Definisi Sintesis Hem Hemoglobin

Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kondisi patologik di dalam uterus atau organ genitalia interna. Perlu bagi dokter untuk mengadakan investigasi lebih lanjut. Investigasi meliputi histeroskopi dan biopsi endometrium atau kuretase diagnostik Jones, 2002.

2.2. Hemoglobin

2.2.1. Definisi

Hemoglobin adalah molekul yang terdiri atas empat kandungan haem berisi zat besi dan empat rantai globin alfa, beta, gamma, dan delta, berada didalam eritrosit dan bertugas utama untuk mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah darah ditentukan oleh kadar hemoglobin. Struktur hemoglobin dinyatakan dengan menyebut jumlah dan jenis rantai globin yang ada. Terdapat 141 molekul asam amino pada rantai beta, gamma, dan delta Sutedjo, 2009.

2.2.2. Sintesis Hem

Kedua bagian molekul hemoglobin hem dan globin memiliki jalur pembentukan yang sangat berbeda. Setiap molekul hemoglobin memiliki empat gugus hem identik yang melekat ke empat rantai globin. Dengan demikian, sepasang rantai alfa tersusun di atas sepasang rantai nonalfa rantai beta pada hemoglobin dewasa. Gugus hem terdiri dari empat struktur 4 karbon berbentuk cincin simetris yang disebut cincin pirol, yang membentuk satu molekul porfirin. Cincin porfirin ini juga dijumpai pada protein lain selain hemoglobin, termasuk mioglobin dan enzim lain katalase, sitokrom, dan peroksidase. Cincin-cincin ini terbenam dalam kantung-kantung hem didalam struktur protein. Biosintesis hem melibatkan dua pembentukan bertingkat sebuah rangka porfirin, diiikuti oleh insersi besi ke masing-masing dari empat gugus hem Sacher et al., 2004. Universitas Sumatera Utara Sintesis porfirin memerlukan pembentukan sebuah rantai lurus gugus karbon yang menutupi sebuah cincin pirol. Empat pirol kemudian menyatu, dan setelah beberapa kali perubahan dan pertukaran gugus substituen, terbentuk senyawa bebas-besi yang disebut protoporfirin Sacher et al., 2004. Konstituen gugus karbon yang membentuk cincin ini berasal dari asam amino glisin dan sebuah koenzim, suksinil koenzim A. Sintesis hem berawal dari senyawa-senyawa ini dan berjalan dalam pola yang cukup dapat diperkirakan, sebagai berikut: • Pada awalnya, dua senyawa ini glisin dan suksinil koenzim A menyatu untuk membentuk senyawa asam aminolulinat ALA. Senyawa lurus ini adalah prekursor pertama yang nyata berkaitan dengan sintesis hem. Enzim yang mengkatalisis reaksi ini, ALA-sintetase, tampaknya merupakan enzim penentu kecepatan rate-limitting jalur metabolik ini. Piridoksal fosfat vitamin B6 adalah koenzim untuk reaksi ini. Reaksi ini dirangsang oleh adanya hormon eritropoietin dan dihambat oleh pembentukan hem kontrol umpan balik negatif. Jalur ini dimulai di mitokondria dan sitoplasma sel yang sedang berkembang. • Dua molekul ALA menyatu untuk membentuk porfobilinogen, sebuah molekul cincin. • Kemudian, empat molekul senyawa ini menyatu untuk membentuk sebuah senyawa bercincin empat tetrapirol, yang disebut uroporfirinogen. • Senyawa ini diubah menjadi koproporfirinogen • Koproporfirinogen diubah menjadi protoporfirin. • Akhirnya, protoporfirin berikatan dengan besi dengan bantuan enzim penentu kecepatan jalur metabolik yang lain, yaitu feroketalase hem sintetase. Koproporfirin dan uroporfirin yang tidak digunakan Universitas Sumatera Utara diekskresikan melalui urin dan feses. Apabila sintesis hem terganggu, mungkin terjadi ekskresi senyawa-senyawa ini serta metabolit lain dalam jumlah yang tidak normal Sacher et al., 2004. Dengan demikian, keadaan-keadaan klinis yang berkaitan dengan gangguan sintesis hem mungkin mencakup anemia dan gangguan enzim didapat atau genetik yang menyebabkan penimbunan porfirin porfiria Sacher et al., 2004. Insersi empat molekul hem ke dalam empat molekul globin merupakan tahap terakhir dari sintesi hemoglobin. Hem disintesis di mitokondria, dan penggabungan globin terjadi di sitoplasma eritrosit yang sedang berkembang Sacher et al., 2004.

2.2.3. Sintesis Globin