B. Komponen Dasar Komunikasi
Dari rumusan pengertian komunikasi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu komunikasi yang lengkap memiliki enam komponen
dasar komunikasi yang meliputi komunikator communicator, komunikan communicant, pesan atau esensi komunikasi content
adanya interaksi yang langsung maupun tidak langsung interaction adanya penggunaan media komunikasi yang benar dan tepat the
use of media, serta adanya pemahaman bersama akan esensi dan tujuan komunikasi mutual understanding.
Keenam komponen di atas merupakan suatu kesatuan utuh yang saling mendukung dan integratif menentukan keberhasilan suatu komunikasi.
Oleh sebab itu diperlukan pemahaman yang lengkap akan rincian dan esensi yang terkandung dalam setiap komponen di atas.
Dari keenam komponen di atas, aspek pemahaman bersama sangat dominan menentukan keberhasilan suatu komunikasi. Bagaimana cara
komunikator menyampaikan pesan dan informasi, dan bagaimana komunikan menerima pesan informasi ditentukan oleh tingkat
pemahaman oleh kedua pihak selama komunikasi berlangsung.
C. Proses Terjadinya Komunikasi
Proses terjadinya suatu komunikasi membutuhkan serangkaian kegiatan timbal balik antara komunikator dengan komunikan. Adanya pengulangan
siklus komunikasi sesuai tahapan yang terjadi memaksimalkan pencapaian tujuan komunikasi, seperti tergambar dalam diagram berikut ini :
Diagram 1: Proses terjadinya komunikasi Pihak pengirim sumber berfungsi sebagai komunikator
menyandikan pesan komunikasi dalam bentuk kode-kode komunikasi bahasa lisan, tulisan, gerak, atau melalui media. Pesan
itu selanjutnya disalurkan secara langsung atau tidak langsung melalui media komunikasi. Pesan yang disandikan ini selanjutnya
diartikan oleh pihak penerima komunikan. Komunikan selanjutnya memberikan respon terhadap pesan yang diterima dan seterusnya
secara berkesinambungan dan bergantian. Dengan adanya proses pengulangan komunikasi antara komunikator dengan komunikan
dalam siklus di atas, maka dapat dipasikan bahwa suatu komunikasi telah terjadi.
Dalam proses komunikasi di atas, komunikator yang secara umum memulai kegiatan komunikasi perlu menyandikan informasi sesuai
dengan kondisi dan tingkat nalar komunikan. Dalam konteks penggunaan media komunikasi seperti telepon, telekonferensi, dan
media lainnya, komunikator perlu memastikan bahwa komunikan dapat mengoperasikan media komunikasi dengan sebaiknya untuk
memaksimalkan pencapaian tujuan komunikasi. Faktor eksternal ini sering menjadi penyebab ketidak berhasilan suatu komunikasi contohnya
ketidakmampuan komunikan mengoperasikan alat komunikasi.
D. Komunikasi Dalam Dunia Kerja
Komunikasi dalam dunia kerja dapat berlangsung secara vertikal, horizontal, top-down, bottom-up, internal, dan eksternal. Komunikasi
dalam dunia kerja biasanya memiliki beberapa kondisi umum yang memberi konstribusi kepada keberhasilan komunikasi. Komunikator
dan komunikan sudah saling mengenal, tujuan komunikasi relatif lebih jelas karena berhubungan dengan esensi tugas unit kerja, dan
seting komunikasi juga dapat menjadi lebih kondusif, dan cenderung lebih informal.
MENGIRIMKAN MENERIMA
PENGIRIM SUMBER
PENYAN DIAN
PENE RIMA
PENG ARTIAN
SALURAN PESAN
PESAN
MENGIRIMKAN MENERIMA
Komunikasi vertikal dapat terjadi antara bawahan terhadap atasan atau sebaliknya dalam konteks pemberian laporan atau
menyampaikan hasil suatu kegiatan. Komunikasi top down terjadi pada saat pimpinan suatu instansi atau unit kerja memberikan
pengarahan, bimbingan, dan pertemuan di mana atasan memiliki informasi yang layak dan patut diketahui oleh bawahan. Komunikasi
bottom-up adalah interaksi yang terjadi antara bawahan dengan atasan dalam beberapa konteks pekerjaan. Komunikasi internal
adalah komunikasi yang terjadi di antara pejabat maupun staf dalam satu lingkup instansi atau organisasi, namun mungkin dengan unit
kerja yang berbeda. Komunikasi eksternal meliputi segala bentuk interaksi yang terjadi antara individu atau instansi dengan instansi
lainnya. Apapun seting komunikasi yang terjadi dalam dunia kerja, para
komunikator dan komunikan tetap harus merinci dan mengetahui siapa yang menjadi komunikannya, apa tujuan komunikasi dan esensi
komunikasi apa saja yang perlu disajikan dalam komunikasi tersebut.
E. Tahapan Dalam Komunikasi
Pada komunikasi antara pribadi secara umum dimulai dari tahap superfisial dasar sampai ketahap akrab intim. Perubahan dari
tahapan umum kepada tahapan intim membutuhkan waktu yang relatif tidak sama kepada setiap orang. Intensitas hubungan dan
esensi komunikasi dapat menjadi pemicu perubahan tingkat tahapan komunikasi ini. Namun secara umum jenjang ini melalui tahapan
seperti uraian berikut : 1. Tahapan interaksi bidang kepribadian umum public areas.
Pada tahap ini individu berusaha menghidari konflik, sedikit evaluasi diri, namun disesuaikan dengan norma sosial pada situasi
tersebut. 2. Tahapan pertukaran eksplorasi exploratory exchange. Pada
tahap ini pola komunikasi mencakup pengembangan kepribadian umum publik dan melalui pembukaan aspek kepribadian khusus,
mulai akrab, rileks, dan mengarah pada saling kenal. 3. Tahapan pertukaran interaksi sosial efektif effective interaction.
Pada tahap ini pola komunikasi mengarah kepada persahabatan akrab, hubungan mengarah romantis, bebas, kasual, banyak
menggunakan kesadaran diri, walau masih ada keengganan untuk membuka keintiman. Komunikasi terfokus pada saling belajar
dari satu sama lain. 4. Tahapan hubungan stabil stable exchange stage. Pada tahap
ini pola komunikasi mengarah kepada keterbukaan umum pribadi dalam semua tingkat, baik yang bersifat umum dan pribadi.
Komunikasi verbal dan non-verbal dalam tahap ini berorientasi lingkungan dan mulai memiliki tahap emosi yang efektif terhadap
lawan bicara.
F. Penyebab Kegagalan Komunikasi
Di dalam komunikasi sering terlihat bahwa antara komunikator dengan komunikan memiliki persepsi yang berbeda, hal ini bisa
saja disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya latar belakang budaya, pendidikan, status sosial dan lain sebagainya.
Kalaupun semua faktor tersebut di atas dapat diatasi, namun masih ada kemungkinan lain yang menyebabkan gagalnya suatu
komunikasi, ini bisa diperlihatkan pada gambar an penyebab gagalnya komunikasi berikut ini :