bak penelitian di rumah kasa dan dari jenis tersebut didapatkan 9 jenis pohon dan 11 jenis tumbuhan bawah. Selain itu, pada penelitian Zuhri tahun 2011 ditemukan
37 jenis biji yang dapat berkecambah untuk jumlah individu terbanyak terdapat pada jenis paku-pakuan. Studi mengenai potensi cadangan biji di dalam tanah
soil seed bank dapat menjadi salah satu upaya untuk mengetahui ketersediaan biji di dalam tanah dalam rangka regenerasi vegetasi di atasnya Zobel et al.,
2007. Informasi tentang cadangan biji di dalam tanah penting dalam studi ekologi komunitas karena dapat menggambarkan vegetasi yang ada di atasnya dan juga
untuk mengetahui potensi jenis tanaman lain yang akan tumbuh di habitat tersebut Wang et al., 2009; Zobel et al., 2007.
1.2 Permasalahan
Letusan Gunung Sinabung pada tahun 2010 telah merusak kawasan hutan Gunung Sinabung khususnya jalur Sigarang-garang. Dalam upaya regenerasi
hutan perlu diketahui ketersediaan biji di dalam tanah pasca letusan tahun 2010. Sejauh ini belum pernah ada dilakukan penelitian untuk mendapatkan informasi
dan data mengenai potensi seed bank pasca letusan di hutan Gunung Sinabung khususnya di jalur pendakian Sigarang-garang.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi seed bank di hutan jalur pendakian Sigarang-garang Gunung Sinabung pasca letusan tahun 2010.
1.4 Manfaat penelitian
Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang potensi bank biji dalam regenerasi hutan dan informasi awal bagi peneliti dan instansi
dalam rangka pengelolaan dan pengembangannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biodiversitas
Biodiversitas atau keanekaragaman hayati adalah berbagai macam bentuk kehidupan, peranan ekologi yang dimilikinya dan keanekaragaman plasma nutfah
yang terkandung di dalamnya Mackinnon et al., 2000. Keanekaragaman hayati baik langsung atau tidak, berperan dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk
sandang, pangan, papan, obat-obatan, wahana wisata dan pengembangan ilmu pengetahuan. Peran tak kalah penting lagi adalah dalam mengatur proses ekologi
sistem penyangga kehidupan termasuk penghasil oksigen, pencegahan pencemaran udara dan air, mencegah banjir dan longsor, penunjang keseimbangan
hubungan mangsa dan pemangsa dalam bentuk pengendalian hama alami Utomo, 2006a.
Keanekaragaman hayati merupakan sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup manusia. Keanekaragaman hayati
juga menjadi penentu kestabilan ekosistem. Organisme, populasi, komunitas dan ekosistem merupakan sebagian dari tingkatan organisasi makhluk hidup, sehingga
jenis dan sifat organisme, populasi dan komunitas akan mempengaruhi tipe dan karakteristik suatu ekosistem hutan Indriyanto, 2005.
2.2 Hutan