22
Universitas dan akademisi selalu berada di dalam ruang sosial yang harus ikut
mendorong terjadinya kohesi sosial, bersifat fungsional persatuan kesatuan baik secara lokal
maupun nasional. Proses transformasi dalam mengembangkan masyarakat plural, merupakan
tugas universitas dan akademisi dengan mengembangkan ruang‐ruang publik yang bisa
merekatkan entitas masyarakat yang berbeda. Persoalannya adalah apakah universitas atau
akademisi punya agenda yang selaras dengan wasbang, karbang dan persatuan Indonesia.
Sayangnya, banyak struktur dan konten kurikulum belum mendukung atau merespon
kebutuhan ini, belum mengabaikan pembentukan wasbang dan karbang, terutama di kalangan
eksakta. Profil output selain memiliki kemampuan akademik, tetapi juga harus memiliki cara
pandang yang benar dari kelokalan dan keindonesiaannya. Wawasan ke‐Indonesiaan harus
mengatasi wawasan ke‐lokal‐an nya supaya menghasilkan persatuan kebangsaan yang lebih
baik. Crosscutting Identity Multiple Identity, penting dimanfaatkan oleh Universitas dan
akademisi, karena di Universitas dilakukan pendidikan nilai, yang bisa membantu terjadinya
pembentukan nilai, dan ini harus direncanakan.
Peran akademisi yang melampaui universitas, bisa menjadi kanal dalam
mengembangkan gagasan kebangsaan, dan harus menjadi interaksi yang seimbang antara
kampus dengan masyarakat. Stranas ini diharapkan melahirkan mekanisme ketahanan diri yang
built in di dalam masyarakat, sehingga tidak perlu ada lagi tokoh‐tokoh yang harus
mengarahkan dan menggurui, karena masyarakat sudah memiliki ketahanan diri untuk
membangun persatuan dan kesatuannya.
3.3.1.2 Peran Kesbangpol Provinsi Maluku Dalam Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan dan Karakter Bangsa sebagai perekat persatuan kesatuan
berdasarkan 4 konsensus bangsa, dan Kesbangpol selalu dan senantiasa melakukan kegiatan‐
kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan wasbang‐karbang di berbagai daerah di Maluku.
Kesbangpol Maluklu telah bekerjasama dengan Lemhanas RI dalam kegiatan
Pemantapan wasbang dan juga dengan Ditjen Pothan dalam melaksanakan kader bela negara,
Kesbang berperan selain turun melakukan sosialisasi, juga berkoordinasi dengan pusat yang
23
akan melaksanakan wawasan kebangaan. Sejauh ini telah dilaksanakan sosialisasi‐sosialisasi
kepada Kesbangpol Kabupaten dan OMS tentang wawasan kebangsaan dan bela negara.
3.3.1.3 Tanggapan Dr. Abidin Wakano – FKUB ‐ Dosen IAIN Ambon
Maluku sebagai salah satu pulau pertama yang didatangi penjajah ke Indonesia, dijajah
oleh
berbagai bangsa dan negara, yang lebih banyak disbanding wilayah lain di Indonesia.
Struktur kurikulum yang ada tidak menggambarkan gambaran tentang Maluku, baik dalam
proses
pembelajaran, yang tidak menggambarkan kondisi yang ada di wilayah masing‐masing.
Pembangunan paradigm bangsa dalam pendidikan kita, masih berfokus pada tanah, dan tidak
mengembangkan
cara pandang kemaritiman yang melekat kuat di Maluku.
Maluku adalah archipelago, ribuan pulau, dengan berbagai masyarakat adat, serta
banyak
kepercayaan. Pembangunan Desa, yang dicirikan makmur melalui subsidi beras dsb,
yang mencerabut karakter lokal, dan lahir struktur pemerintahan desa yang menghancurkan
masyarakat adat, dan memunculkan krisis‐krisis terhadap nilai dan cara pandang masyarakat,
yang
memicu lahirnya politik label.
Ormas di Maluku sangat variatif, selain ormas keagamaan, budaya, sub etnik dan
berbasis pada kampong masing‐masing, problem: solidaritas orang Maluku terdistorsi, yang
pertama
kampong, agama, kemudian sub etnik baru daerah Maluku Tantangan ethno
nasionalisme
yang menjadi tantang ke‐Maluku‐an dan ke‐Indonesiaan. Ormas ditunggangi oleh
kepentingan ‐kepentingan politik praktis, yang menjadi pengawal doktris, sehingga ormas tidak
dinamis,
dan tidak melakukan transformasi Lembaga‐lembaga pemerintah mengalami masalah
akibat
kebijakan‐kebijakan nasional yang telah mengeliminir masyarakat2 adat. Meski
demikian,
ormas juga bisa menjadi media dalam membangun wasbang karbang. Pengalaman
akibat konflik diakui juga merupakan bagian dari peran ormas dalam memperbaiki hubungan
antar agama.
24
3.3.1.4 Kesimpulan Konsultasi Publik Ambon