Rock Quality Designation RQD Massa Batuan

17 aliran. Tuf terkersikan berwarna coklat muda-ungu, berlapis baik, berbutir sangat halus, mengandung mineral kwarsa, feldspar dan mineral hitam. Batulempung tufaan, kelabu kotor-kelabu kecoklatan, kompak, berlapis buruk, mengandung sisa tumbuhan. Tebal formasi ini lebih dari 500 meter, umurnya diduga Pliosen 5,3-2,6 MA dan terletak secara tidak selaras di atas Formasi Labanan Klompe, 1941.

2.2 Rock Quality Designation RQD

RQD Rock Quality Designation merupakan metode untuk memperkirakan kualitas dari massa batuan secara kuantitatif. RQD didefinisikan sebagai persentase dari perolehan inti bor cor e yang secara tidak langsung didasarkan pada jumlah bidang lemah dan jumlah bagian yang lunak dari massa batuan yang diamati dari inti bor core , hanya bagian yang utuh dengan panjang lebih besar dari dua kali diameter inti yang dijumlahkan kemudian dibagi panjang total pengeboran core run . RQD Rock Quality Designation dihitung dari data pemboran dengan menggunakan rumus Deere, 1963. � = Ʃ Panjang batuan inti 2 � � � � Panjang total inti batuan yang didapat × 100 2.1 Keuntungan dalam penggunaan RQD ialah pengerjaan yang sederhana, hasil yang diinginkan cepat diperoleh dan biaya murah. RQD merupakan petunjuk kualitas batuan yang mempertimbangkan tingkat pelapukan, lunak, hancur dan terkekarkan sebagai bagian dari suatu massa batuan. Hubungan antara nilai RQD dan kualitas massa batuan dapat dilihat pada Tabel 2.1 halaman 18. 18 Tabel 2.1 Kualitas batuan berdasarkan nilai RQD Deere, 1963. Kualitas Batuan RQD Sangat buruk Buruk Sedang Baik Sangat baik 0-25 25-50 50-75 75-90 90-100 Metode langsung digunakan dalam perhitungan nilai RQD apabila tersedia data core logs . Selama pengukuran panjang core pieces , harus dilakukan pada sepanjang garis tengahnya. Inti bor yang retak ataupun pecah akibat aktivitas pemboran maka digabungkan dan dihitung sebagai satu batuan utuh. Inti bor yang mengalami pecah dikarenakan proses alami maka tidak diperhitungkan pada perhitungan RQD seperti pada Gambar 2.4. Panjang total pengeboran core run = 100 cm RQD = panjang core 2 � panjang core total X 100 RQD = 28+11+20+25 100 X 100 RQD = 84 Gambar 2.4 Perhitungan Rock Quality Designation Deere, 1963. 19

2.3 Massa Batuan

Hoek 2009, massa batuan merupakan susunan dari sistem blok-blok batuan utuh yang dipisahkan oleh bidang-bidang diskontinuitas yang masing-masing saling bergantung sebagai sebuah kesatuan unit yang berupa joint, bidang perlapisan dan patahan. Massa batuan dibentuk dengan adanya diskontinuitas, tegangan overburden dan perubahan akibat proses pelapukan Hunt, 2007. Pada Gambar 2.5 di bawah menjelaskan bahwa konsep dasar dari massa batuan berasal dari batuan utuh yang memiliki sifat homogen dan kemudian adanya bidang diskontinuitas membuat kekuatan massa batuan menjadi berkurang. Gambar 2.5 Konsep dasar massa batuan Wylie dan Mah, 2004. Adanya bidang diskontinuitas ini membedakan kekuatan massa batuan dengan kekuatan batuan utuh atau intact rock . Massa batuan akan memiliki kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan batuan utuh. Variasi yang besar dalam hal komposisi dan struktur dari batuan serta sifat dan keberadaan bidang diskontinuitas yang memotong batuan akan membawa komposisi dan struktur yang kompleks terhadap suatu massa batuan. Menurut Hoek dan Brown 1980, sifat atau karateristik massa batuan dapat menentukan dalam pekerjaan penggalian seperti terowongan dan lereng. Kekuatan massa batuan, kuat geser, kekuatan batuan utuh dan 20 perilaku tegangan-regangan batuan menjadi parameter penting dalam perhitungan desain, kegiatan pemboran dan peledakan dalam suatu pertambangan.

2.4 Bidang Diskontinuitas