Jenis Biji yang Ditemukan Pada Lokasi Penelitian

menjadi tersedia. Semakin besar kandungan bahan organik di dalam tanah maka akan semakin besar pula kandungan P- tersedia di dalam tanah.

4.3 Jenis Biji yang Ditemukan Pada Lokasi Penelitian

Pada lokasi penelitian di hutan Gunung Sinabung jalur pendakian sigarang-garang, ditemukan 7 jenis biji yang tersebar di lantai hutan Tabel 5. Tabel 5. Jenis Biji yang Ditemukan Pada Lokasi Penelitian Jenis Biji Famili Jumlah Biji 1700-1800 mdpl Aglaia sp Meliaceae 19 Castanopsis sp Fagaceae 34 Eugenia sp Myrtaceae 15 Ficus sp Moraceae 31 Lithocarpus schlechteri Fagaceae 29 Villebrunea rubescens Urticaceae 32 1800-1900 mdpl Aglaia sp Meliaceae 19 Eugenia sp Myrtaceae 15 Lithocarpus schlechteri Fagaceae 15 1900-2000 mdpl Eugenia sp Myrtaceae 18 2000-2100 mdpl Vaccinium sp Ericaceae 19 2100-2200 mdpl Vaccinium sp Ericaceae 25 2200-2300 mdpl Vaccinium sp Ericaceae 19 2300-2400 mdpl Vaccinium sp Ericaceae 17 2400-2450 mdpl - - - Dari Tabel 5 didapatkan 7 jenis biji yang ditemukan pada lokasi penelitian, dan dari jenis biji tersebut ditemukan juga jenis yang sama untuk vegetasi yang tumbuh di atasnya, kecuali untuk biji jenis Eugenia sp yang dijumpai pada ketinggian 1900-2000 mdpl sementara jenis vegetasi yang tumbuh di atasnya hanya ditemukan pada ketinggian 1700-1800 mdpl Lampiran 4. Hal tersebut dikarenakan biji yang ditemukan jauh dari sumber biji tersebut dipancarkan oleh hewan seperti burung dan kalelawar. Menurut Elliot et al., 2006 karena kemampuannya untuk terbang, burung dan kelelawar dapat juga menjadi pemencar biji dalam jarak yang jauh. Burung dan kalelawar sangat sering dijumpai di dalam hutan dan mereka memencarkan biji tumbuhan sampai yang berdiameter 14 mm dalam jarak yang jauh, karena mereka menyimpan biji tersebut di dalam system pencernaannya selama 41 menit. Burung dan kalelawar merupakan faktor penting dalam menyebarkan biji pada hutan sekunder, karena mereka juga terbang dan tanpa sengaja menjatuhkan biji pada hutan sekunder tersebut. Dari Tabel 5 biji jenis Castanopsis sp memiliki jumlah terbanyak pada ketinggian 1700-1800 mdpl yaitu berjumlah 34 biji. Keberadaan biji Castanopsis sp tidak diikuti dengan munculnya benih yang ditemukan dalam penelitian ini, selain itu, jenis Castanopsis sp hanya ditemukan pada ketinggian 1700-1800 mdpl Lampiran 5. Berdasarkan hasil penelitian Heriyanto et al., 2007 Anakan dan pohon Castanopsis sp di lokasi penelitian tersebar pada berbagai ketinggian tempat. Penyebaran terbanyak dari pohon dan anakan Castanopsis sp terdapat pada ketinggian tempat 1.400 mdpl. Hal ini sesuai dengan habitat Castanopsis sp pada daerah dengan ketinggian tempat yang berkisar antara 200-1.600 mdpl. Ketinggian tempat merupakan faktor yang menentukan ketepatan tempat bagi habitat untuk suatu jenis vegetasi. Topografi dan ketinggian tempat yang bervariasi berpengaruh terhadap sifat dan sebaran komunitas tumbuhan. Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan penyebaran biji Castanopsis sp adalah ukuran biji yang relatif besar. Ukuran tersebut tidak memungkinkan biji Castanopsis sp untuk menyebar jauh dari sumber biji. Berdasarkan hasil penelitian Chou et al., 2011 biji Castanopsis sp tidak dapat memencar jauh, bahkan sebagian biji hanya ditemukan 20 m dari sumber biji. Berdasarkan hasil penelitian penyebaran dari Castanopsis sp hanya berkisar antara 0-21 m dari sumber biji. Selain itu, jenis biji Castanopsis sp yang berduri menyebabkan hewan yang berfungsi memencarkan biji kesulitan dalam membawa biji tersebut. Pada ketinggian 1800-1900 mdpl jumlah biji terbanyak adalah Aglaia sp dengan jumlah 19 biji. Keberadaan suatu biji di atas tanah sangat bergantung pada keberadaan jenis tersebut dalam bentuk pohon yang berada di atasnya. Untuk jenis Aglaia sp memiliki jumlah terbanyak pada ketinggian 1800-1900 mdpl, tetapi jika dilihat dalam Lampiran 5, jenis Aglaia sp terbanyak pada ketinggian 1700-1800 mdpl. Beberapa faktor yang menyebabkan keberadaan suatu biji di atas tanah adalah pemencaran yang dilakukan oleh faktor angin maupun hewan. Menurut Clark 1998 kurang lebih 10 dari biji pohon memencar sejauh 10 km dari asalnya. Hal ini memungkinkan biji Aglaia sp ditemukan jauh berada jauh dari sumber biji. Pada ketinggian 1900-2000 mdpl sampai dengan ketinggian 2000-2450 mdpl hanya ditemukan jenis Vaccinium sp. Berdasarkan jenis tumbuhan yang tumbuh, Vaccinium sp terdapat pada ketinggian 2000-2450 mdpl Lampiran 5. Vaccinium sp merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada pH rendah. Hal ini sesuai dengan penyebaran biji Vaccinium sp mendominasi pada ketinggian 2000- 2450 mdpl dengan pH berkisar antara 5,2-4,2. Penyebaran biji pada suatu habitat sangat dipengaruhi oleh kemampuan biji tersebut untuk tumbuh pada suatu lingkungan. Letusan Gunung Sinabung pada tahun 2010 mengakibatkan rusaknya habitat yang menghilangkan sebagian biji akibat erupsi. Selain itu, kadar sulfur yang meningkat pasca erupsi mengakibatkan hanya sebagian biji yang dapat tumbuh. Dari hasil analisis tanah, kadar sulfur di hutan Gunung Sinabung meningkat berdasarkan ketinggian. Pada ketinggian 1700-1800 mdpl kadar sulfur berjumlah 82,18 ppm lalu meningkat secara drastis pada ketinggian 2400-2450 mdpl dengan jumlah 247,24 ppm. Hal inilah yang mengakibatkan semakin meningkat ketinggian maka hanya jenis biji tertentu yang dapat tumbuh karena dipengaruhi oleh kadar sulfur yang tinggi. Menurut Hanafiah 2004 unsur Sulfur belerang merupakan unsur hara makro esensial yang diserap tanaman dalam jumlah yang hampir sama dengan unsur P 0,1-0,3. Unsur ini diambil tanaman dalam bentuk SO42- dan sedikit dalam bentuk gas belerang SO2 diserap melalui daun dari atmosfer. Bentuk kedua ini dalam jumlah yang sedikit berlebihan telah menjadi racun bagi tanaman. Sumber S bagi tanaman berasal dari pelapukan mineral tanah, gas belerang atmosfer dan dekomposisi bahan organik Hanafiah, 2004. Selanjutnya Zuhri 2011 ketiadaan sebagian besar jenis tumbuhan dalam bentuk cadangan biji kemungkinan disebabkan 1 kegagalan biji untuk tumbuh menjadi tanaman baru pada saat uji perkecambahan; 2 merupakan jenis biji yang tidak bisa bertahan lama di dalam tanah; dan 3 merupakan jenis biji yang pemencarannya melalui angin.

4.4 Kekayaan Jenis Kecambah yang Tumbuh Pada Setiap Kedalaman Tanah