Hubungan Kebersihan Tangan dan Kuku dengan kejadian scabies Hubungan Kebersihan Genitalia dengan kejadian scabies

maka perawatan lahiriah yang sesuai dengan apa yang dikehendaki sangat penting artinya dan juga tubuh akan terhindar dari penyakit infeksi Wolf, 1984.

5.3 Hubungan Kebersihan Tangan dan Kuku dengan kejadian scabies

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kasus yang termasuk dalam kategori baik yaitu 7 orang 19.4 dengan menggunakan uji chi square diketahui variabel Kebersihan tangan dan kuku secara signifikan mempunyai hubungan dengan kejadian scabies di Pesantren Darel Hikmah Kota Pekanbaru dengan nilai p = 0,029 p 0,05. Kebersihan tangan dan kuku sangatlah penting karena apabila penderita scabies memiliki kebersihan tangan yang buruk dan kuku yang panjang dapat menyebabkan perkembangan kuman penyakit scabies.Pada pertanyaan apakah memotong kuku sekali seminggu didapat bahwa sebanyak 75.0 penderita scabies tidak memotong sekali seminggu. Hal ini sejalan dengan penelitian Desi 2005 bahwa penyakit scabies bisa tejadi akibat kebersihan tangan dan kuku yang kurang baik. Menurut Wolf 2000, Tangan harus dicuci sebelum dan sesudah melakukan kegiatan apapun seperti sebelum makan, sesudah makan, sesudah buang air besar ataupun buang air kecil ini dapat mencegah terjadinya perkembangan kuman penyakit dan mengurangi kesempatan infeksi. Menurut Stevens 2000, adapun tujuan perawatan kuku yaitu membersihkan kuku, mengembalikan batas-batas kulit ditepi kuku ke keadaan normal serta mencegah terjadinya perkembangan kuman penyakit maka dari itu perlu perawatan Universitas Sumatera Utara kuku dengan cara menggunting kuku sekali seminggu dan menyikat kuku menggunakan sabun.

5.4 Hubungan Kebersihan Genitalia dengan kejadian scabies

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kasus yang termasuk dalam kategori baik yaitu 8 orang 22.2 dengan menggunakan uji chi square diketahui variabel Kebersihan genitalia secara signifikan mempunyai hubungan dengan kejadian scabies di Pesantren Darel Hikmah Kota Pekanbaru dengan nilai p = 0,000 p 0,05. Pada pertanyaan apakah menjemur pakaian dalam dibawah terik matahari didapat bahwa sebanyak 69.4 penderita skabies tidak menjemur pakaian dalam dibawah terik matahari. Menurut Lita 2005, apabila pakaian dalam tidak dijemur dibawah terik matahari ini akan menyebabkan kuman scabies cepat berkembang biak karena lembab.Dengan menjemur pakaian dalam dibawah terik matahari ini akan dapat mengurangi perkembangbiakannya. Sepatutnya dalam sehari minimal mengganti pakaian dalam sebanyak dua kali sehari untuk menjaga kebersihan, jika tidak jamur,bakteri bahkan parasit bisa menempel dialat kelamin.Hindari untuk saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain karena mudah menularkan penyakit infeksi Handri, 2010 Universitas Sumatera Utara 5.5.Hubungan Kebersihan pakaian dengan kejadian scabies Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kasus yang termasuk dalam kategori baik yaitu 14 orang 38.9 dengan menggunakan uji chi square diketahui variabel Kebersihan pakaian secara signifikan mempunyai hubungan dengan kejadian scabies di Pesantren Darel Hikmah Kota Pekanbaru dengan nilai p = 0,025 p 0,05. Pada pertanyaan apakah pernah bertukar pakaian sesama teman didapat bahwa responden yang menderita scabies sebanyak 77.8 pernah bertukar pakaian sesama teman. Hasil penelitian Ma’rufi 2005, bahwa prilaku yang sering mendukung terjadinya scabies adalah sering bergantian pakaian sesama teman. Menurut Mansyur 2007 penularan scabies secara tidak langsung dapat disebabkan melalui perlengkapan tidur,pakaian dan handuk. Menurut Lita 2005, bila pakaian tidak pernah di cuci ataupun dijemur dalam jangka waktu yang lama Maka kemungkinan jumlah kuman scabies yang ada di pakaian itu banyak sekali dan sangat besar resiko untuk menularkan pada orang lain. Adapun penularan penyakit scabies dapat secara kontak tidak langsung yaitu melalaui benda – benda terkontaminasi karena telah berhubungan dengan penderita seperti pakaian, handuk, sprei, bantal dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara

5.6 Hubungan Kebersihan Handuk dengan kejadian Skabies

Dokumen yang terkait

Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Keluhan Penyakit Kulit di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2012

13 120 135

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe

6 48 123

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AS-SALAM Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta 2013.

0 1 14

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AS-SALAM Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta 2013.

0 2 15

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KELUHAN PENYAKIT KULIT DI KELURAHAN DENAI KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN ipi51451

0 0 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSONAL HYGIENE, DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN GEJALA PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL MUKLISIN KOTA KENDARI 2017

1 1 8

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KELUHAN PENYAKIT KULIT DI KELURAHAN DENAI KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN TAHUN 2012

0 1 34

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI PUTRA PONDOK PESANTREN AL-LUQMANIYYAH YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA PERSONAL HYGIENE SANTRI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN AL-HASANI KOMYOS SUDARSO - Repository UM Pontianak

0 0 15