Prosedur Pemeriksaan Pap Smear

Pasien yang mahu melakukan pemeriksaan Pap Smear seharusnya mendapat konseling dan panduan daripada tenaga-tenaga kesehatan ataupun dokter yang bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan ini sebelum membuat jadwal untuk Pap Smear. Hal ini karena terdapat beberapa perkara yang harus diketahui dan dilakukan sebelum pemeriksaan ini dilakukan bagi memastikan hasil pemeriksaan adekuat dan memuaskan hati dokter dan pasien itu sendiri Suzanne et al., 2010. a Pasien yang mahu menjalani pemeriksaan Pap Smear haruslah datang ketika di pertengahan siklus menstruasi karena ini merupakan waktu terbaik untuk melihat perubahan pada epithelium serviksnya. b Pasien diperingatkan supaya tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangannya selama 24 jam sebelum pemeriksaan ini dilaksanakan. c Pasien diminta untuk menahan tidak menggunakan krim vagina, obat supositoria dan mencuci disekitar vagina dalam kurung waktu satu hingga dua hari. Hal ini bertujuan untuk mengelakkan dari mikroorganisma yang mungkin berbahaya kepada terhapus dengan tindakan pencucian kawasan vagina tadi karena ini akan sangat mempengaruhi hasil dari pemeriksaan Pap Smear. d Bagi pasien-pasien yang didiagnosa mendapat infeksi vagina atau terjangkit infeksi HPV, sebaiknya pemeriksaan ini ditunda sampai masalah tersebut diatasi. e Pasien-pasien yang mengalami keadaan seperti abortus yang mengancam, abortus elektif, ataupun yang melahirkan perlu diingatkan untuk menunggu minimal sampai 4 hingga 6 minggu sebelum datang melakukan pemeriksaan. Hal ini disebabkan proses penyembuhan serviks dapat menyebabkan hasil sel skuamosa pada serviks kembali menjadi abnormal Morgan dan Hamilton, 2003.

2.2.5. Prosedur Pemeriksaan Pap Smear

Pemeriksaan Pap Smear bisa dikerjakan dalam ruang pemeriksaan di klinik, puskesmas atau hospital oleh ahli-ahli terlatih seperti dokter, pembantu dokter atau jururawat. Pasien selalunya akan diminta untuk berada dalam posisi letak litotomi Universitas Sumatera Utara karena ini akan memudahkan dokter melakukan pemeriksaan genitalia eksternal dan internal. Pada letak litotomi, pasien akan berbaring di atas meja ginekologik sambil lipat lututnya diletakkan pada penyangga dan tungkainya dalam fleksi santai, sehingga dalam keadaan ini pasien akan berbaring dalam posisi mengangkang. Setelah itu, lampu senter akan dipasang menerangi ke arah kawasan vagina dan anus. Sebelum pemeriksaan ke atas serviks dilakukan, dokter akan inspeksi area genitalia eksternal terlebih dahulu yaitu vagina, urethra dan anus pasien bagi melihat apakah terdapat kelainan ataupun tidak ada. Kemudian barulah spekulum ataupun cocor-bebek yang steril dimasukkan ke dalam lubang vagina secara perlahan-lahan dan berhati sehingga ujung spekulum tidak menyentuh atau menekan porsio yang mudah berdarah dan bagi tujuan menjaga kenyamanan pasien. Saiz spekulum yang digunakan berbeda dengan wanita yang pernah melahirkan dan wanita yang belum pernah melahirkan, malah untuk wanita yang masih virgo diusahakan untuk menggunakan spekulum yang kecil. Spekulum yang paling kecil digunakan untuk pasien anak kecil sesuai dengan kecilnya introitus vaginanya Prawirohardjo et al., 2008. Selepas spekulum dimasukkan, kawasan sekitar vagina akan dibersihkan dari lender ataupun getah vagina karena ini bisa menggangu sampel yang akan diambil dari serviks. Sampel dari dinding samping vagina dan dari serviks akan diambil menggunakan spatula Ayre atau bisa juga dengan kapas lidi yang dimasukkan ke dalam endoserviks, dimulai dari arah jam 12 dan diputar 360° searah jarum jam. Manakala bahan dari kanalis servikalis pula akan diambil menggunakan cytobrush. Bahan atau sampel yang diambil ini kemudiannya akan dioleskan di atas kaca objek yang bersih yang pada sisinya telah diberi tanda dengan membentuk sudut 45° satu kali usapan. Kaca objek ini akan segera dimasukkan ke dalam botol khusus yang berisi larutan etil alkohol 95. Formulir akan diisi sesuai dengan keterangan- keterangan dari sampel itu. Kaca benda tadi akan dikeluarkan dari botol khusus tadi Universitas Sumatera Utara setelah kira-kira satu jam lalu akan dikeringkan sebelum dikirim ke untuk pemeriksaan laboratorium sitologi bersama-sama dengan formulir yang telah lengkap diisi tadi. Apabila sampai ke laboratorium sitologi, sediaann ini selanjutnya akan dipulas menurut Papanicolaou ataupun menurut Harris-Schorr Suzanne et al., 2009.

2.2.6. Hasil dan Intrepetasi Pap smear

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Tentang Pap Smear Sebagai Salah Satu Langkah Deteksi Awal Kanker Serviks Di Kelurahan Padang Bulan

1 44 73

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Pap Smear di Kelurahan Sei Kera Hilir II Medan Tahun 2010

2 48 70

Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Gedung Johor

0 68 75

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DAN TINDAKAN PEMERIKSAAN Hubungan Antara Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks dan Tindakan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Sidanegara Kabupaten Cilacap.

0 5 17

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP WANITA TERHADAP PEMERIKSAAN PAP SMEAR HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP WANITA TERHADAP PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA JETIS KELURAHAN KWARASAN SUKOHARJO.

0 1 14

PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP WANITA TERHADAP PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA JETIS KELURAHAN KWARASAN SUKOHARJO.

0 1 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) MENGENAI PAP SMEAR DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAP SMEAR.

0 0 9

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode056

0 0 3

PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA MENIKAH TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI KELURAHAN PURNAMA KECAMATAN DUMAI BARAT TAHUN 2013

0 0 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS UMBULHARJ0 1 YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks dengan Perilaku Pemeriksaan PAP Smear

0 0 14