22
•
Pelaksanaan 2 kali di Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Utara, menghimpun umpan balik teknologi spesifik lokasi dan media yang
dibutuhkan. 3. Temu tugas:
•
Persiapan koordinasi dengan instansi terkait, menyusun juklak temu tugas.
•
Pelaksanaan di BPTP Bengkulu dan kabupaten, menghimpun data dan informasi adopsi komponen teknologi PTT dan PSDSK.
•
Workshop Adopsi Teknologi Spesifik Lokasi BPTP Bengkulu menyusun juklak, kuesioner untuk Bapeluh Dinas.
4. Pelatihan narasumber di BPP koordinasi jadwal dengan Bapeluh, menyiapkan
materi sesuai
dengan kebutuhan
stakeholders; menyiapkan kuesioner evaluasi narasumber, dan evaluasi peserta
tingkat pengetahuan. 5. Menyusun bahan informasi CD 2 judul, leaflet, brosur 2 judul.
3.4. Analisis Data
Untuk mencapai tujuan meningkatkan sinergi program BPTP dan
mempercepat hasil Litkaji yang diadopsi oleh pengguna dianalisis secara deskriptif serta menggunakan interval kelas, dengan rumus sebagai berikut:
NR = NST – NSR
dan
PI = NR : JI K
Dimana : NR
: Nilai Range PI
: Panjang I nterval NST
: Nilai Skor Tertinggi JI K
: Jumlah I nterval Kelas NSR
: Nilai Skor Terendah
23 Untuk melihat tingkat pengetahuan digunakan Uji Statistik
Paired Simple T Test dengan rumus:
T =
D √
Dimana : t
: nilai t hitung D
: rata-rata selisih pengukuran 1 dan 2 SD
: standar deviasi pengukuran 1 dan 2 N
: jumlah sampel
3.5. Bahan dan Alat
Bahan yang diperlukan dalam kegiatan diseminasi antara lain : 1 Alat tulis kantor dan komputer suplies kertas, tinta, pena, stepler,
USB, kertas koran, dll. 2 Bahan pendukung kegiatan diseminasi bahan cetakan, VCD, dll .
3.6. Parameter yang Diukur
1. Jumlah inovasi teknologi hasil litkaji yang digunakan oleh stakeholders.
2. Tingkat pengetahuan SDM penyuluh. 3. Jumlah dan jenis bahan informasi yang disebarluaskan sebagai
bahan penyuluhan. 4. Tingkat pengetahuan dan persepsi petani.
24
I V. HASI L DAN PEMBAHASAN 4.1.
Kegiatan Luar Provinsi
Workshop Pengembangan
Sistem Pertanian
Bioindustri Berbasis
Sumberdaya Lokal di Lor I n Sentul Hotel, Bogor. Fokus kegiatan workshop adalah Peningkatan Motivasi Kerja bagi para Penyuluh harus tetap ditingkat kan
agar dapat memperoleh output yang akan di hasilkan. Pembukaan Workshop tanggal 15 Mei 2014, dibuka oleh Kepala Badan Litbang Kemtan Dr. Haryono
Kegiatan-kegiatan yang masih tersendat harus terselesaikan pada tahun 2014. Badan Litbang harus terus berkarya,kegiatan tahun 2015 kedepan perencanaan
harus lebih matang, meningkatkan Value. Pertanian Bio I ndustri harus dijadikan
sebagai acuan kegiatan Badan Litbang Kementrian dimasa yang akan datang. Seluruh kegiatan Badan Litbang Kementrian Pertanian harus mempunyai mainset
management coorporated. LI TKAJI BANGLUHRAP, merupaka patern atau induk dari seluruh kegiatan pengkajian penyuluhan dan penerapan .
Management coorporated harus dilakukan untuk setiap produk-produk litkaji yang dihasilkan
oleh badan Litbang Kemtan, contohnya produk-produk pasca panen, produk UPBS, semua kegiatan harus tercatat dengan baik RECORD. Kesimpulan dari
Pengarahan Bapak Kepala Badan yang sangat penting adalah.
•
Mulai tahun 2015-2019 Badan Litbang Kemtan mempunyai 1 Renstra. Berdaya saing Badan Litbang secara Nasional
•
Model Pertanian Bio industry Konsepsial Modelnya tertulis secara Format yang sesuai.
Pengarahan dari Kapus SDM. Dr . Fatthan.
•
Penyuluh yang berada di BPTP harus membenahi kelompok tani, melatih THL yang tidak pernah dilatih untuk meningkatkan keterampilannya. Terutama
kawan-kawan yang berada di BPP. Masing-
masing penyuluh BPTP mempunyai kawasan binaan .
•
Penjabaran UU no 16, bahwa 1 orang penyuluh di desa membimbing 8 kelompok, 1 kelompok terdiri 25 ha sebulan 2 kali kunjungan.
•
Materi kunjungan tergantung kebutuhan Kelompok tani
25
•
Para Penyuluh harus merubah mainset, agar model Pertanian Bio industry sebagai dasar Agribisnis. Pemanfaatan lahan sub Optimal harus berisikan
konsepsion operasional.
•
Untuk 1 BPP diberikan dana 460 juta dengan system Pelatihan yaitu system LAKUSUSI …. Latihan Kunjungan dan Supervisi.
Tujuan workshop adalah untuk menyamakan persepsi dan menyamakan persepsi dan memantapkan konsep pengembangan Sistem Pertanian Bio-I ndustri
Berbasis Sumber daya local, dilaksanakan oleh BPTP pada tahun 2015, dan penajaman berbagai aspek dan perencanaan kegiatan penyuluhan di BPTP.
Makalah Utama yang dibahas meliputi 1 Konsep pengembangan Pertanian bio- industri 2 Pengembangan Pertanian Bio I ndustri berbasis pewilayahan komoditas
3 Pembelajaran pengembangan pertanian bio- industry di KP Manoko, 4 langkah operasional pengembangan bio-industri berbasis sumber daya local.
Salah satu I mplementasi dari strategi I nduk Pembangunan Pertanian SI I P
2013-2045 sebagai
bahan acuan
dalam penyusunan
rencana pembangunan pertanian di I ndonesia adalah Pengembangan system pertanian
bio-industri berbasis sumber daya local . Sistem bio industri merupakan keterpaduan berjenjang system pertanian terpadu pada tingkat mikro, sistim
rantai nilai terpadu pada industry komoditas. Penyusunan petunjuk pelaksanaan kegiatan temu teknis kawasan ternak
kambing yang akan di laksanakan pada kabupaten Kepahiang dan penyusunan petunjuk pelaksanaan temu teknis kawasan tanaman padi yang akan dilakukan
pada kabupaten Bengkulu Utara. Penyusunan juklak kedua kegiatan ini di maksudkan untuk mendukung percepatan penyebaran informasi inovasi teknologi
pada dua kabupaten, kegiatan di rencanakan akan dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2014, dengan maksud untuk mempercepat pencapaian tujuan
kegiatan Peningkatan kuantitas, kualitas, dan efektivitas interaksi antara penyuluh peneliti BPTP dengan
stakeholders. Kegiatan yang harus dilakukan untuk mempercepat pencapaian tujuan
kegiatan Peningkatan kuantitas, kualitas, dan efektivitas interaksi antara penyuluh peneliti BPTP dengan stakeholders, adalah melaksanakan kegiatan
temu tugas dengan menghadirkan stakeholders dari Provinsi dan Kabupaten dalam wilayah provinsi Bengkulu, kegiatan di rencanakan akan di laksanakan
pada bulan Agustus 2014 yang di fokuskan pada kantor BPTP Bengkulu.
26
4.2. Koordinasi dengan Stakeholders