Pemetaan Geoteknik HASIL DAN PEMBAHASAN

76 Tabel 4.1 Tingkat pelapukan terhadap kedalaman No Kedalaman Tingkat Pelapukan 1 0-5 m RS Tanah residu-SW Lapuk samar 2 5-10 m SW Lapuk samar-DW Lapuk tegas 3 10-20 m DW Lapuk tegas-SW Lapuk samar -FR Batuan segar 4 20-55 m SW Lapuk samar- FR Batuan segar

4.3 Pemetaan Geoteknik

Window Mapping Method Pemetaan geoteknik dilakukan pada Pit 7 West B sepanjang pelamparan batuan dan dibagi menjadi 4 STA, pada masing-masing STA dilakukan pendeskripsian terhadap massa batuan, dan bidang diskontinuitas. Pada STA 1 yang terletak pada koordinat 538525 E, 220690 N ditemukan litologi penyusun lereng lowwall berupa batulempung, batupasir dan batubara di bagian bawah. Batubara yang ditemukan merupakan batubara seam X dengan kenampakan warna hitam, kilap cemerlang, cerat berwarna hitam, pecahan berbentuk kubus dan sebagian tidak beraturan, tingkat kekerasan sangat tinggi, cleat terisi oleh material amber, tingkat pelapukan termasuk ke dalam FR batuan segar dan ukuran blok ±270 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 50. Pada bagian bawah dari seam X ditemukan batulempung dengan karakteristik warna abu-abu, kilap lempung, struktur laminasi, tingkat pelapukan termasuk ke dalam DW lapuk tegas, kekuatan batuan sedang, bentuk kubus dan ukuran blok ±480 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 60, kemudian di bagian bawah batulempung ditemukan batupasir dengan karakteristik warna kecoklatan, ukuran butir pasir halus 12-1mm, bentuk butir well rounded, sortasi baik, kemas tertutup, struktur massif, tingkat pelapukan termasuk ke dalam XW lapuk sekali pada bagian atas sedangkan pada bagian bawah masih termasuk ke dalam DW. Tingkat kekuatan rendah dengan bentuk blok tidak beraturan, ukuran blok ±270 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 55. Pada bagian bawah batupasir ditemukan litologi berupa batulempung dengan karakteristik warna abu-abu, kilap lempung, struktur nodul, tingkat pelapukan termasuk ke dalam DW lapuk tegas dan kekuatan batuan rendah, sedangkan bentuk blok tidak beraturan dengan ukuran ±450 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 25, kemudian pada bagian atas lereng lowwall ditemukan tanah 77 dengan karakteristik warna coklat kemerahan yang diperkirakan merupakan hasil dari pelapukan batupasir yang termasuk ke dalam RS tanah residu dengan tingkat kekuatan batuan sangat rendah, bentuk blok tidak beraturan, ukuran blok ±300 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 5. Ketidakselarasan yang ditemukan berupa kekar gerus dengan plungetrend 87 N125 E, panjang kekar 17-25 cm dengan lebar kekar 1 cm, bentuk blok batuan berupa kubus dan memiliki tingkat kekasaran 8 ISRM, Lampiran 2.1. Pada STA 2 yang terletak pada koordinat 538518 E, 220687 N yang berada pada kaki lereng ditemukan litologi berupa batulempung dengan karakteristik warna abu-abu kehijauan, kilap lempung, struktur laminasi dengan tingkat pelapukan DW lapuk tegas dan kekuatan batuan tinggi, bentuk blok tidak beraturan dengan ukuran ±420 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 40, bergerak kearah barat laut ditemukan litologi yang berumur lebih muda berupa batupasir dengan karakteristik warna putih kecoklatan, ukuran butir pasir halus 14-12 mm, sortasi baik, kemas tertutup struktur massif, laminasi, wavy ripple. Tingkat pelapukan termasuk ke dalam DW, kekuatan batuan sedang dengan bentuk blok tidak beraturan dan ukuran ±510 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 25, selanjutnya ke arah barat laut ditemukan litologi berupa batulempung dengan karakteristik warna abu-abu, kilap lempung, struktur laminasi, tingkat pelapukan termasuk DW, dan kekuatan batuan rendah. Bentuk blok tidak beraturan dengan ukuran blok ±526 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 40, kemudian ditemukan batupasir dengan karakteristik warna abu-abu, ukuran butir pasir halus 14-12mm, struktur massif, laminasi dan convolute, tingkat pelapukan antara XW-DW dengan kekuatan batuan rendah, bentuk blok tidak beraturan, ukuran blok ±560 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 25, selanjutnya ditemukan batulempung dengan karakteristik warna abu-abu, kilap lempung, struktur massif, tingkat pelapukan DW dan kekuatan batuan sedang, bentuk blok tidak beraturan dengan ukuran ±425 m 3 , besarnya GSI adalah 40 Lampiran 2.2. Pada STA 3 yang terletak pada koordinat 538393 E, 220626 N yang berada pada kaki lereng, ditemukan litologi berupa batubara seam X1 dengan 78 karakteristik warna kehitaman, kilap kusam, cerat berwarna hitam, pecahan berbentuk kubus dengan tingkat pelapukan termasuk ke dalam FR batuan segar dan kekuatan batuan tinggi, bentuk blok kubus dengan ukuran ±434 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 50. Ditemukan juga batupasir dengan karakteristik warna putih pucat, ukuran pasir sedang 14-12 mm dengan struktur normal graded bedding , tingkat pelapukan termasuk DW lapuk tegas dan tingkat kekuatan batuan sedang, bentuk blok kubus dan sebagian tidak beraturan dengan ukuran blok ±1505 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 25, kearah barat laut ditemukan batulempung dengan karakteristik warna abu -abu, kilap lempung, tingkat pelapukan termasuk FR batuan segar dengan kekuatan batuan sangat tinggi, bentuk blok berupa kubus dengan ukuran ±2460 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 40, selanjutnya ditemukan batupasir dengan karakteristik warna kecoklatan, ukuran butir pasir sedang 14-12 mm yang termasuk ke dalam FR batuan segar dengan tingkat kekuatan sedang, bentuk blok berupa kubus dengan ukuran ±2730 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 30, serta ditemukan batulempung dengan warna abu-abu, termasuk dalam DW distinctly weathered dengan tingkat kekuatan batuan sedang, bentuk blok kubus dan memiliki ukuran ±2550 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 30. Bidang diskontinuitas yang ditemukan berupa kekar dengan plungetrend 84 N89 E, 80 N89 E, 75 N51 E, 90 N15 E, panjang kekar antara 10-50 cm, jarak kekar antara 1-2 cm, dan bentuk dari bergelombang -putus-putus untuk tingkat kekasaran pada range 1 dan 5 ISRM, Lampiran 2.3. Pada STA 4 yang terletak pada koordinat 538475 E, 220790 N ditemukan litologi berupa batubara seam X5 dengan karakteristik warna hitam, cerat hitam, kilap kusam, pecahan tidak beraturan, termasuk ke dalam FR batuan segar dengan tingkat kekuatan tinggi, bentuk blok berupa kubus dengan ukuran ±240 m 3 , besarnya nilai GSI adalah 50, selanjutnya ditemukan batupasir dengan karakteristik warna putih pucat-kecoklatan, termasuk ke dalam DW lapuk tegas, tingkat kekuatan rendah, bentuk blok kubus dengan ukuran ±1200 m 3 ,besarnya GSI adalah 20 Lampiran 2.4. 79 4.3.1 Peta Geologi Teknik Data yang didapatkan dari pemetaan geoteknik kemudian disusun menjadi peta geoteknik seperti pada Gambar 4.26 di bawah. Gambar 4.26 Peta geologi teknik Pit 7 West B

4.4 Penampang Lereng Pit 7 West B