Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian
Pertanyaan Corrected
Item Total Correlation
Sig. 1-tailed
Keterangan
1 Keripik singkong Kreasi Lutvi cocok
dikonsumsi sebagai makanan ringan di saat bersantai dengan keluarga.
2. Saya mengetahui informasi tentang keripik singkong kreasi Lutvi pada saat mengunjungi
stand pameran UKM. 3. Saya membeli membeli produk keripik singkong
Kreasi Lutvi karena produknya aman untuk dikonsumsi.
4. Keputusan saya untuk membeli keripik singkong kreasi Lutvi adalah keputusan yang
tepat. 5. Anda berkeinginan untuk melakukan pembelian
ulang produk keripik singkong Kreasi Lutvi. ,617
,637 ,639
,676 ,564
,000 ,000
,000 ,000
,000 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan Tabel 3.5 diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari
variabel keputusan pembelian memiliki nilai yang lebih besar dari 0,30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel
keputusan pembelian yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi 1 – tailed seluruh
instrumen yang lebih kecil dari nilai α sebesar 5.
3.9.2 Hasil Uji Reliabilitas Data
Adapun hasil uji reliabilitas data pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Cronbach’s
Alpha N Of Items
Keterangan
Variabel Produk product Variabel Harga price
Variabel Keputusan Pembelian
,845 ,860
,730 4
4 5
Reliabel Reliabel
Reliabel
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian reliabilitas jawaban responden terhadap variabel penelitian ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha 0,60, sehingga dapat disimpulkan
konstruk pernyataan adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian.
3.10 Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban
responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden.
b. Uji Asumsi Klasik 1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah metode plot.
2 Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi karena adanya perubahan situasi yang tidak
tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan diagram pancar residual.
3 Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.
Universitas Sumatera Utara
c. Metode Analisis Statistik Peneliti menganalisis dengan menggunakan metoda analisis regresi linear
berganda. Dalam menganalis data, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 19 for windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana: Y = skor pengaruh Keputusan Pembelian Keripik Singkong Kreasi Lutvi
a = konstanta
b
1
, b
2
= koefisien regresi X
1
= Produk Product X
2
= Harga Price
e = standart error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H
o
ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah dimana H
o
diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan Nugroho, 2005:65 yaitu:
1 Uji F
hitung
Uji F
hitung
dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh positif dan signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F
hitung
ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
H
o
: b
1
, b
2
= 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
H
1
: b
1
, b
2
≠ 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat.
Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
dengan tingkat kesalahan
α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1. Kriteria pengambilan keputusan KPK:
H
o
diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H
1
diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
2 Koefisien Determinasi R
2
Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas X
i
secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas Y dapat dilihat dari
koefisien determinasi berganda R
2
, dimana 0R
2
1. Hal ini menunjukkan jika nilai R
2
semakin dekat pada nilai 1, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas semakin kuat. Sebaliknya jika
nilai R
2
semakin dekat pada nilai 0 maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas semakin lemah.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Keripik Singkong Kreasi Lutvi
Industri keripik singkong adalah industri yang memanfaatkan ubi kayu yang merupakan komoditas hasil pertanian sebagai bahan baku utama keripik
singkong yang dapat menghasilkan berbagai bentuk yang menarik dan memiliki cita rasa yang khas untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Keripik
singkong merupakan cemilan ringan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, baik anak-anak maupun dewasa, industri ini mampu memberikan
nilai tambah guna peningkatan ekonomi keluarga serta bagi masyarakat sekitar serta mampu menyerap tenaga kerja.
Industri keripik singkong “Kreasi Lutvi” berdiri sejak tahun 1995 dan mampu bertahan dan berkembang sampai saat ini. Semula industri ini hanya
dilakukan sebagai usaha sampingan dan hanya mampu mengolah ubi kayu menjadi keripik singkong sebanyak 50 kg per hari dengan dikerjakan oleh
keluarga saja serta dengan cara pemasaran langsung dimana terdapat sekolah- sekolah Dasar disekitar Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu. Namun
berkat kerja keras dan dukungan keluarga serta, usaha keripik singkong ini telah mampu menyerap tenaga kerja yang merupakan masyarakat sekitar sebanyak 50
orang serta bahan baku ubi kayu sebanyak 4 ton 4.000 kg per hari. Seiring dengan semakin tingginya permintaan pasar akan keripik singkong
ini, maka secara perlahan-lahan kwalitas dan kwantitas produksinya pun mulai ditingkatkan begitu juga dengan berbagai bentuk dan citarasa yang dihasilkan,
Universitas Sumatera Utara