Sintesis Globin Fungsi Hemoglobin

diekskresikan melalui urin dan feses. Apabila sintesis hem terganggu, mungkin terjadi ekskresi senyawa-senyawa ini serta metabolit lain dalam jumlah yang tidak normal Sacher et al., 2004. Dengan demikian, keadaan-keadaan klinis yang berkaitan dengan gangguan sintesis hem mungkin mencakup anemia dan gangguan enzim didapat atau genetik yang menyebabkan penimbunan porfirin porfiria Sacher et al., 2004. Insersi empat molekul hem ke dalam empat molekul globin merupakan tahap terakhir dari sintesi hemoglobin. Hem disintesis di mitokondria, dan penggabungan globin terjadi di sitoplasma eritrosit yang sedang berkembang Sacher et al., 2004.

2.2.3. Sintesis Globin

Hemoglobin dewasa normal HbA 95 dari hemoglobin dewasa terdiri dari empat rantai polipeptida yang terdiri dari dua rantai alfa dan dua rantai b eta α 2 , β 2, yang masing-masing memiliki gugus hem yang terikat padanya. Dalam keadaan normal, rantai alfa dan beta diproduksi dalam jumlahs setara. rantai-rantai minor lain juga disintesis pada orang dewasa dan mencakup rantai delta δ dan rantai gamma γ janin, yang membentuk dua hemoglobin dewasa minor Sacher et al., 2004. Sintesis globin diperkirakan juga berada dibawah kendali eritropoietin, walaupun tempat kerja molekularnya tidak diketahui. Sintesis hem juga dipicu oleh hem bebas. Sintesis globin terutama terjadi di eritoblas dini., atau basofilik dan berlanjut, dengan tingkat yang terbatas, bahkan sampai di retikulosit tidak berinti. Diperkirakan bahwa sampai 15-20 hemoglobin disintesis selama stadium yang disebut terakhir. Gen-gen untuk sintesis globin terletak di kromosom 11 rantai gamma, delta, beta dan 16 alfa. Sebagian Universitas Sumatera Utara hemoglobin mudigah juga dikode oleh kedua kromosom ini. Pengatura ekspresi DNA serta pembentukan RNA dan sintesis protein selanjutnya sekarang sudah berhasil diungkapkan seluruhnya. Anemia dapat terjadi karena kelainan di tingkat DNA, defek dalam interpretasi cetakan RNA, atau karena selama sintesis protein kode perantara nonsense tidak ditranslasi. atau diekspresikan. Karena masing-masing kromosom individual berasal dari kedua orang tua, ekspresi genetik jelas bergantung pada gen mana yang diwariskan ke anak. Gangguan herediter produksi hemoglobin dapat menyebabkan anemia serius Sacher et al., 2004.

2.2.4. Fungsi Hemoglobin

Menurut Giardina et al 1995 dalam Abidin 2010 selain berperan dalam transportasi oksigen, hemoglobin juga berperan sebagai molekular transduser panas melalui siklus oksigenasi-deoksigenasi. Hemoglobin juga adalah modulator metabolisme eritrosit dan oksidasi hemoglobin merupakan pertanda proses penuaan hemoglobin. Pada penderita malaria, hemoglobin mempunyai implikasi resistensi genetik. Aktivitas enzimatik hemoglobin mempunyai peranan dalam interaksi dengan obat, selain ia juga merupakan sumber katabolit fisiologi yang aktif. Penurunan jumlah hemoglobin dalam darah dapat menimbulkan gangguan pada fungsi-fungsi di atas. Menurut Gledhill et al 1999 dalam Abidin 2010 uptake oksigen maksimum VO2 max kadar hemoglobin dan volume darah di dalam tubuh adalah saling berkait. Jika volume darah dalam keadaan tidak berubah, penurunan konsentrasi hemoglobin akan menyebabkan penurunan nilai uptake oksigen maksimum VO2 max, manakala, jika konsentrasi hemoglobin meningkat, uptake oksigen maksimum VO2 max turut meningkat. Apabila kadar hemoglobin tidak berubah, tetapi volume darah bertambah, nilai uptake oksigen maksimum VO2 max turut bertambah dan jika volume darah berkurang, nilai uptake oksigen maksimum VO2 max turut berkurang. Di Universitas Sumatera Utara sini dapat disimpulkan bahawa uptake oksigen maksimum VO2 max sangat dipengaruhi oleh kadar hemoglobin dan volume darah.

2.2.5. Kadar Hemoglobin dan Anemia