Litologi Kondisi Geologi Pit 7 West B

59 Gambar 4.5 Peta geologi Pit 7 West B

4.1.1 Litologi

Pada lokasi penelitian di Pit 7 West B ditemukan batuan penyusun terdiri dari batubara, batupasir kuarsa dan batulempung. Dengan kondisi fresh sampai distinctly weathered. Kontak antara batulempung dengan batubara memiliki stikedip N 228 E51 0, seperti pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Kontak batubara seam X dengan batulempung Coal Batulempung 60 Batubara yang ditemukan memiliki struktur massif dengan kekar yang berbentuk blocky . Kekar terisi oleh material amber yang berasal dari getah pohon dikotil yang ikut tersedimentasikan pada waktu jutaan tahun yang lalu, sehingga mengalami diagenesis dan terjadi proses pengkayaan unsur karbon, material yang tadinya liquid yang berupa resingetah ikut mengalami konsolidasi atau pemadaatan yang mengisi material rekahan pada batubara, seperti pada Gambar 4.7. Gambar 4.7 Batubara seam X dengan sisipan amber Batulempung dengan struktur massif dan nodul berupa batupasir inklusi pasir di dalam batulempung dengan karakteristik warna abu-abu, ukuran butir 1256 mm, bentuk butir well rounded , sortasi very well sorted dan kemas tertutup seperti pada Gambar 4.8 halaman 60. Batulempung terendapkan di lingkungan yang berarus tenang, pada umumnya endapan batulempung dengan ketebalan 5 meter terendapakan di daerah delta atau muara sungai selain itu dapat juga terendapkan di continental shelf dan continental slope dengan karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan endapan batulempung pada daerah sungai. Amber 61 Komponen karbonat akan lebih banyak pada batulempung yang terendapkan di kawasan marine laut. Batupasir dengan karakteristik wana putih pucat-kuning kecoklatan, struktur massif dan shear fracture, ukuran butir dari berbutir halus-kasar 18-1 mm, bentuk butir well rounded, sortasi very well sorted dan kemas tertutup, kenampakanya seperti pada Gambar 4.9. Gambar 4.8 Batulempung di sebelah tenggara seam x dengan keterdapatan nodul Gambar 4.9 Batupasir diantara seam X1 dan X5 dengan kenampakan kekar gerus Nodul Shear F racture 62 Berdasarkan pada kontak antar lapisan yang terjadi, dapat diketahui umur relatifnya. Batulempung berumur lebih tua dibandingkan dengan batubara, kemudian di bagian atas tebing lowwall dan highwall dijumpai batupasir yang telah mengalami distinctly weathered sampai extremely weathered. Kenampakan lereng sisi timur merupakan sisi lowwall dari Pit 7 West B seperti pada Gambar 4.10 di bawah, sedangkan lereng sisi barat merupakan bagian highwall Pit 7 West B seperti pada Gambar 4.11 halaman 62. Pada bagian bawah tebing terdapat material longsoran hasil dari proses pelapukan. Proses pelapukan berlangsung intensif diakibatkan oleh kondisi geografi Kalimantan yang dilewati oleh garis khatulistiwa sehingga pelapukan fisik lebih dominan terjadi. Air hujan melarutkan unsur-unsur mineral yang tidak resisten menyebabkan terjadinya oksidasi pada batuan, mineral hornblende ataupun biotit yang kaya akan unsur Fe membentuk oksida besi FeO 2 yang terlihat seperti karat pada batuan, serta menimbulkan bau logam pada batuan. Gambar 4.10 Kondisi lereng extremely weathered sisi timur Pit 7 West B N 63 Gambar 4.11 Kenampakan lereng distinctly weathered sisi barat Pit West B

4.1.2 Struktur Geologi