Komunikasi vertikal dapat terjadi antara bawahan terhadap atasan atau sebaliknya dalam konteks pemberian laporan atau
menyampaikan hasil suatu kegiatan. Komunikasi top down terjadi pada saat pimpinan suatu instansi atau unit kerja memberikan
pengarahan, bimbingan, dan pertemuan di mana atasan memiliki informasi yang layak dan patut diketahui oleh bawahan. Komunikasi
bottom-up adalah interaksi yang terjadi antara bawahan dengan atasan dalam beberapa konteks pekerjaan. Komunikasi internal
adalah komunikasi yang terjadi di antara pejabat maupun staf dalam satu lingkup instansi atau organisasi, namun mungkin dengan unit
kerja yang berbeda. Komunikasi eksternal meliputi segala bentuk interaksi yang terjadi antara individu atau instansi dengan instansi
lainnya. Apapun seting komunikasi yang terjadi dalam dunia kerja, para
komunikator dan komunikan tetap harus merinci dan mengetahui siapa yang menjadi komunikannya, apa tujuan komunikasi dan esensi
komunikasi apa saja yang perlu disajikan dalam komunikasi tersebut.
E. Tahapan Dalam Komunikasi
Pada komunikasi antara pribadi secara umum dimulai dari tahap superfisial dasar sampai ketahap akrab intim. Perubahan dari
tahapan umum kepada tahapan intim membutuhkan waktu yang relatif tidak sama kepada setiap orang. Intensitas hubungan dan
esensi komunikasi dapat menjadi pemicu perubahan tingkat tahapan komunikasi ini. Namun secara umum jenjang ini melalui tahapan
seperti uraian berikut : 1. Tahapan interaksi bidang kepribadian umum public areas.
Pada tahap ini individu berusaha menghidari konflik, sedikit evaluasi diri, namun disesuaikan dengan norma sosial pada situasi
tersebut. 2. Tahapan pertukaran eksplorasi exploratory exchange. Pada
tahap ini pola komunikasi mencakup pengembangan kepribadian umum publik dan melalui pembukaan aspek kepribadian khusus,
mulai akrab, rileks, dan mengarah pada saling kenal. 3. Tahapan pertukaran interaksi sosial efektif effective interaction.
Pada tahap ini pola komunikasi mengarah kepada persahabatan akrab, hubungan mengarah romantis, bebas, kasual, banyak
menggunakan kesadaran diri, walau masih ada keengganan untuk membuka keintiman. Komunikasi terfokus pada saling belajar
dari satu sama lain. 4. Tahapan hubungan stabil stable exchange stage. Pada tahap
ini pola komunikasi mengarah kepada keterbukaan umum pribadi dalam semua tingkat, baik yang bersifat umum dan pribadi.
Komunikasi verbal dan non-verbal dalam tahap ini berorientasi lingkungan dan mulai memiliki tahap emosi yang efektif terhadap
lawan bicara.
F. Penyebab Kegagalan Komunikasi
Di dalam komunikasi sering terlihat bahwa antara komunikator dengan komunikan memiliki persepsi yang berbeda, hal ini bisa
saja disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya latar belakang budaya, pendidikan, status sosial dan lain sebagainya.
Kalaupun semua faktor tersebut di atas dapat diatasi, namun masih ada kemungkinan lain yang menyebabkan gagalnya suatu
komunikasi, ini bisa diperlihatkan pada gambar an penyebab gagalnya komunikasi berikut ini :