b Sedang, jika skor yang diperoleh responden 45 – 74 atau 5 – 8 c Buruk, jika skor yang diperoleh responden 45 atau 5
4. Kebersihan Pakaian
Pengukuran variabel Kebersihan Pakaian didasarkan pada skala ukur ordinal dari 6 pertanyaan dengan total skor 12, alternatife jawaban “Ya” diberi skor 2 dua, dan
tidak diberi skor 0 nol, kemudian dikategorikan berdsarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut :
a Baik, Jika skor yang diperoleh responden ≥ 75 atau ≥ 9
b Sedang, jika skor yang diperoleh responden 45 – 74 atau 5 – 8 c Buruk, jika skor yang diperoleh responden 45 atau 5
5. Kebersihan Handuk
Pengukuran variabel Kebersihan handuk didasarkan pada skala ukur ordinal dari 6 pertanyaan dengan total skor 12, alternatife jawaban “Ya” diberi skor 2 dua, dan
tidak diberi skor 0 nol, kemudian dikategorikan berdsarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut :
a Baik, Jika skor yang diperoleh responden ≥ 75 atau ≥ 9
b Sedang, jika skor yang diperoleh responden 45 – 74 atau 5 – 8 c Buruk, jika skor yang diperoleh responden 45 atau 5
6. Kebersihan Tempat Tidur dan Sprei
Pengukuran variabel Kebersihan tempat tidur dan sprei didasarkan pada skala ukur ordinal dari 6 pertanyaan dengan total skor 12, alternatife jawaban “Ya” diberi skor 2
dua, dan tidak diberi skor 0 nol, kemudian dikategorikan berdsarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a Baik, Jika skor yang diperoleh responden ≥ 75 atau ≥ 9
b Sedang, jika skor yang diperoleh responden 45 – 74 atau 5 – 8 c Buruk, jika skor yang diperoleh responden 45 atau 5
7. Kelembaban
Cara pengukuran dengan menggunakan alat yaitu hygrometer. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal yang dibagi dalam 2 kategori yaitu :
1. Tidak memenuhi syarat apabila 40 atau 70 2. Memenuhi syarat apabila 40 - 70
8. Ventilasi
Adapun pengukuran ventilasi dengan menggunakan meteran. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal dibagi dalam 2 kategori yaitu:
1. Tidak memenuhi syarat apabila 10 dari luas lantai
2. Memenuhi syarat apabila
≥ 10 dari luas lantai 9.
Pencahayaan
Adapun pengukuran pencahayaan adalah dengan melakukan observasi di dalam asrama. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal dibagi dalam 2
kategori yaitu:
1. Cukup, sehingga dapat dipergunakan untuk membaca dengan normal 2. Tidak cukup, sehingga tidak dapat dipergunakan untuk membaca dengan normal
Universitas Sumatera Utara
10. Kepadatan hunian ruang tidur
Cara pengukuran dengan menggunakan meteran observasi dan dibandingkan dengan SK Menteri Kesehatan No.8291999. Skala pengukuran yang digunakan
adalah skala ordinal dibagi dalam 2 kategori yaitu:
1. Padat 4 meter persegipenghuni
2. Tidak padat
≥ 4 meter persegi penghuni 11.
Penilaian sanitasi dasar lingkungan pesantren dengan mempergunakan
Kepmenkes RI Nomor 829MenkesSKVII1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan, yang terdiri dari 2 dua kriteria yaitu “sehat” apabila skor
≥ 334 dan
“tidak sehat” apabila skor 334
Adapun komponen yang dinilai pada lembar observasi dihitung berdasarkan nilai x bobot dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Sarana air bersih yaitu ada,milik sendiri, tidak berbau,tidak berwarna, tidak berasa dengan skor 100
2. Jamban yaitu : ada,leher angsa, septic tank dengan skor 100 3. Sarana pembuangan air limbah yaitu ada, dialirkan keselokan tertutup saluran
kota untuk diolah lebih lanjut dengan skor 100 4. Sarana pembuangan sampah yaitu : ada, kedap air, dan bertutup dengan skor 75.
Universitas Sumatera Utara
12. Kejadian Penyakit Kulit Infeksi Skabies