menyebutkan contohnya wanita atau responden bisa menyimpulkan, meramalkan tentang hal yang berkaitan dengan pemeriksaan Pap Smear.
c. Aplikasi Aplication
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan suatu materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya.
d. Analisa Analysis
Analisa adalah kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek didalam struktur organisasi tersebut dam masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan-
kemampuan analisis dapat dikaitkan dari penggunaan-penggunaan kata kerja seperti kata kerja seperti menggambarkan, memisahkan, mengelompokkan dan
sebagainya tentang hal-hal yang penting berkaitan pemeriksaan Pap Smear. e.
Sintesis Synthesis Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari
formulasi yang ada. f.
Evaluasi Evaluation Evaluasi berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu
materi atau objek. Pengukuran pengetahuan wanita tentang pemeriksaan Pap Smear dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang
materi yang ingin diukur melalui kuesioner yang diberikan.
2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Usia
Usia merupakan lamanya hidup dalam hitungan waktu tahun. Wanita yang sudah menikah atau memulai aktivitas seksual pada usia muda kurang dari 18
tahun mendekati resiko terkena kanker leher rahim. Seharusnya wanita dewasa tingkat pengetahuannya mengenai Pap Smear akan lebih tinggi dan baik
berbanding dengan mereka yang masih muda atau anak-anak. Hal ini adalah
Universitas Sumatera Utara
karena diasumsi bahwa mereka lebih banyak dan lama terpapar dengan informasi mengenai Pap Smear. Selain itu, wanita yang usianya lebih tinggi akan cenderung
untuk mengambil berat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan alat reproduksinya
b. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses belajar yang pernah ditempuh secara formal didalam lembaga pendidikan. Tingkat pendidikan mempunyai hubungan terhadap
motivasi untuk melakukan papsmear, karena semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan dan kesadaran pada orang tersebut
dalam menerima informasi. Tingkat pendidikan tinggi akan mengubah cara penilaian seseorang tentang Pap Smear sehingga timbul keinginan atau motivasi
seseorang itu untuk melakukan pemeriksaan ini. Berbeda dengan mereka yang berpendidikan rendah, di mana mungkin ramai yang menderita kanker serviks dan
mati akibat penyakit pada organ reproduksinya karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran mereka untuk melakukan Pap smear.
c. Sumber Informasi
Sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam penyampaian informasi, merangsang pikiran dan kemampuan. Media informasi
untuk komunikasi massa terdiri dari media cetak yaitu surat kabar, majalah dan buku, dan media elektronik seperti radio, tv dan internet. Sumber informasi dari
buku-buku ilmiah adalah lebih baik jika dibandingkan dengan sumber dari majalah dan surat kabar karena informasinya lebih diyakini kebenarannya. Selain
itu, sumber informasi dari media elektronik seperti internet juga berbeda kebenarannya di mana terdapat situs-situs yang menampilkan informasi yang
berbeda. Oleh sebab itulah, wanita yang ingin mendapatkan informasi tentang pemeriksaan Pap Smear harus memilih sumber informasi yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Pap Smear 2.2.1. Definisi