Hasil Uji Asumsi Klasik 1.

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik 1.

Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah metode plot. Cara pengambilan keputusannya pada metode plot adalah: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.2 Normal P-Plot Sumber: data diolah peneliti, 2013. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi normalitas dan tidak terjadi masalah normalitas.

2. Hasil Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena adanya perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan diagram pancar residual. Cara pengambilan keputusan yaitu: a. Jika diagram pancar membentuk pola-pola tertentu yang teratur, maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika diagram pancar tidak membentuk pola atau acak, maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: data diolah peneliti, 2013. Universitas Sumatera Utara Output SPSS pada gambar Scatterplot menunjukkan penyebaran titik-titik data sebagai berikut: a. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar 0. b. Titik-titik data mengumpul hanya diatas dan dibawah saja. c. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Model regresi linear berganda terbebas dari asumsi klasik heteroskesdastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

3. Hasil Uji Multikolineritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel produk dan variabel harga independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel produk dan variabel harga saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel produk dan variabel harga yang nilai korelasi antar sesama variabel produk dan variabel harga sama dengan nol. Cara pengambilan keputusan untuk uji multikolineritas adalah: a. Jika nilai Vif 10, maka pada model regresi terjadi multikolineritas, b. Jika nilai Vif 10, maka pada model regresi tidak terjadi multikolineritas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 7.152 1.636 4.371 .000 X1 .678 .082 .631 8.295 .000 .929 1.077 X2 .157 .075 .161 2.112 .037 .929 1.077 a. Dependent Variable: Y Sumber: data diolah peneliti, 2013. Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Independen Tolerance VIF Simpulan X1 X2 0,929 0,929 1,077 1,077 Tidak terjadi multikolineritas Tidak terjadi multikolineritas Sumber: data diolah peneliti, 2013. Berdasarkan Tabel 4.7, dapat diketahui hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada varaibel produk dan variabel harga yang memiliki nilai tolerance kurang dari 10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel produk dan variabel harga yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada varaibel produk dan variabel harga yang memiliki nilai VIF dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas varaibel produk dan variabel harga dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara

4.4 Hasil Uji Regressi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

2 13 76

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 0 12

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 0 6

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 0 18

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 1 2

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 0 8

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Pengaruh Produk dan Harga Keripik Singkong Kreasi Lutvi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu

0 0 41

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran - Pengaruh Produk dan Harga Keripik Singkong Kreasi Lutvi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu

0 1 16

Pengaruh Produk dan Harga Keripik Singkong Kreasi Lutvi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu

0 0 10