X
1
dan variabel harga X
2
. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t
hitung
untuk variabel produk sebesar 8,295
≥ t
tabel
1,669 atau nilai signifikan 0,000 ≤ 0,05. Sedangkan
variabel harga memiliki nilai t
hitung
2,112 ≥ t
tabel
1,669 dengan nilai signifikan 0,037
≤ 0,05.
4.5 Pembahasan
Berdasarkan uji parsial dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli keripik
singkong kreasi Lutvi adalah variabel produk X
1
dan variabel harga X
2
. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t
hitung
untuk variabel produk sebesar 8,295 ≥ t
tabel
1,669 atau nilai signifikan 0,000
≤ 0,05. Sedangkan variabel harga memiliki nilai t
hitung
2,112 ≥ 1,669 dengan nilai signifikan 0,037 ≤ 0,05.
Berdasarkan uji koefisien determinasi dari hasil perhitungan regresi didapat nilai koefisien determinan R
2
sebesar 0,478 yang artinya 47,8 dari keputusan konsumen untuk membeli keripik singkong kreasi Lutvi Y dipengaruhi secara
bersama-sama oleh variabel produk X
1
dan variabel harga X
2
, sedangkan sisanya sebesar 30,8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk
didalam penelitian ini seperti promosi, lokasi, pelayanan dan lain sebagainya.
4.5.1. Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa produk memberikan pengaruh sebesar 0,678. Artinya apabila variabel produk X
1
yang dilakukan oleh keripik singkong Kreasi Lutvi terhadap konsumen semakin baik, maka
Universitas Sumatera Utara
keputusan konsumen untuk membeli keripik singkong Kreasi Lutvi akan mengalami peningkatan sebesar 0,678 poin.
Di era pemasaran yang banyak persaingan pada masa ini, upaya mengemukakan produk yang lebih kompetitif sangat penting sebagai strategi
pemasaran. Melalui penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan yang tinggi, produsen boleh menghasilkan produk yang berkualitas, namun untuk memiliki
keunggulan yang kompetitif dikalangan pesaing, produsen memerlukan berbagai inisiatif tambahan dalam pemasaran. Hal terpenting mengenai produk ialah
perlunya mengetahui kebutuhan, kemauan dan harapan konsumen. Faktor-faktor lain selain kualitas seperti variety untuk pilihan, ukuran, kemasan, manfaat
produk, serta berbagai attribute daripada produk harus diperhatikan untuk menarik perhatian pelanggan. Pada saat memasarkan produk, strategi produk
menghendaki pemasar menganalisa pasar sasaran seperti demand, persaingan dan pertumbuhan, serta memperhitungkannya www.infosky.co.id.
Hasil ini juga sejalan dengan frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 1 diketahui bahwa 43 responden 43 menyatakan sangat setuju, 52
responden 52 menyatakan setuju, 5 responden 5 menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Frekuensi
jawaban responden tentang item pertanyaan 2 diketahui bahwa 38 responden 38 menyatakan sangat setuju, 53 responden 53 menyatakan setuju, 9
responden 9 menyatakan kurang setuju, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Frekuensi jawaban responden tentang
pertanyaan 3 diketahui 42 responden 42 menyatakan sangat setuju, 47
Universitas Sumatera Utara
responden 47 menyatakan setuju, 11 responden 11 kurang setuju, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Frekuensi
jawaban responden tertang pertanyaan 4 dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis, 48 responden 48 menyatakan sangat setuju, 37 responden 37
menyatakan setuju, 15 responden 15 kurang setuju, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen akan tertarik untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk pangan bila produk tersebut berkualitas serta
bercita rasa tinggi. Produk yang berkualitas dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumennya, dengan timbulnya rasa puas tersebut membuat konsumen
berkeinginan untuk mengkonsumsinya lagi sehingga melakukan pembelian ulang dimasa yang akan datang.
4.5.2. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian