Prioritas Program untuk Penerapan Rencana Infrastruktur Hijau

b. Jalur hijau Green Belts, koridor yang dilindungi dari lahan yang dikelola untuk konservasi sumber daya alam atau penggunaan untuk rekreasi, lahan alami atau lahan untuk suatu kegiatan yang dilindungi yang memberikan layanan sebagai framework untuk pembangunan dan sekaligus juga perlindungan ekosistem alam atau lahan pertanian, atau batas desa dan kota. c. Hubungan-hubungan lanskap areal alami yang dilindungi dan menghubungkan taman-taman yang ada, kawasan lindung atau areal alami lainnya, dan menyediakan lahan yang cukup bagi tumbuhan dan hewan secara alami untuk tumbuh dan berkembang sebagai koridor yang menghubungkan ekosistem dan lanskap. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah secara prinsip rencana infrastruktur yang dibuat harus mempertimbangkan bagaimana untuk meningkatkan kualitas lingkungan, kualitas hidup dan kualitas lokasi dengan memusatkan perhatian pada ruang terbuka hijau, links dan network ruang terbuka tersebut. Selain itu juga pertimbangan bagaimana mengantisipasi tekanan pembangunan dan implikasi skenario pembangunan pada ruang terbuka eksisting, akses ruang terbuka dan infrastruktur hijau yang lebih luas.

3.3.4. Prioritas Program untuk Penerapan Rencana Infrastruktur Hijau

Prioritas program yang akan dilakukan memerlukan pemikiran yang terfokus dari beberapa pilihan kegiatan yang ada dengan menggunakan teknik analisis hirarki proses AHP menggunakan software Expert Choice. Sehingga dari pilihan yang Universitas Sumatera Utara banyak dapat ditentukan program atau kegiatan prioritas yang harus dilakukan agar rencana infrastruktur dapat diterapkan. Responden yang dipilih terdiri atas beberapa latar belakang pekerjaan dan pendidikan serta yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan di wilayah tersebut. Dipilih 10 orang responden dari kalangan: pejabat pemerintah 2 dua orang, tokoh masyarakat 2 dua orang, akademisipakar 2 dua orang, pengelola kawasan terbuka 2 dua orang dan pengembang 2 dua orang. Pada penelitian ini dilakukan analisis dengan teknik AHP dengan membuat pohon alternatif dan menentukan tiga kriteria dan tiga alternatif program yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan pejabat terkait yang mengelola masalah lingkungan hidup di Kota Medan, seperti pada Gambar 3.1 berikut: Gambar 3.1. Struktur Analisis Hirarki Proses Prinsip dari analisis ini adalah membandingkan dua pilihan alternatif secara berpasangan. Hasil pemilihan alternatif tersebut kemudian dihitung rata-rata nilai Penerapan Rencana Infrastruktur Hijau Menyediakan Anggaran Menegakkan Peraturan Anggaran Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Melakukan Revegetasi Melakukan Penertiban Menetapkan Kawasan Lindung Universitas Sumatera Utara perbandingannya untuk masing-masing alternatif. Nilai yang paling besar adalah prioritas alternatif yang dipilih dan dihitung juga konsistensi jawaban responden. Skala perbandingan disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Skala Perbandingan Secara Berpasangan Intensitas Definisi Penjelasan 1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen memberikan kontribusi yang sama kepada tujuan 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dari elemen yang lain Pengalaman dan penilaian sedikit mendukung satu elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting dari elemen yang lain Pengalaman dan penilaian sangat kuat mendukung satu elemen dibanding elemen lain 7 Satu elemen mutlak lebih penting dari elemen lainnya Satu elemen dengan kuat didukung dan dominan terlihat dalam praktek 9 Satu elemen sangat mutlak lebih penting daripada elemen lainnya Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan 2,4,6,8 Nilai-nilai di antara dua penilaian pertimbangan yang berdekatan Nilai ini diberikan bila dua kompromi di antara dua pilihan Kebalikan Jika untuk aktivitas I mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikan bila dibandingkan dengan i Sumber: Saaty, 1993 Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN