besi dapat dipakai kriteria diagnosis anemia defisisensi besi modifikasi dari kriteria Kerlin et al sebagai berikut :
Anemia hipokromik mikrositer pada apusan darah tepi, atau MCV 80 fl dan MCHC 31 dengan salah satu dari a, b, c, atau d.
1. dua dari tiga parameter di bawah ini : a. Besi serum 50 mgdL
b. TIBC 350 mgdL c. Saturasi transferin
2. ferritin serum 20 µgdL 3. pengecatan sumsum tulang dengan biru prusia Perl’s stain
menunjukkan cadangan besi butir-butir hemosiderin negatif 4. dengan pemberian sulfas ferosus 3x200 mghari atau preparat
besi lain yang setara selama 4 minggu disertai kenaikan kadar hemoglobin lebih dari 2 grdL Bakta, 2006.
2.2.6.6. Penatalaksanaan
Terapi kausal tergantung penyebabnya, misalnya pengobatan terhadap menoragia, pemberian preparat besi, dan pengobatan lain, meliputi diet,
vitamin C, dan transfusi darah Bakta, 2006.
2.2.7. Cara Mengukur Hemoglobin
Terdapat beberapa cara untuk mengukur kandungan hemoglobin dalam
darah , paling banyak dilakukan secara automatik oleh mesin yang
direka khusus untuk membuat beberapa ujian terhadap darah. Tempat pengambilan darah kapiler orang dewasa dipakai ujung jari
atau daun telinga, sedang pada bayi dan anak kecil diambil dari tumit atau ibu
Universitas Sumatera Utara
jari kaki. Tempat yang dipilih tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti cyanosis.
Untuk darah vena orang dewasa dipakai salah satu vena dalam fossa cubiti, sedangkan pada bayi vena jugularis superficialis, dapat juga sinus
sagitalis superior. Kadar hemoglobin darah ditentukan dengan bermacam-macam cara
antara lain: cyanmethemoglobin dan sahli Gandasoebrata, 2009.
2.2.7.1. Cara Fotoelektrik: Cyanmethemoglobin
Cara ini sangat bagus untuk laboratorium rutin dan sangat dianjurkan untuk penerapan kadar hemoglobin dengan teliti karena standard
cyanmethemoglobin yang ditanggung kadarnya bersifat stabil dan dapat
dibeli. Kesalahan cara ini dapat mencapai ± 2 Gandasoebrata, 2009. 2.2.7.2. Cara Sahli
Pada cara ini hemoglobin diubah menjadi hematin asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standard dalam alat itu
Gandasoebrata, 2009. Cara Sahli ini bukanlah cara teliti. Kelemahan metodik berdasarkan
kenyataan bahwa kolorimeter visual tidak teliti, bahwa hematin asam itu bukan merupakan larutan sejati dan bahwa alat itu tidak dapat distandardkan.
Cara ini juga kurang baik karena tidak semua macam hemoglobin diubah menjadi hematin asam, umpamanya karboxyhemoglobin, methemoglobin dan
sulfhemoglobin Gandasoebrata, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.2.7.3. Hemoglobinometer
Hemoglobinometer adalah suatu alat untuk mengukur konsentrasi hemoglobin dalam darah. Ini menggunakan pengukuran spektrofotometri dari
konsentrasi hemoglobin. Portable hemoglobinometer menyediakan
pengukuran yang mudah dan terpercaya terhadap konsentrasi hemoglobin yang dapat digunakan khususnya di daerah yang tidak memiliki laboratorium
Britton, 1991. Portable hemoglobinometer adalah suatu alat noninvasif untuk
menentukan konsentrasi oksigen di jaringan yang diambil dari permukaan kulit. Meskipun cara penetapan kadar hemoglobin dalam darah yang
dianjurkan masa kini bukanlah yang memakai hemoglobinometer menurut sahli, tapi cara ini masih berguna dalam laboratorium kecil Gandasoebrata,
2009.
Gambar 2.1
Easy Touch GHb Blood GlucoseHemoglobin Dual Function Monitoring System
2.3. Siklus Haid dan Pengaruhnya Pada Kadar Hemoglobin