Ruang Terbuka Hijau Sebagai Acuan Perencanaan Tata Ruang

mengurangi temperatur atmosfer pada wilayah yang panas tersebut Forest Service Publikations, 2003. Trees Modify Local Climate, 2003. 7. Habitat Hidupan Liar RTH bisa berfungsi sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Hutan kota dapat menciptakan lingkungan alami dan keanekaragaman tumbuhan dapat menciptakan ekosistem lokal yang akan menyediakan tempat dan makanan untuk burung dan binatang lainnya Forest Service Publikations, 2003. Trees Reduce Noise Pollution and Create Wildlife and Plant Diversity, 2003.

2.5. Ruang Terbuka Hijau Sebagai Acuan Perencanaan Tata Ruang

Pada dasarnya, penataan ruang bertujuan agar pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan, pengaturan pemanfaatan ruang pada kawasan lindung dan budi daya dapat terlaksana, dan pemanfaatan ruang yang berkualitas dapat tercapai. Upaya penataan ruang juga dilakukan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dalam kaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan pemerataannya. Pengembangan tata ruang ditujukan untuk memberikan hasil yang sebesar besarnya dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, pendekatan yang akan dikembangkan mencakup dua hal: a. Pengaturan pemanfaatan ruang yang adil untuk masyarakat b. Memelihara kualitas ruang agar lestari dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya. Universitas Sumatera Utara Di dalam Undang-Undang Penataan Ruang Nomor 26 tahun 2007 pasal 29 ayat 2 dijelaskan bahwa proporsi 30 tiga puluh persen merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistem mikrolimat, maupun sistem ekologis lain, yang selanjutnya akan meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estitika kota. Untuk lebih meningkatkan fungsi dan proporsi ruang terbuka hijau di kota, pemerintah, masyarakat, dan swasta didorong untuk menanam tumbuhan di atas bangunan gedung miliknya. Tujuan perencanaan tata ruang wilayah kota adalah mewujudkan rencana tata ruang kota yang berkualitas, serasi dan optimal, sesuai dengan kebijaksanaan pembangunan daerah serta sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan kemampuan daya dukung lingkungan. Fungsi rencana tata ruang wilayah kota adalah: 1. Sebagai penjabaran dari rencana tata ruang provinsi dan kebijakan regional tata ruang lainnya. 2. Sebagai matra ruang dari pembangunan daerah. 3. Sebagai dasar kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah kota. 4. Sebagai alat untuk mewujudkan keseimbangan perkembangan antar wilayah kota dan antar kawasan serta keserasian antar sektor. 5. Sebagai alat untuk mengalokasikan investasi yang dilakukan pemerintah, masyarakat dan swasta. 6. Sebagai pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang kawasan. 7. Sebagai dasar pengendalian pemanfaatan ruang Universitas Sumatera Utara 8. Sebagai dasar pemberian izin lokasi pembangunan skala besar. Lebih jauh, rencana tata ruang kota dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan maupun pelaksanaan program pembangunan di wilayah kota yang bersangkutan: a. Bagi departemeninstansi pusat dan pemerintah provinsi, digunakan dalam penyusunan program-program dan proyek-proyek pembangunan lima tahunan dan tahunan secara terkoordinasi dan terintegrasi. b. Bagi pemerintah kota, digunakan dalam penyusunan program-program dan proyek-proyek pembangunan lima tahunan dan tahunan di wilayah kota yang bersangkutan. c. Bagi pemerintah kota dalam penetapan investasi yang dilaksanakan pemerintah, masyarakat dan swasta, digunakan sebagai acuan dalam perijinan pemanfaatan ruang serta pelaksanaan kegiatan pembangunan di wilayah kota. Materi dalam rencana tata ruang kota memuat 3 tiga bagian utama yaitu: 1 Tujuan pemanfaatan ruang wilayah kota, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan kemanan, yang meliputi: a Tujuan pemanfaatan ruang; b Konsep pembangunan tata ruang kota dan c Strategi pembangunan tata ruang kota. 2 Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah kota, yang meliputi: a Rencana struktur tata ruang, yang berfungsi memberi arahan kerangka pengembangan wilayah, yaitu: Rencana sistem kegiatan pembangunan, Rencana sistem permukiman perdesaan dan perkotaan dan Rencana sistem prasarana wilayah; b Rencana pola pemanfaatan ruang, yang ditujukan sebagai penyebaran kegiatan Universitas Sumatera Utara budidaya dan perlindungan. 3 Rencana umum tata ruang wilayah, meliputi: a Rencana pengelolaan kawasan lindung dan kawasan budidaya, b. Rencana pengelolaan kawasan perkotaan, perdesaan dan kawasan tertentu, c Rencana pembangunan kawasan yang diprioritaskan dan d Rencana pengaturan penguasaan dan pemanfaatan serta penggunaan ruang wilayah.

2.6. Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota