eklamsia dan plasenta previa. Komplikasi ini dapat menyebabkan persalinan lama, sehingga meningkatkan kejadian asfiksia
neonatorum. Wiknjosastro, 2005 Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut
kematian maternal. Paritas 1 dan paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi, ibu dengan paritas rendah
cenderung bayi yang dilahirkannya tidak matur atau ada komplikasi karena merupakan pengalaman pertama terhadap kemampuan alat
reproduksi ibu dan kemungkinan akan timbul penyakit dalam kehamilan dan persalinan. Sedangkan ibu dengan paritas tinggi
melahirkan lebih dari 3 kali cenderung mengalami komplikasi yang akhirnya berpengaruh pada persalinan. Prawirohardjo,2005 dalam
Turah 2010. Hasil penelitian Ahmad di RSUD Dr Adjidarmo Rangkasbitung
tahun 2000 menemukan kejadian asfiksia neonatorum 1,480 kali pada ibu yang melahirkan dengan paritas primipara dan
grandemultipara dari pada ibu dengan multipara disebabkan primipara dan grademultipara lebih berisiko dibanding multipara
d. Penyakit yang diderita ibu
Penyakit pembuluh darah ibu yang mengganggu pertukaran gas janin, hipertensi, hipotensi, gangguan kontraksi uterus dan lain-lain
Wiknjosastro, 2005
18
Hipertensi adalah tekanan darah lebih tinggi dari tekanan darah normal yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama Hipertensi
pada kehamilan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada ibu dan fetus. Klasifikasi hipertensi pada kehamilan menurut The
Seven Report ofthe Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure JNC VII dibagi atas
5 kategori yaitu Zen U, 2008 :
1 Hipertensi kronik yaitu tekanan darah sistolik 14090 mmHg atau
tekanan darah diastolik ≤ 90 mmHg sebelum kehamilan atau sebelum 20 minggu gestasi, menetap sampai 12 minggu atau lebih
post partum
2 Preeklamsi tekanan darah sistolik 14090 mmHg atau tekanan darah
diastolik ≤ 90 mmHg dengan proteinuria 300 mg24 jam setelah 20 minggu gestasi. Dapat berkembang menjadi eklamsi kejang.
Sering pada wanita nullipara, multipel gestasi, wanita dengan riwayat preeklamsi, wanita dengan riwayat penyakit ginjal.
3 Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsi adanya
proteinuria muncul setelah 20 minggu protein naik tiba-tiba 2 – 3 kali lipat, tekanan darah meningkat tiba-tiba peninggian SGOT atau
SGPT 4 Gestasional hipertensi yaitu hipertensi tanpa proteinuria timbul
setelah 20 minggu gestasi
19
5 Transien hipertensi diagnosa restrospektif yakni tekanan darah
normal dalam 12 minggu postpartum, dapat berulang pada kehamilan. Zen U, 2008
Hipertensi dalam kehamilan dapat menimbulkan berkurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan berkurangnya aliran
oksigen ke plasenta dan juga ke janin Mochtar, 2004
Preeklamsia dan eklamsia merupakan kesatuan penyakit yang
langsung disebabkan oleh kehamilan. Pada preeklamsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air.
Perubahan pada organ ibu yang preeklamsia dan eklamsia yaitu terjadinya aliran darah menurun ke plasenta dan menyebabkan
gangguan plasenta, sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada preekslamsia
dan eklamsia sering terjadi peningkatan tonus rahim dan kepekaannya terhadap rangsang, sehingga terjadi partus
prematurus dan asfiksia neonatorum Tanjung MT, 2004
6. Faktor Plasenta