Analisis Tanah dan Faktor Fisik-Kimia Lingkungan e100 Al-dd e100 Sulfur

kesamaan ≤ 25 : Sangat tidak mirip, kesamaan 25-50 : Tidak mirip, Kesamaan 50-75 : Mirip, Kesamaan ≥ 75 : Sangat mirip Faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam menentukan penyebaran biji. Biji yang dapat tumbuh pada pegunungan bawah tidak akan dapat dijumpai pada pegunungan atas, ini dikarenakan masing-masing tumbuhan mempunyai toleransi tempat tumbuhnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan Sawaliyah 2011 yang menyatakan bahwa tidak miripnya jenis biji yang tumbuh dikarenakan suatu organisme akan ada pada suatu area yang memiliki ekologi yang sesuai dengan kehidupannya. Faktor fisik kimia tanah juga berperan penting dalam penyebaran biji. Pada ketinggian di atas 200 mdpl, pH cenderung menurun yang diikuti dengan meningkatnya kandungan Sulfur Tabel 11, hal ini menyebabkan hanya tanaman yang dapat hidup pada cekaman Sulfur sajalah yang dapat tumbuh pada lingkungan tersebut seperti Melastoma malabathricum dan Vaccinium sp.

4.8 Analisis Tanah dan Faktor Fisik-Kimia Lingkungan

Hasil analisis tanah dan faktor fisik kimia lingkungan Gunung Sinabung jalur Sigarang-garang dapat dilihat pada Tabel 11 berikut: Tabel 11. Hasil Analisis Tanah dan Faktor Fisik-Kimia Lingkungan No Parameter Analisis C- organik N- total CN P- bray2 ppm K-tukar m.e100 Mg- tukar

m.e100 Al-dd

m.e100 Sulfur

ppm pH Tanah Suhu Tanah o C Suhu Udara o C Kelembaban Udara A 9,89 0,57 17,35 5,64 0,619 0,190 22,5 82,18 5,4 15 19 91 B 10,92 0,42 26,00 5,15 0,449 0,254 75,0 89,99 5,5 14 19 91 C 10,39 0,46 22,59 4,66 0,544 0,165 40,0 98,28 5,2 14 20 82 D 7,80 0,28 27,86 4,52 0,332 0,113 45,0 100,67 5,2 15 19 91 E 8,83 0,29 30,45 4,58 0,326 0,116 35,0 142,55 5,5 14 20 91 F 13,26 0,40 33,15 4,78 0,344 0,089 25,0 157,72 5,5 14 21 91 G 11,95 0,41 29,15 4,69 0,701 0,175 40,0 231,09 4,4 15 17 91 H 13,07 0,45 29,04 4,81 0,457 0,222 40,0 247,24 4,2 15 17 91 Ket: A= 1700-1800 mdpl, B=1800-1900 mdpl, C=1900-2000 mdpl, D=2000-2100 mdpl, E=2100-2200 mdpl, F=2200-2300 mdpl, G=2300-2400, H=2400-2450 mdpl Faktor lingkungan dan keadaan tanah sangat mempengaruhi jenis biji yang tumbuh pada bak-bak penelitian. Hal ini dikarenakan bahan organik dapat meningkatkan kesuburan kimia, fisika maupun biologi tanah. Dari Tabel 11 didapatkan bahwa unsur N, P, dan K tertinggi terdapat pada ketinggian 1700-1800 mdpl dengan jumlah N sebesar 0,57 , P sebesar 5,64 dan K sebesar 0,619 dengan pH tanah 5,4, suhu tanah 15 C, suhu udara 19 C, serta kelembaban udara 91 . Hal ini sesuai dengan banyaknya jumlah jenis yang terdapat pada ketinggian 1700-1800 mdpl sebanyak 21 jenis dengan total 181 spesies. Tingginya nilai N, P, dan K sangat mempengaruhi kesuburan tanah. Karena N, P dan K merupakan bahan organik sumber nutrisi dan energi bagi organisme tanah, sehingga akan dikonsumsi dan didekomposisikan. Hasil dari dekomposisi oleh organisme tanah ini berupa hara yang mampu meningkatkan kesuburan tanah dan secara otomatis dapat menyuburkan vegetasi yang tumbuh di habitat tersebut. Menurut Yulnafatmawita et al., 2007 tinggi rendahnya kandungan nitrogen total tanah ini dipengaruhi oleh jenis dan sifat bahan organik yang diberikan terutama tingkat dekomposisinya. Dengan semakin besar dekomposisi suatu bahan organik maka semakin banyak pula nitrogen organik yang mengalami mineralisai sehingga akumulasi nitrogen di dalam tanah semakin besar jumlahnya. Menurut Yasin et al., 2010 semakin curam suatu lereng faktor lain konstan maka semakin banyak air yang mengalir diatas permukaan dan semakin besar erosi akibat laju aliran air. Perbedaan faktor topografi dan lereng faktor lain konstan ini tentunya mengakibatkan kesuburan tanah di daerah puncak akan lebih rendah, hal ini disebabkan daerah puncak akan mengalami pengikisan lapisan atas tanah akibat aliran permukaan dan erosi tanah. Sedangkan di daerah lembah terjadi penumpukan lapisan atas tanah yang terangkut oleh aliran permukaan maupun erosi. Sehingga, daerah lembah memiliki kesuburan tanah yang lebih tinggi dari pada di daerah puncak. Selain unsur N, P, K, jumlah kadar Sulfur juga mempengaruhi jumlah kecambah yang tumbuh pada bak-bak penelitian di rumah kasa. Dengan naiknya ketinggian, maka kadar sulfur akan semakin tinggi yang berdampak pada turunnya jumlah jenis dan spesies. Pada Tabel 4 yang menunjukan bahwa hanya jenis Melastoma malabatricum yang memiliki jumlah terbanyak pada kadar sulfur yang tinggi yaitu pada ketinggian 2400-2450 mdpl serta beberapa kecambah Vaccinium sp dan Asystasia Intrusa. Menurut Indriyanto 2009, luasnya penyebaran jenis tumbuhan bergantung kepada kemampuan jenis tersebut untuk beradaptasi terhadap tempat tumbuh dan berasosiasi dengan tumbuhan lainnya serta tidak lepas dari daya mempertahankan diri pada kondisi lingkungan. Tingginya kelembaban tanah akan meningkatkan laju aktivitas mikroorganisme dan reaksi kimia pada permukaan tanah, sehingga mempercepat pelapukan bahan organik yang akan mempengaruhi sifat kimia tanah seperti ketersediaan unsur hara N, P, dan kation-kation basa. Kandungan bahan organik tanah lebih banyak terdapat pada vegetasi rapat daripada vegetasi yang jarang. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan bahan organik yang lebih banyak dari akar mati yang dihasilkan vegetasi kecil seperti tanaman penutup tanah Yasin et al., 2010. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesmpulan