12
I . PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Salah satu tugas yang diemban oleh Badan Litbang Pertanian bukan hanya pada proses penelitian hingga menghasilkan teknologi yang dapat dengan
mudah dapat diterapkan oleh petani tetapi juga pada mekanisme penyampaian inovasi teknologi tersebut sehingga bisa diadopsi secara sempurna oleh petani
dan pelaku agribisnis lainnya Badan Litbang Pertanian, 2003. Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian litkaji pertanian ditentukan oleh tingkat
pemanfaatan hasilnya oleh pengguna sasaran. Penerapan teknologi hasil litkaji tersebut diharapkan dapat mendorong pembangunan pertanian di daerah,
sehingga sektor pertanian mampu berfungsi sebagai mesin penggerak perekonomian nasional.
Output kegiatan litkaji yang layak akan ditindaklanjuti dengan kegiatan desiminasi. Output litkaji disebut “layak” apabila hasil litkaji merupakan output
yang berpotensi untuk memberikan outcome, benefit dan dampak kepada
pengguna. Selain output tersebut, kinerja perluasan dan percepatan suatu inovasi pertanian juga sangat dipengaruhi oleh i ketepatan efektif dan efisien
strategi pemasyarakatan inovasi pertanian, ii sinergi hubungan antar pelaku inovasi pertanian peneliti, penyuluh, petani, penentu kebijakan, swasta dan
iii sinergi hubungan kelembagaan antar institusi yang terkait dengan
pembangunan pertanian. Kinerja Sistem alih teknologi akan berhasil dan berdaya guna apabila
mendapat dukungan dari tiga kelembagan yang saling terkait yaitu
i kelembagaan penelitian dan pengembangan, ii kelembagaan penyuluhan, dan iii kelembagaan petani. Ketiga lembaga tersebut merupakan satu rangkaian
yang saling mendukung dan terkait dalam suatu sistem alih teknologi dan tidak dapat bekerja sendiri-sendiri.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP sebagai unit pelaksana teknis Badan Litbang Pertanian di daerah, melalui pelaksanaan fungsi informasi,
komunikasi dan diseminasi 3-Si diharapkan menjadi roda penggerak dalam mempercepat dan memperluas pemanfaatan berbagai inovási pertanian hasil
13 litkaji oleh pengguna pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian.
Diseminasi adalah cara dan proses penyebarluasan inovasi teknologi hasil-hasil litkaji kepada masyarakat atau pengguna untuk diketahui dan dimanfaatkan.
Kegiatan diseminasi hasil litkaji dapat dimaknai juga sebagai upaya scalling up
hasil litkaji Kasryno, 2006. Untuk itu, perlu strategi atau mekanisme yang
efisien dan efektif. Salah satu faktor yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
petani-peternak adalah
melalui penyelenggaraan
penyuluhan pertanian.
Penyuluhan Pertanian merupakan suatu pendidikan non formal yang ditujukan kepada petani-peternak dan keluarganya untuk meningkatkan pengetahuannya
di sektor pertanian. Keberhasilan penyelenggaraan penyuluhan pertanian sangat ditentukan oleh materi pendukung, seperti media penyuluhan pertanian dalam
berbagai bentuk dan sesuai dengan kebutuhan. Media penyuluhan pertanian dalam berbagai bentuk dan sesuai dengan sasaran yang ingin dituju, mutlak
diperlukan karena tingkat kemampuan maupun tingkat pendidikan petani- peternak berbeda. Pernyataan ini didukung oleh Mardikanto 1993, bahwa
keberhasilan pembangunan pertanian tergantung ataupun dipengaruhi oleh ketersediaan materi penyuluhan pertanian yang merupakan materi pendukung.
Penyebarluasan informasi dalam penyuluhan pertanian mencakup penyebaran informasi yang berlangsung antar penentu kebijakan, antar peneliti, antar
penyuluh, antar petani maupun antar pihak-pihak yang berkedudukan setingkat dalam proses pembangunan pertanian sehingga peningkatan produksi,
pertambahan pendapatan keuntungan. Dari
evaluasi pelaksanaan
diseminasi dipandang
perlu untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan diseminasi sehingga lebih berdaya guna dan memenuhi pemecahan masalah yang dihadapi oleh petani sesuai
dengan perkembangan pembangunan. Mengingat masih banyaknya hasil-hasil litkaji yang belum diadopsi oleh petani karena kurangnya informasi teknologi
yang diterima,
maka kegiatan
diseminasi pada
tahun 2014
akan mengimplementasikan
spirit KAJI BANG-DI KLAT-LUH-RAP
dengan mempertimbangkan kebutuhan pengguna dan karakteristik spesifik lokasi.
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 adalah : 1 Peningkatan kapasitas SDM dalam komunikasi dan diseminasi hasil litkaji; 2 Peningkatan
kuantitas, kualitas, dan efektivitas interaksi antara penyuluh peneliti BPTP
14 dengan stakeholders; 3 Peningkatan kuantitas, kualitas, dan efektivitas interaksi
antara BPTP dengan: a kelembagaan penyuluhan pertanian, b kelembagaan tani, c pengambil kebijakan, pelaku utama dan pelaku usaha.
1.2. Dasar Pertimbangan