Pertemuan 2 Implementasi pembelajaran Tari Reog Bulkiyo di Madrasah

Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan pemimpinnya.

2. Pertemuan 2

Selasa 23 Februari 2016, pada pertemuan kali ini dilakukan pada waktu OVM Olah Vokal Madrasah setelah jam pulang sekolah. Setelah siswa Shalat Duhur berjamaah kemudian istirahat sejenak untuk makan siang, kegiatan proses kreatif dimulai.  Kegiatan Awal Kegiatan ini dimulai dengan apersepsi, peneliti bertanya kepada siswa tentang sejauh mana perkembangan proses kreatif yang mereka lakukan. Peneliti juga menanyakan tentang kesulitan-kesulitan yang dialami oleh para siswa selama proses berlangsung. Kemudian meminta siswa untuk menarikan gerak pertama sampai gerak terakhir yang telah mereka buat.  Kegiatan Inti Hari ini kelompok perempuan akan menunjukkan gerakan tari yang telah mereka buat untuk melanjutkan gerak pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan sebelumnya telah tercipta lima ragam gerak: 1. Gerak berjalan awal dengan pola lantai 3 banjar ke belakang 2. Gerakan langkah kaki samping dengan pola lantai U 3. Gerakan molak-malik tangan dengan pola lantai V 4. Gerak lampah yang dilakukan oleh siswa yang ditokohkan sebagai pemimpin barisan diikuti oleh penari dibelakang barisan masing-masing pemimpin. Pola lantai pada gerak ini adalah pola V, barisan kanan melakukan cross atau silang dengan barisan kiri pada satu titik di belakang. Sampai mereka kembali lagi ke tempat semula namun dengan bertukar tempat, barisan kiri berada di kanan dan sebaliknya. 5. Gerak bawah, dimulai dari permainan properti yang diputar sampai mereka duduk simpuh dibawah. Setelah itu para siswa melakukan gerak yang mereka sebut dengan gerak kecak. 6. Gerak kecak yakni memukul properti terbang kemudian tangan ditepuk di udara dilakukan berulang-ulang. Gerak selanjutnya adalah gerak melingkar, gerak ini terinspirasi dari gerak pitik irek-irek di Reog Bulkiyo. Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Gerak selanjutnya adalah pose, dimana para penari membuat satu barisan memanjang ke belakang. Kemudian mereka membuat pola pose dimulai dari penari paling depan sampai belakang. Siswa menceritakan rencana mereka tentang lanjutan gerak tari kreasi ini. Setelah gerak pose mereka ingin masuk dalam adegan perang dimana para pemimpin dari masing-masing kelompok berperang. Namun kesulitan yang mereka alami adalah bagaimana menuangkan ide tersebut dalam gerak tari. Apa yang harus dilakukan oleh penari lainnya ketika penari yang ditokohkan sebagai pemimpin sedang berperang, dan bagaimana gerak perang mereka dimana penari tidak menggunakan pedang seperti dalam Tari Reog Bulkiyo. Peneliti mencoba membantu dengan memberikan contoh gerak perang ketika properti pedang disimbolkan dengan tangan saja. Sehingga terciptalah gerak perangan dengan pola seperti di bawah ini, : Pemimpin dari masing-masing barisan : Rontek, pengatur perang wasit : Prajurit dari masing-masing pemimpin Gerak dari tiga kelompok dalam pola lantai di atas berbeda. Kelompok prajurit memiliki gerak yang sama. Kelompok pemimpin dan rontek melakukan gerak yang brebeda dari gerak prajurit. Gerak kelompok yang berada di tengah adalah pengembangan dari gerak pitik irek-irek, diceritakan bahwa para pemimpin bersiap-siap untuk berperang.  Kegiatan Penutup Kegiatan penutup pada pertemuan hari ini adalah pembuatan jadwal dengan pelatih terbangan yang akan membantu kelompok laki-laki membuat iringan tari, Bapak Tomi. Bapak Tomi adalah pelatih hadrah siswa di MTS, beberapa siswa sebelumnya pernah dilatih oleh Bapak Tomi dalam event lomba hadrah se-Kabupaten Blitar dan mendapatkan peringkat 8. Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Observasi Siswa sangat menatikan jadwal latihan bersama dengan alat musik yang lengkap. Mereka sangat antusias dengan latihan gabungan ini, sehingga kelompok perempuan semakin bersemangat menyelesaikan tarian ini sebelum proses gabungan dilaksanakan.  Refleksi Peneliti akan dibantu oleh Bapak Tomi untuk membuat instrument musik iringan tari. Hal ini merupakan pengalaman baru bagi siswa-siswa untuk berproses mencipta musik iringan tari. Pengalaman para siswa sebelumnya berlatih terbang untuk memainkan musik hadrah versi hapsi atau be... untuk melantunkan shalawat nabi. Maka diharapkan proses ini memberikan pengetahuan baru bagi siswa dan peneliti sehingga dikemudian hari proses ini dapat menjadi pelopor masyarakat sekitar untuk berkreasi menggabungkan seni islami dan seni tradisi.  Pembelajaran Terpetik Siswa mampu menyajikan tujuh gerak pengembangan Tari Reog Bulkiyo yang menagndung nilai-nilai keberanian, juga pola lantai dengan desain- desain tertentu yang memiliki makna nilai patriotisme. Irama musik iringan tari yang tegas dan rampak, membuat siswa semakin bersemangat dan terus menerus melakukan pengulangan latihan. Siswa melakukan proses dengan kerja sama yang baik dan sangat bekerja keras untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

3. Pertemuan 3