Komponen Sikap Sikap 1. Definisi Sikap

b. Afektif affective Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu. c. Kognitif conative Komponen kognitif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi Notoatmodjo, 1997.

2.13.3. Tingkatan Sikap

Berbagai tingkatan menurut Notoatmodjo 2003 tediri dari: a. Menerima Receiving Menerima diartikan bahwa orang subyek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan obyek. b. Merespon Responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan sesuatu dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. c. Menghargai Valuting Mengajak orang lain untuk mengerjakanmendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap. d. Bertanggungjawab Responsible Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi. 2.14. Perilaku 2.14.1. Definisi Perilaku Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing Notoatmodjo, 2003.

2.14.2. Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku

Menurut WHO yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003, perubahan perilaku itu dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a. Perubahan alamiah Sebagian perubahan alamiah disebabkan oleh perubahan alam yang terjadi. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat di dalamnya juga akan mengalami perubahan. b. Perubahan terencana Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. c. Kesediaan untuk berubah Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang akan mengadopsi inovasi tersebut dengan cepat dan sebagian mengadopsi secara lambat. Hal ini menegaskan bahwa setiap orang di dalam suatu masyarakat mempunyai kesediaan untuk berubah.