Batasan dan Definisi Klasifikasi

Tiga proses utama akan terjadi di nefron dalam pembentukan urin, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sejumlah besar cairan yang hampir bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowman. Kebanyakan zat dalam plasma, kecuali protein, di filtrasi secara bebas sehingga konsentrasinya pada filtrat glomerulus dalam kapsula bowman hampir sama dengan plasma. Awalnya zat akan difiltrasi secara bebas oleh kapiler glomerulus tetapi tidak difiltrasi. Kemudian di reabsorpsi parsial, reabsorpsi lengkap dan kemudian akan dieksresi. Setiap proses filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus diatur menurut kebutuhan tubuh Guyton, 2007.

2.2. Penyakit ginjal kronik

2.2.1. Batasan dan Definisi

Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Uremia adalah suatu sindrom klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal kronik Skorecki, 2005. Kriteria penyakit ginjal kronik adalah Suwitra, 2006: 1. Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus LFG, dengan manifestasi klinis : Kelainan patologis Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin, atau kelainan dalam tes pencitraan imaging tests 2. Laju filtrasi glomerulus LFG kurang dari 60 mlmenit1,73m 2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal. Universitas Sumatera Utara Pada keadaan tidak terdapat kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan, dan LFG sama atau lebih dari 60 mlmenit1,73m 2 , tidak termasuk kriteria penyakit ginjal kronik. Etiologi penyakit ginjal kronik sangat bervariasi antara satu negara dengan negara lain Suwitra, 2006. Secara umum etiologi penyakit ginjal kronik mencakup diabetes melitus, hipertensi, penyakit glomerular non diabetek, penyakit ginjal polikistik, dan penyakit tubulointerstitial. Diabetes melitus dan hipertensi adalah penyebab yang paling utama Skorecki, 2005. Perhimpunan Nefrologi Indonesia Pernefri tahun 2000 mencatat penyebab gagal ginjal yang mengalami hemodialisis di Indonesia adalah glomerulonefritis, diabetes melitus, obstruksi dan infeksi, hipertensi, dan sebab lain Suwitra, 2006.

2.2.2. Klasifikasi

Klasifikasi penyakit ginjal kronik didasarkan atas dua hal yaitu, atas dasar derajat stage penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar Laju Filtrasi Glomerulus LFG yang dihitung dengan mempergunakan rumus Kockeroft-Gault sebagai berikut Suwitra, 2006. pada perempuan dikalikan 0,85 Berdasarkan LFG, penyakit ginjal kronik diklasifikasikan sebagai Lydia, 2006 : 1. Derajat 1 bila telah terjadi kerusakan ginjal namun nilai LFG masih normal ≥ 90 mlmnt1,73 m 2 . Universitas Sumatera Utara 2. Derajat 2 bila telah terjadi kerusakan ginjal dengan LFG turun ringan 60-89 mlmnt1,73 m 2 . 3. Derajat 3 bila telah terjadi kerusakan ginjal dengan LFG turun sedang 30-59 mlmnt1,73 m 2 . 4. Derajat 4 bila telah terjadi kerusakan ginjal dengan LFG turun berat 15-29 mlmnt1,73 m 2 . 5. Derajat 5 bila telah terjadi gagal ginjal dengan LFG turun 15 mlmnt1,73 m 2 atau sudah membutuhkan terapi hemodialisis.

2.2.3. Patofisiologi