,97 14,89 20,03

b. Gas Kot a 0 0 0 0 0

c. Air Bersih 8,98 5,54 13,24 17,97 17,17

5. KONSTRUKSI 19,81 15,60 17,08 14,06 9,01

* )

Angka Sem ent ara

* * )


(2)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha

78

Lanjutan Tabel 14.

LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* ) 2012* * )

6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 24,21 15,40 16,04 13,69 13,64

a. Perdagangan Besar & Eceran 25,57 16,00 15,68 13,79 14,71

b. Hot el 11,30 6,35 19,00 12,90 3,18

c. Rest oran 12,96 9,90 19,48 12,72 3,39

7. PENGANGKUTAN & KOM UNIKASI 16,71 10,91 15,96 10,43 19,81

a. Pengangkutan 16,68 10,83 15,08 9,74 20,63

1. Angkut an Jalan Rel 0 0 0 0 0

2. Angkut an Jalan Raya 16,74 10,84 15,09 9,69 20,72

3. Angkut an Laut 0 0 0 0 0

4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0 0 0 0 0

5. Angkut an Udara 0 0 0 0 0

6. Jasa Penunjang Angkut an 8,73 8,66 13,43 18,33 7,11

b. Komunikasi 17,25 12,82 34,94 23,07 6,43

1. Pos dan Telekom unikasi 17,32 12,82 -100,00 0 5,72

2. Jasa Penunjang Komunikasi 11,17 12,82 -100,00 0 57,51

8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN 13,19 7,89 16,69 15,43 22,42

a. Bank 13,96 11,48 27,74 26,10 22,24

b. Lem baga Keuangan Bukan Bank 7,46 11,96 20,45 10,92 16,94

c. Jasa Penunjang Keuangan 0 0 0 0 0

d. Real Est at 13,93 6,18 13,40 13,36 23,74

e. Jasa Perusahaan 13,99 12,94 15,48 13,16 15,61

9. JASA-JASA 11,68 8,47 16,09 10,49 17,63

a. Pemerintahan Umum 11,53 8,17 15,55 10,11 19,23

1. Adm . Pemerint ah & Pert ahanan 11,60 9,75 16,54 0 0

2. Jasa Pem erint ah lainnya 11,40 5,37 13,75 0 0

b. Sw asta 12,44 9,99 18,76 12,32 10,04

1. Jasa Sosial Kem asyarakat an 12,32 7,94 18,38 11,46 9,69

2. Jasa Hiburan & Rekreasi 9,65 8,84 14,70 8,85 8,07

3. Jasa Perorangan & Rum aht angga 14,26 14,66 21,55 15,57 11,56

PDRB 15,67 11,56 15,75 14,59 14,57

PDRB TANPA M IGAS 15,67 11,56 15,75 14,59 14,57

* )

Angka Sem ent ara

* * )


(3)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha

79

Tabel 15.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kerinci Atas Dasar

Harga Konstan 2000 M enurut Lapangan Usaha

LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* ) 2012* * )

1. PERTANIAN 6,25 6,04 5,87 5,52 5,53

a. Tanam an Bahan M akanan 6,16 6,23 6,21 4,05 5,60

b. Tanam an Perkebunan 6,61 5,94 5,48 7,28 5,85

c. Pet ernakan dan Hasil-hasilnya 5,63 5,61 5,94 6,49 2,94

d. Kehut anan 0,13 0,14 0,12 0,14 2,70

e. Perikanan 2,92 4,74 4,85 3,42 6,15

2. PERTAM BANGAN & PENGGALIAN 4,17 4,61 6,63 5,66 6,23

a. M inyak dan Gas Bumi 0 0 0 0 0

b. Pert am bangan Bukan M igas 0 0 0 0 0

c. Penggalian 4,17 4,61 6,63 5,66 6,23

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,62 6,19 5,54 7,16 8,42

a. Industri M igas 0 0 0 0 0

1. Pengilangan M inyak Bumi 0 0 0 0 0

2. Gas Alam Cair 0 0 0 0 0

b. Industri Bukan M igas 5,62 6,19 5,54 7,16 8,42

1. M akanan, M inum an dan Tem bakau 6,02 6,26 5,45 9,68 10,82

2. Tekst il, Brg. Kulit & Alas kaki 4,16 4,73 3,28 5,64 4,40

3. Brg. Kayu & Hasil Hut an lainnya 6,81 7,72 6,22 4,68 5,86

4. Kert as dan Barang Cet akan 4,03 5,64 6,46 5,26 10,27

5. Pupuk, Kim ia & Brg. dari Karet 3,04 3,38 2,98 4,78 3,56

6. Sem en & Brg. Galian bukan logam 3,77 4,65 5,72 4,80 3,41

7. Logam Dasar Besi & Baja 0 0 0 0 0

8. Alat Angk., M esin & Peralat annya 3,12 3,45 1,62 4,37 6,83

9. Barang lainnya 3,18 4,52 6,33 2,15 7,55

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 3,38 3,49 5,38 6,59 14,08

a. Listrik 3,69 3,74 5,77 6,85 14,66

b. Gas Kot a 0 0 0 0 0

c. Air Bersih 2,41 2,70 4,14 5,75 12,17

5. KONSTRUKSI 6,78 6,96 6,38 4,79 4,19

* )

Angka Sem ent ara

* * )


(4)

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha

80

Lanjutan Tabel 15.

LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* ) 2012* * )

6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 5,73 6,19 6,31 8,20 4,54

a. Perdagangan Besar & Eceran 6,06 6,64 6,30 8,68 4,90

b. Hot el 4,07 2,27 3,11 7,96 1,67

c. Rest oran 3,59 3,18 6,41 4,84 1,97

7. PENGANGKUTAN & KOM UNIKASI 4,92 5,59 5,83 5,89 14,23

a. Pengangkutan 4,86 5,49 5,61 5,60 14,68

1. Angkut an Jalan Rel 0 0 0 0 0

2. Angkut an Jalan Raya 4,86 5,50 5,61 5,61 14,73

3. Angkut an Laut 0 0 0 0 0

4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0 0 0 0 0

5. Angkut an Udara 0 0 0 0 0

6. Jasa Penunjang Angkut an 4,48 4,52 4,34 5,05 2,55

b. Komunikasi 6,92 8,73 12,97 14,34 1,97

1. Pos dan Telekom unikasi 6,92 8,73 -100,00 0 0,70

2. Jasa Penunjang Komunikasi 6,92 8,73 -100,00 0 48,23

8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN 3,07 3,35 4,49 5,69 11,78

a. Bank 6,19 6,26 9,68 6,11 14,87

b. Lem baga Keuangan Bukan Bank 2,13 3,24 5,04 5,77 12,48

c. Jasa Penunjang Keuangan 0 0 0 0 0

d. Real Est at 2,44 2,56 3,02 5,62 10,71

e. Jasa Perusahaan 4,57 4,75 4,17 4,51 12,41

9. JASA-JASA 4,23 4,74 5,73 4,57 10,67

a. Pemerintahan Umum 4,22 4,66 5,76 4,32 11,45

1. Adm . Pemerint ah & Pert ahanan 4,25 4,92 6,56

2. Jasa Pem erint ah lainnya 4,16 4,20 4,32

b. Sw asta 4,26 5,18 5,55 5,93 6,51

1. Jasa Sosial Kem asyarakat an 3,72 4,37 5,65 7,05 5,56

2. Jasa Hiburan & Rekreasi 2,94 3,08 5,29 3,02 1,14

3. Jasa Perorangan & Rum aht angga 5,51 7,08 5,56 6,10 9,94

PDRB 5,86 5,88 5,89 5,69 6,51

PDRB TANPA M IGAS 5,86 5,88 5,89 5,69 6,51

* )

Angka Sem ent ara

* * )


(5)

(6)