potensi ruang terbuka yang ada pada saat ini. Penyusunan rencana infrastruktur hijau dilakukan dengan analisis: foto citra landsat dan LQ.
Kemudian dilakukan pengumpulan pendapat para stakeholder untuk mencari alternatif prioritas program yang dikehendaki sebagai strategi penerapan infrastruktur
hijau yang terbaik. Hal ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis hirarki proses.
3.3.1. Analisis Trend
Pertama, dilakukan analisis trend ruang terbangun. Analisis tersebut menggunakan hasil interpretasi citra satelit untuk beberapa tahun multitemporal
berdasarkan hasil penelitian Radnawati 2005, dengan maksud untuk menghitung jumlah luasan lahan terbuka yang terkonversi menjadi ruang terbangun sebagai
konsekuensi dilakukan pembangunan. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan model pertumbuhan logistik
saturation model dengan rumus:
Pt+q = _____k_____ 1 + 10
α+βt
Di mana: t = X3-X2=X2-X1
β = 1t LogY1Y3-Y2Y3Y2-Y1 α = Log Y1-Y210
βt
Y2-Y1 k = Y11+10
α
X1,X2,X3 = tahun ke n Y1,Y2,Y3 = luas lahan terbangun tahun ke n
t = selisih tahun pengambilan data q = selisih antara tahun ke n dengan tahun awal
Pt+q = prediksi lahan terbangun tahun ke n ha Data tahun 2001,2005, 2009,
Universitas Sumatera Utara
Asumsi yang digunakan bahwa luas kawasan terbangun maksimal adalah sebesar 70 dari luas total wilayah sesuai dalam peraturan UUPR No.26 Tahun
2007. Luas tersebut bisa dikatakan sebagai carrying capacity wilayah, sehingga diharapkan pembangunan fisik tidak melebihi batas luasan itu. Selanjutnya dihitung
nilai α dengan menggunakan rumus di atas dengan nilai k carrying capacity diketahui yaitu luas total wilayah dikali 70. Demikian juga
dengan nilai β dihitung dengan menurunkan dari rumus setelah diketahui nilai α. Sehingga dapat diperoleh
persamaan model pertumbuhan logistik sesuai rumus di atas. Perhitungan diatas dilakukan dengan bantuan software pengolahan data.
Kedua yang dilakukan adalah analisis trend jumlah penduduk. Analisis trend dilakukan dengan menggunakan data-data statistik Kota Medan beberapa tahun
terakhir dengan menggunakan model saturation, yaitu model dugaan untuk jangka panjang atau biasa dikenal dengan model Lung Logistik Warpani,1980. Model ini
merupakan modifikasi dari model eksponensial dan dianggap paling sesuai untuk menggambarkan trend perkembangan penduduk di negara berkembang. Nilai k dari
model tersebut juga menggambarkan daya dukung wilayah carrying capacity. Rumus yang digunakan menurut Wibisono 2007 adalah:
Pt + q = ____k______ 1 + 10
α
+βt
dimana: t = X3 – X2 = X2-X1 β = 1t LogY1Y3-Y2Y3Y2-Y1
α = Log Y1-Y210βtY2-Y1 k = Y11 + 10 α
X1,X2,X3 = tahun ke n Y1,Y2,Y3 = jumlah penduduk tahun 2003,2006,2009
Universitas Sumatera Utara
t = selisih tahun pengambilan data q = selisih antara tahun ke n dengan tahun awal
Pt+q = prediksi jumlah penduduk tahun ke n jiwa Data tahun 2003-2009, X1=2003, X2=2006, X3=2009
Ketiga, dilakukan perhitungan keseimbangan pembiayaan pembangunan infrastruktur. Infrastruktur dipisahkan menjadi infrastruktur yang bersifat fisik grey
infrastructure dan infrastruktur lingkungan green infrastructure. Analisis tersebut
akan memberikan perbandingan pembiayaan yang dikeluarkan pemerintah daerah Kota Medan untuk kedua infrastruktur tersebut berdasarkan APBD Kota Medan.
3.3.2. Identifikasi Kondisi Eksisting