Konsep dan Definisi PENDAHULUAN

PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 9

1.4.5. Pendapatan Perseorangan Personal Income dan Pendapatan Siap Dibelanjakan Disposable Income

Dari yang diut arakan diat as, maka konsep-konsep yang dipakai dalam pendapat an regional dapat diuraikan sebagai berikut : a. Produk Domest ik Regional Brut o at as dasar Harga Pasar GRDP at M arket Prices , dikurang penyusut an akan sama dengan Produk Domest ik Regional Net o at as dasar Harga Pasar. b. Produk Domest ik Regional Net o at as dasar Harga Pasar NRDP at M arket Prices dikurang pajak t ak langsung net o akan sama dengan Produk Domest ik Regional Net o at as dasar Biaya Fakt or. c. Produk Domest ik Regional Net o at as dasar Biaya Fakt or NRDP at Factor Cost , dit ambah pendapat an net o yang mengalir dari ke daerah akan sama dengan Pendapat an Regional. d. Pendapat an Regional Regional Income, dikurangi Pajak Pendapat an Perusahaan Corporat e Income Taxes, Keunt ungan yang t idak dibagikan Undist ribut ed Profit , Iuran Kesejaht eraan Sosial Social Securit y Cont ribut ion di baw ah t ransfer yang dit erima oleh rumah t angga, dan bunga neto at as bunga pemerint ah akan sama dengan Pendapat an Perseorangan. e. Pendapat an Perseorangan Personal Income dikurangi pajak rumah t angga, dan t ransfer yang dibayarkan oleh rumah t angga akan sama dengan Pendapat an yang siap dibelanjakan Disposable Income.

1.4.6. Produk Domestik dan Produk Regional

Wilayah domest ik at au regional adalah meliput i w ilayah yang berada di dalam bat as geografis regional t ert ent u. Seluruh produk barang dan jasa yang diproduksi di w ilayah domest ik, t anpa memperhat ikan apakah fakt or produksinya berasal dari at au dim iliki oleh penduduk w ilayah t ersebut , merupakan produk dari w ilayah t ersebut . Pendapat an yang t imbul oleh karena adanya kegiat an produksi t ersebut merupakan pendapat an domest ik. PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 10 Kenyat aan menunjukkan bahw a sebagian dari fakt or produksi yang melakukan kegiat an produksi disuat u region berasal dari region lain. Demikian juga sebaliknya fakt or yang dim iliki region t ersebut ikut pula dalam proses produksi di region lain. Produk regional adalah produk domest ik dit ambah pendapat an dari luar region dikurangi dengan pendapat an yang dibayar keluar region t ersebut . Jadi produk region merupakan produk yang dit imbulkan oleh fakt or produksi yang dimiliki penduduk suat u region.

1.4.7. Pendapatan Regional Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan.

Sepert i t elah diuraikan diat as angka-angka pendapat an regional ant ara lain dapat dipakai unt uk mengukur kenaikan t ingkat pendapat an, kenaikan it u disebabkan oleh 2 dua fakt or : a. Kenaikan pendapat an yang bet ul-bet ul dapat menaikkan daya beli penduduk kenaikan riil. b. Kenaikan Pendapat an yang disebabkan karena adanya inflasi merosot nya nilai uang, kenaikan pendapat an t idak menaikan daya beli penduduk. Kenaikan sepert i ini merupakan kenaikan semu t idak riil. Oleh karena it u unt uk menget ahui pendapat an yang sebenarnya riil fakt or inflasi ini t erlebih dahulu harus dikeluarkan yang kemudian disebut pendapat an regional at as dasar harga konst an. Pendapat an regional dengan fakt or inflasi yang masih ada di dalamnya merupakan pendapat an regional at as dasar harga berlaku. Dengan alasan inilah maka pendapat an regional perlu disajikan dalam 2 dua bent uk yait u at as dasar harga berlaku dan at as dasar harga konst an. PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 11 PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 12 PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 13

BAB II. RUANG LINGKUP DAN M ETODE PENGHITUNGAN

Uraian sekt oral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sekt or dan sub-sekt or, cara-cara perhit ungan Nilai Tambah Brut o NTB, baik at as dasar harga berlaku maupun at as dasar harga konst an 2000, sert a sumber dat anya.

2.1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan

2.1.1 Tanaman Bahan M akanan

Sub-sekt or ini mencakup komodit i bahan makanan sepert i padi, jagung, ket ela pohon, ket ela rambat , umbi-umbian, kacang t anah, kacang kedele, kacang-kacangan lainnya, sayur-sayuran, buah-buahan, padi-padian sert a bahan makanan lainnya.

2.1.2 Tanaman Perkebunan

Sub-sekt or ini mencakup semua jenis kegiat an t anaman perkebunan yang diusahakan, baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Kom odit i yang dicakup meliput i ant ara lain cengkeh, jahe, jambu met e, jarak, kakao, karet , kapas, kapok, kayu manis, kelapa, kelapa saw it , kemiri, kina, kopi, lada, pala, panili, serat karung, t ebu, t embakau, t eh sert a t anaman perkebunan lainnya.

2.1.3 Peternakan dan Hasilnya

Sub-sekt or ini mencakup semua kegiat an pembibit an dan budi daya segala jenis t ernak dan unggas dengan t ujuan unt uk dikembang biakkan, dibesarkan dipot ong dan diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat maupun oleh perusahaan pet ernakan. Jenis t ernak yang dicakup adalah: sapi, kerbau, kambing, babi, kuda, ayam, it ik, t elur ayam, t elur it ik. Susu sapi sert a hew an peliharaan lain. PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 14

2.1.4 Kehutanan

Sub-sekt or ini mencakup kegiat an penebangan segala jenis kayu sert a pengambilan daun-daunan, get ah-get ahan dan akar-akaran, t ermasuk juga kegiat an perburuan. Kom odit i yang dicakup meliput i: kayu gelondongan baik yang berasal dari hut an rim ba maupun hut an budidaya, kayu bakar, rot an, arang, bam bu, t erpent in, gondorukem, kopal, menjangan, babi hut an, sert a hasil hut an lainnya.

2.1.5 Perikanan

Sub-sekt or ini mencakup semua kegiat an penangkapan, pembenihan dan budidaya segala jenis ikan dan biot a air lainnya, baik yang berada di air t aw ar maupun di air asin. Komodit i hasil perikanan ant ara lain sepert i ikan t una dan jenis ikan laut lainnya; ikan mas dan jenis ikan darat lainnya; ikan bandeng dan jenis ikan air payau lainnya; udang dan binat ang berkulit keras lainnya; cumi-cumi dan binat ang berkulit lunak lainnya; rumput laut sert a t umbuhan laut lainnya.

2.1.6 Jasa Pertanian

Jasa pert anian merupakan jasa-jasa khusus yang diberikan unt uk menunjang kegiat an ekonomi pert anian berdasarkan suat u pungut an at au kont rak t ert ent u. Termasuk jasa pert anian adalah penyew aan alat pert anian dengan operat ornya dengan syarat pengelolaan dan resiko usaha tersebut di lakukan secara t erpisah. Dalam perhit ungan nilai t ambah sekt or pert anian, secara konsep nilai t ambah jasa pert anian ini t erdist ribusi pada masing-masing sub-sekt or misalnya jasa dokt er hew an pada sub sekt or pet ernakan, jasa memet ik kopi pada sub sekt or perkebunan. Akan t et api karena sampai saat ini belum didapat informasi yang lengkap t ent ang jasa pert anian, maka unt uk alasan prakt isnya nilai t ersebut dianggap t erw akili dalam besarnya persent ase mark-up unt uk t iap-t iap sub sekt or pert anian. PDRB Kabupat en Kerinci Tahun 2008-2012 M enurut Lapangan Usaha 15

2.1.7 M etode Perhitungan Output dan Nilai Tambah

Pendekat an yang digunakan dalam memperkirakan nilai t ambah sekt or pert anian adalah melalui pendekat an dari sudut produksi. Pendekat an ini didasarkan pada pert imbangan t ersedianya dat a produksi dan harga untuk masing- masing komodit i pert anian. Secara umum, nilai out put set iap komodit i diperoleh dari hasil perkalian ant ara produksi yang dihasilkan dengan harga produsen komodit i bersangkut an. M enurut sifat nya, out put dibedakan at as dua jenis yait u out put ut ama dan out put ikut an. Disamping it u diperkirakan melalui besaran persent ase pelengkap mark-up yang diperoleh dari berbagai survei khusus. Tot al out put suat u sub-sekt or merupakan penjum lahan dari nilai out put ut ama dan ikut an dari seluruh komodit i di t ambah dengan nilai perlengkapannya. Nilai t ambah brut o NTB suat u sub-sekt or diperoleh dari penjumlahan NTB t iap-t iap komodit i. NTB ini didapat dari pengurangan nilai out put at as harga produsen t erhadap seluruh biaya-biaya ant ara, yang dalam prakt eknya biasa dihit ung melalui perkalian ant ara rasio NTB t erhadap out put komodit i t ert ent u. Guna keperluan penyajian dat a NTB at as dasar harga konst an 2000 2000=100, digunakan met ode revaluasi. Yait u met ode dimana seluruh produksi dan biaya– biaya ant ara dinilai berdasarkan harga t ahun dasar 2000. Khusus unt uk sub-sekt or pet ernakan, penghit ungan produksinya t idak dapat dilakukan secara langsung, t et api diperoleh melalui suat u rumus persamaan yang menggunakan t iga peubah, yakni: banyaknya t ernak yang dipot ong, dit ambah selisih populasi t ernak dan selisih ant ara ekspor dan im por t ernak.