D. Teknik Mengatasi Demam Panggung
Demam panggung adalah salah satu kendala yang paling besar dalam presentasi lisan. Demam panggung adalah bagian dari faktor
psikologis yang selalu menghantui penyaji baru atau penyaji yang belum berpengalaman. Mengapa demikian? Mereka selalu melihat
dari sudut kekurangan atau pandangan yang menganggap bahwa pendengar akan selalu melihat aspek kelemahan penyajian. Dalam
realita suatu penyajian para pendengar adalah bagian dari presentasi yang bersama-sama mengharapkan keberhasilan penyajian. Lalu
bagaimana mengatasi demam panggung ini? Rasa demam panggung biasanya dikarenakan persiapan yang kurang
memadai, oleh karena itu Anda sebagai penyaji harus mempersiap- kan penyajian dengan baik. Urutkan organisasi sajian dengan jelas
dan terkait antara satu point dengan point selanjutnya. Latihlah penyajian Anda sebelum penyajian dilaksanakan. Sewaktu penyajian
usahakan relaks dengan cara menarik nafas panjang. Gunakan teknik “inhale” - tarik nafas panjang “hold” - tahan sementara, dan
“exhale” - buanglah nafas Anda. Gunakan teknik ini dengan 2 - 3 kali sewaktu persiapan sebelum penyajian. Cara lain Anda boleh
minum air putih dingin untuk menurunkan tekanan psikologis Anda. Inipun Anda lakukan sebelum penyajian dimulai.
Sebagai penyaji Anda adalah orang terpilih yang dianggap paling berkompetensi menyajikan bahan sajian ini dalam alokasi waktu
yang tersedia. Jadi ini adalah waktu berharga yang diberikan kepada Anda untuk menunjukkan kemampuan Anda akan topik sajian yang
telah Anda persiapkan. Ini adalah waktu Anda. Katakan kepada diri sendiri bahwa Anda adalah pemimpin dan pengguna waktu
selama presentasi lisan berlangsung. Sewaktu Anda diperkenalkan moderator, dengarkan dengan
seksama perkenalan Anda, perjelas perkenalan ini apabila ada hal yang kurang sesuai diawal penyajian Anda.
E. Latihan
Petunjuk : Beri Jawaban lengkap terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut: Jawaban Anda dapat ditulis di lembar terpisah.
1. Jelaskan teknik mengatasi pertanyaan pendengar dalam situasi penyajian lisan.
2. Apa manfaat pertanyaan dalam suatu presentasi kepada penyaji? 3. Bagaimana cara terbaik mendengarkan pertanyaan dalam suatu
penyajian? Bagaimana pula teknik menjawabnya? 4. Demam panggung sering terjadi dalam suatu penyajian. Mengapa
hal ini terjadi? Bagaimana mengatasinya ?
F. Rangkuman
Pendengar bertanya karena menginginkan penjelasan isi sajian, tidak melihat aplikasi isi penyajian terhadap kebutuhan mereka, tidak setuju
dengan bidang penyajian, atau mencoba memperluas cakupan pem- bahasan topik tertentu.
Sesi Tanya jawab biasanya dilaksanakan diakhir penyajian atau selama penyajian berlangsung. Penyaji harus mengontrol pertanyaan
dan jawaban terhadap pertanyaan. Penyaji harus mendengarkan pertanyaan dengan seksama untuk mengetahui isi dan emosi
pertanyaan. Kalau ada pertanyaan yang kurang jelas, penyaji dapat mengulangi atau merangkum pertanyaan, namun harus meminta
persetujuan penanya apakah rangkuman tersebut telah benar. Sewaktu mempersiapkan penyajian, antisipasi pertanyaan yang
mungkin timbul saat presentasi. Setiap pertanyaan harus Anda simak secara lengkap; Jangan dipotong. Jawaban terhadap pertanyaan
harus singkat dan jelas. Jika ada penanya yang mengotot dan ingin berdebat, tawarkan untuk diskusi setelah selesai penyajian Anda.
Jangan terpancing berdebat atau terperangkap kepada pertanyaan yang tidak berhubungan dengan penyajian Anda. Kalau Anda tidak
tahu jawaban terhadap pertanyaan, beritahu penanya bahwa Anda tidak mempunyai jawaban yang lengkap saat ini, namun tawarkan
solusi bahwa Anda akan mencari jawabannya dan akan kembali kepada penanya. Hal ini jauh lebih baik daripada mengarang jawaban
dan ternyata salah. Demam panggung adalah faktor psikologis yang selalu menghantui
penyaji baru atau penyaji yang belum berpengalaman. Mereka selalu melihat dari sudut kekurangan atau pandangan yang menganggap
bahwa pendengar akan selalu melihat aspek kelemahan penyajian. Sebenarnya para pendengar adalah bagian dari presentasi yang
bersama-sama mengharapkan keberhasilan penyajian. Rasa demam panggung biasanya disebabkan persiapan yang kurang
memadai. Persiapkan penyajian Anda dengan seksama. Untuk mengatasi demam panggung Anda dapat menggunakan teknik
“Inhale’ – tarik nafas panjang. “hold”. Tahan sementara, dan “exhale” , buanglah nafas Anda. Gunakan teknik ini selama 2-3
kali sewaktu persiapan sebelum penyajian. Cara lain, Anda boleh minum air putih dingin untuk menurunkan tekanan psikologis Anda.
Cara lain adalah katakan juga kepada diri sendiri bahwa Anda adalah pemimpin dan pengguna waktu selama presentasi lisan berlangsung.
BAB VII KOMUNIKASI NON VERBAL PENYAJIAN
Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu menjelaskan pengertian komunikasi non-verbal, ragam
komunikasi non-verbal, dan jenis komunikasi non-verbal penyaji
A. Pengertian Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi gerak non-verbal communication adalah segala jenis komunikasi antar pribadi yang terealisasi tanpa menggunakan bahasa
atau kata-kata. Dalam suatu presentasi lisan, kesuksesan suatu penyajian biasanya
ditentukan oleh kemampuan bahasa verbal penyaji 7, vokal dan laval pengucapan penyaji 38, dan ekspresi serta gerak tubuh penyaji
55. Jadi 93 kesuksesan suatu presentasi lisan bukan ditentukan oleh kemampuan bahasa yang digunakan penyaji, tetapi oleh komunikasi
gerak non-verbal elements yang terjadi selama penyajian Menrabian.
Komunikasi non-verbal sering juga disebut sebagai “KINESICS, NON-VERBAL COMMUNICATION”. Apapun terminology yang
digunakan, semuanya bermakna proses komunikasi antara dua pihak dengan menggunakan kode bahasa isyarat, gerak diluar bahasa lisan
dan tulisan. Body language bahasa tubuh adalah gerak bagian tubuh yang ditujukan untuk memperjelas danatau memberi arti kepada
penyajian Anda. 53
54