Hipoksia ibu Usia ibu Paritas

5. Faktor ibu

a. Hipoksia ibu

Dapat terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetik atau anestesi dalam, dan kondisi ini akan menimbulkan hipoksia janin dengan segala akibatnya.

b. Usia ibu

Usia ibu dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. Umur ibu tidak secara langsung berpengaruh terhadap kejadian asfiksia neonatorum namun usia ibu berhubungan terhadap proses reproduksi, umur ibu yang dianggap optimal untuk kehamilan adalah antara 20 sampai 30 tahun. Sedangkan dibawah usia 20 tahun tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan dan persalinan Martaadisoebrata, 2005 dalam Desfauza 2008. Umur ibu 20 tahun belum cukup matang dalam menghadapi kehidupan sehingga belum siap secara fisik dan mental dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Pada umur tersebut rahim dan panggul ibu belum berkembang dengan baik hingga perlu diwaspadai kemungkinan mengalami persalinan yang sulit dan keracunan kehamilan atau gangguan lain kerena ketidaksiapan ibu untuk menerima tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang tua. Sebaliknya jika umur ibu 35 tahun cenderung mengalami perdarahan, hipertensi, obesitas, diabetes, myoma uteri, persalinan lama dan penyakit-penyakit lainnya. Depkes RI, 2007 dalam Desfauza 2008. 16 Pertambahan umur akan diikuti oleh perubahan perkembangan dari organ – organ dalam rongga pelvis. Keadaan ini akan mempengaruhi kehidupan janin dalam rahim. Pada wanita usia muda dimana organ- organ reproduksi belum sempurna secara keseluruhan, disertai kejiwaan yang belum bersedia menjadi seorang ibu.

c. Paritas

Pengertian Paritas adalah Jumlah persalinan seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup viabel, Wiknjosastro,2002. Paritas terdiri atas 3 kelompok yaitu: 1 Golongan primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup untuk pertama kali. Pada paritas ini jalan lahir belum pernah dilalui oleh bayi sebelumnya sehingga persalinan berlansung lebih lama. Hal ini memberikan dampak terhadap bayi asfiksia neonatorum.Wiknjosastro, 2005 2 Golongan multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali Prawirohardjo, 2009. 3 Golongan grandemultipara adalah paritas lebih dari 3 Prawirohardjo, 2005 dalam Turah 2010. Kehamilan pada kelompok ini sering terjadi kemunduran daya lentur elastisitas jaringan yang sudah berulang kali direnggangkan oleh kehamilan sehingga membatasi kemampuan berkerut untuk menghentikan perdarahan sesudah persalinan. Disamping itu banyak pula dijumpai adanya komplikasi pada kehamilan dan persalinan misalnya preeklamsia – 17 eklamsia dan plasenta previa. Komplikasi ini dapat menyebabkan persalinan lama, sehingga meningkatkan kejadian asfiksia neonatorum. Wiknjosastro, 2005 Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi, ibu dengan paritas rendah cenderung bayi yang dilahirkannya tidak matur atau ada komplikasi karena merupakan pengalaman pertama terhadap kemampuan alat reproduksi ibu dan kemungkinan akan timbul penyakit dalam kehamilan dan persalinan. Sedangkan ibu dengan paritas tinggi melahirkan lebih dari 3 kali cenderung mengalami komplikasi yang akhirnya berpengaruh pada persalinan. Prawirohardjo,2005 dalam Turah 2010. Hasil penelitian Ahmad di RSUD Dr Adjidarmo Rangkasbitung tahun 2000 menemukan kejadian asfiksia neonatorum 1,480 kali pada ibu yang melahirkan dengan paritas primipara dan grandemultipara dari pada ibu dengan multipara disebabkan primipara dan grademultipara lebih berisiko dibanding multipara

d. Penyakit yang diderita ibu