Hasil Pembelajaran Tari Reog Bulkiyo dengan Metode Kreatif siswa

Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hasil Pembelajaran Tari Reog Bulkiyo dengan Metode Kreatif siswa

kelas VIII di MTs Sunan Ampel Doko untuk Menanamkan Nilai Patriotisme Pembelajaran Tari Reog Bulkiyo di MTS Sunan Ampel Doko menggunakan metode kreatif. Metode ini digunakan untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme yang terdapat dalam Tari Reog Bulkiyo dimana siswa diberikan wadah untuk berproses kreatif setelah mengapresiasi materi sebelumnya, dalam hal ini apresiasi pertunjukan Tari Reog Bulkiyo melalui video. Metode ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah karya kreasi baru sebagai bentuk implementasi pembelajaran seni tari tradisi, sehingga dapat menjadi salah satu media pelestarian seni tradisi daerah di pendidikan menengah pertama. Kreativitas melibatkan pembuatan: menggunakan imajinasi, penciptaan, merangkai, mengarang, skil musik, pertunjukan, perencanaan, mengkonstruksikan, membangun, skil-skil teknologis dan keluaran skala besar ataupun kecil- hampir seperti lini produksi Beetlestone, 2012, hlm. 4. Selama satu bulan para siswa berkelompok mengkreasikan Tari Reog Bulkiyo dengan gerakan yang mereka ciptakan. Proses kreatif ini terbagi menjadi 2 kelompok, kelompok perempuan dan kelompok laki-laki. Kelompok perempuan bertugas untuk membuat gerakan, kelompok laki-laki bertugas untuk membuat musik yang akan menjadi iringan tari. Para siswa melakukan fase-fase yang dikembangkan dari teori Alma M. Hawkins : 1. Merasakan  Belajar melihat, menyerap, dan merasakan secara mendalam  Menjadi sadar akan sensasi dalam diri yang berkaitan dengan kesan penginderaan Pada fase ini siswa melakukan kegiatan apresiasi awal, yakni memahami tentang Tari Reog Bulkiyo. Pemahaman belajar melihat, menyerap dan merasakan adalah ketika mereka melihat Tari Reog Bulkiyo melalui video kemudian mengamati tentang bentuk penyajiannya secara tekstual. Gerak tari, busana, properti yang digunakan, jumlah penari dan pola lantai. Peran peneliti adalah menyeimbangkan pemahaman mengamati pertunjukan secara tekstual dan juga kontekstual. Peneliti memoderatori diskusi para siswa tentang pengamatan Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tekstual sembari menjelaskan tentang kisah, makna dan nilai, bahwa pengamatan juga dapat dilakuakan secara kontekstual. Kegiatan ini merupakan bekal siswa unuk ke tahap proses kreatif lebih lanjut. 2. Menghayati  Menghayati perasaan yang berkaitan dengan temuan-temuan dalam kehidupan-menjadi sadar akan sensasi-sensasi dalam tubuh Fase kedua tentang menghayati dilakukan para siswa ketika telah menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam tarian melalui penjelasan oleh peneliti. Nilai- nilai yang terkandung adalah nilai patriotisme yang terdiri dari lima unsur. Nilai- nilai yang terkandung dalam tarian dikaitkan dengan pengalaman pada kehidupan nyata oleh para siswa. Contohnya adalah ketika mereka melakukan percakapan tentang esensi perjuangan ketika sekolah. Pemberian fasilitas yang lengkap tidak menjadi faktor utama dalam mengenyam pendidikan, yang terpenting adalah motivasi yang kuat dari diri mereka. 3. Mengkhayalkan  Dapatkan akses masuk ke kapasitas untuk mengingat kembali khayalan- khayalan dan menciptakan khayalan baru  Bebaskan proses berpikir kita sehingga khayalan-khayalan bisa muncul, berkembang, dan dengan senantiasa berganti-ganti dengan cepat  Gunakan khayalan dan daya imajinasi sebagai alat penemuan Setelah mengamati video Tari Reog Bulkiyo para siswa ulai melakukan eksplorasi gerak untuk membuat tari kreasi yang bersumber dari Reog Bulkiyo. Mereka mulai berimajinasi tentang gerak perang yang akan dilakukan, gerak berjalan, dan beberapa gerakan pure movement yang menurut mereka dapat menjadi penghubung yang manis dari satu gerak ke gerak lainnya. 4. Mengejawantahkan  Temukan kualitas-kualitas estetis yang secara integral berkaitan dengan bayangan-bayangan dan curah pikiran yang berkembang  Biarkan curah pikiran yang timbul dari rasa pemahaman dan khayalan- khayalan untuk diejawantahkan menjadi ide-ide gerak yang melampaui pengalaman awal Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahap mengejawantahakan adalah proses eksplorasi lanjutan dimana para siswa semakin diberi kebebasan dalam membuat gerak namun dalam pengawasan peneliti, sehingga apabila siswa menemukan kesulitan dapat langsung bertanya dan mencari solusi bersama. 5. Memberi bentuk  Biarkan ide gerak terbentuk secara alamiah  Gabungkan unsur-unsur estetis sedemikian rupa sehingga bentuk akhir dari tarian melahirkan ilusi yang diinginkan dan secara metafora menampilkan angan-angan dalam batin Penggabungan gerak ini dilakukan oleh para siswa yang menjadi penari. Mereka dengan aktif melontarkan ide-ide segar yang ingin mereka lakukan dalam membuat gerak tari. Berikut ini adalah hasil dari proses kreatif para siswa:

1. Gerak A