Penanganan Asfiksia Neonatorum Pencegahan

denyut jantung, sirkulasi darah, dan refleks-refleks primitif seerti menghisap dan mencari puting susu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2.3 Derajat Vitalitas Bayi Baru Lahir Menurut Nilai Apgar N o Klasifikasi Nilai Apgar Derajat Vitalitas 1. Asfiksia ringan tanpa asfiksia 8-10 Tangisan kuat disertai gerakan aktif 2. Asfiksia sedang 5-7 a. Pernapasan tidak teratur, megap- megap, atau tidak ada pernapasan. b. Denyut jantung 100 kali per menit atau kurang 3. Asfiksia berat 0-4 a. Tidak ada pernapasan b. Denyut jantung 100 kali atau kurang 4. Free stillbirth bayi lahir mati a. Tidak ada pernapasan b. Tidak ada denyut jantung Sumber : IDAI Ikatan Dokter Anak Indonesia 1998 dalam Desfauza 2008.

G. Penanganan Asfiksia Neonatorum

Penanganan asfiksia neoatorum menurut Saifuddin 2006 yaitu dilakukan melalui tindakan resusitasi. Resusitasi bertujuan memberikan ventilasi yang kuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak jantung, dan alat-alat vital lainnya. Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan-tahapan yang dikenal sebagai ABC Airway, Breathing, Circulation resusitasi : A : Memastikan saluran napas terbuka B : Memulai pernapasan 41 C : Mempertahankan sirkulasi peredaran darah Bagian bagian dari tatalaksana resusitasi yang berkaitan dengan ABC resusitasi dapat dilihat sebagai berikut : A : Memastikan saluran napas terbuka 1. Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi : bahu diganjal 2. Menghisap mulut, hidung dan kadang-kadang trakea 3. Bila perlu,memasukkan pipa endotrakeal pipa ETuntuk memastikan saluran pernafasan terbuka. B : Memulai pernapasan 1. Memakai rangsangan traktil untuk memulai pernapasan 2. Memakai VTP, bila perlu seperti : a. Sungkup dan balon, atau b. Pipa ET dan balon, c. Mulut ke mulut hindari paparan infeksi C. Mempertahankan sirkulasi darah Rangsang dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara : a. Kompresi dada b. Pengobatan D. Urutan pelaksanaan Resusitasi, yaitu : 1. Mencegah kehilangan panas dan mengeringkan tubuh bayi 2. Meletakkan bayi dalam posisi yang benar 3. Membersihkan jalan napas 4. Menilai bayi 42 Penilaian bayi dilakukan berdasarkan 3 gejala yang sangat penting bagi kelanjutan bayi. a. Usaha napas b. Frekuensi denyut jantung c. Warna kulit 5. Ventilasi Tekanan Positif VTP Ventilasi tekanan positif VTP dilakukan sebagai langkah Resusitasi lanjutan bila semua tindakan diatas tidak menyebabkan bayi bernapas atau frekuensi jantungnya tetap kurang dari 100 kali per menit. 6. Kompresi dada

H. Pencegahan

Pencegahan terhadap asfiksia neonatorum yaitu : a. Dengan menghilangkan atau meminimalkan faktor resiko penyebab asfiksia. Derajat kesehatan wanita khususnya ibu hamil harus baik, komplikasi saat kehamilan, persalinan dan melahirkan harus dihindari. Upaya peningkatan derajat kesehatan ini tidak mungkin dengan hanya satu intervensi, karena penyebab rendahnya derajat kesehatan wanita adalah akibat banyak faktor seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan, kepercayaan, adat istiadat, dan lain sebagainnya b. Dibutuhkan kerja sama banyak pihak dan lintas sektoral yang saling terkait c. Perlu diadakan pelatihan untuk penanganan situasi yang tak diduga dan tidak biasa yang dapat terjadi pada persalinan. Dimana setiap anggota tim 43 persalinan harus dapat mengidentifikasi situasi persalinan yang dapat menyebabkan keterlambatan pada situasi gawat Fahdhy,dkk,2008

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

44