Perilaku Mengenai Dermatitis Kontak Iritan
                                                                                Pertanyaan  yang  paling  banyak  dijawab  ya  adalah  nomor  4  yaitu  sebanyak  41 orang 82.0. Hal tersebut menunjukkan sebagian besar responden akan menjaga
kebersihan  dan  kelembapan  tangan  adalah  satu  langkah  untuk  mencegah Dermatitis Kontak Iritan. Perilaku dalam penelitian ini ditentukan melalui seluruh
jawaban  yang  diberikan  responden,  dimana  perilaku  dibedakan  menjadi  tiga kategori, yaitu baik, sedang, dan buruk. Data lengkap distribusi frekuensi hasil uji
sikap responden dapat dilihat pada tabel 5.18.
Tabel 5.15. Distribusi hasil uji perilaku responden Perilaku
Frekuensi n Persentase
Kurang 24
48.0 Cukup
21 42.0
Baik 5
10.0
Total 50
100.0
Dari tabel di atas terlihat bahwa perilaku dengan kategori kurang memiliki persentase yang paling besar, yaitu sebanyak 24 orang orang 48.0, sikap cukup
sebanyak 21 orang 42.0, dan sikap kategori baik adalah 5 orang 10.0.
Tabel 5.16 Distribusi frekuensi perilaku berdasarkan umur Umur
Kurang Cukup
Baik Total
n n
n n
20-29 9
75.0 1
8.3 2
16.7 12
100.0 30-39
5 29.4
10 58.8
2 11.8
17 100.0
40-49 3
50.0 3
50.0 6
100.0 50-59
7 46.7
7 46.7
1 6.7
15 100.0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada responden yang berumur 20-29 tahun  merupakan  responden  berperilaku  kurang75.0,  manakala  responden
yang  berumur  20-29  juga  merupakan  responden  yang  berperilakubaik,  sebanyak 2orang 16.7.T
Tabel 5.17 Distribusi frekuensi perilaku berdasarkan jenis kelami n
Kelamin Kurang
Cukup Baik
Total n
n n
n
Pria 155
68.2 5
22.7 2
9.1 22
100.0 Wanita
9 32.1
16 57.1
3 10.7
28 100.0
Berdasarkan  tabel  diatas,  responden  laki-laki  memiliki  perilaku  yang kurang yaitu sebanyak 15 orang atau 68.2 dan perempuan mempunyai perilaku
yang baik memiliki3 orang 10.7.
Tabel 5.18 Distribusi frekuensi sikap berdasarkan pendidikan Pendidikan
Kurang Cukup
Baik Total
n n
n n
SMP 15
50.0 12
40.0 3
10.0 30
100.0 SMA
9 45.0
9 45.0
2 10.0
20 100.0
Dari  tabel  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  15  orang  responden  50.0  yang berpendidikan  tahap  SMP  mempunyai  perilaku  yang  kurang  tentang  Dermatitis
Kontak Iritan.
Tabel 5.19 Distribusi frekuensi perilaku berdasarkan pengalaman kerja Pengalaman
Kurang Cukup
Baik Total
n n
n n
1-2 11
57.9 5
26.3 3
15.8 19
100.0 3-4
6 40.0
8 53.0
1 6.7
15 100.0
5-6 7
43.8 8
50.0 1
6.2 16
100.0 Dari  tabel  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  11  responden  57.9  yang
berpengalaman  1-2  tahun  mempunyai  perilaku  yang  kurang  tentang  Dermatitis Kontak Iritan manakala,15.8 dari pencuci piring yang berpengalaman  1-2 tahun
juga  mempunyai  perilaku  yang  baik  tentang  Dermatitis  Kontak  Iritan,  yaitu sebanyak 3 orang 15.8.
5.4. Pembahasan 5.4.1. Pengetahuan Responden
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penelitian ini memperlihatkan tingkat
pengetahuan  para  pencuci  piring  yang  berkerja  di  beberapa  restoran  Medan tentang Dermatitis Kontak Iritan.
Secara  umum,  mayoritas  pekerja  pencuci  piring  di  beberapa  restoran Medan  memiliki  kategori  pengetahuan  yang  kurang  tentang  dermatitis  kontak
iritan.  Tingkat  pengetahuan  responden  yang  berumur  20-29  tahun  yaitu  83.3 dari  total  responden  merupakan  golongan  yang  mempunyai  peratusan  dengan
tingkat  pengetahuan  yang  kurang  mengenai  Dermatitis  Kontak  Iritan.  Hasil  ini sesuai  dengan  teori  yang  ditulis  oleh  Notoadmodjo  2007  yaitu  semakin  tinggi
umur seseorang maka ia akan banyak mempunyai pengalaman. Sehingga semakin tinggi umurnya, maka semakin tinggi tingkat pengetahuannya. Hal ini jelas dilihat
dengan hasil tingkat pengetahuan dari penelitian bahwa, kategori umur yang muda memiliki tingkat pengetahuan yang kurang.
Dilihat dari
distribusi kategori
pengetahuan mengikut
jenis kelamin,distribusi  kategori  tingkat  pengetahuan  responden  terhadap  dermatitis
kontak  iritan  hampir  sama  untuk  laki-laki  maupun  perempuan.  Hal  ini menunjukkan kurang adanya pengaruh jenis kelamin para pencuci piring tersebut
terhadap  tingkat  pengetahuan  yang  mereka  miliki  terhadap  dermatitis  kontak iritan.
Dilihat  dari  distribusi  kategori  pengetahuan  responden  berdasarkan pendidikan,  responden  yang  memiliki  pendidikan  SMP,  memiliki  kategori
pengetahuan kurang, yaitu sebanyak 22 orang 73.3 dari total responden. Hasil ini sesuai dengan teori yang ditulis oleh Notoadmodjo 2007 yaitu semakin tinggi
pendidikan  seseorang  maka  iaakan  mudah  menerima  hal-hal  baru  dan  mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut. Sehingga semakin tinggi pendidikan
maka  semakin  tinggi  tingkat  pengetahuannya.  Jadi  dari  hasil  penelitian  ini, golongan  yang  berpendidikan  rendah  sekaligus  memiliki  tingkat  pengetahuan
yang kurang.
Berdasarkan  tabel  distribusi  pengalaman  berkerja  pula,  golongan  yang berpengalaman 1-2 tahun mempunyai peratusan yang tertinggi untuk pengetahuan
kurang  yaitu  89.5  dari  total  responden.  Menurut  Notoatmodjo  2003,  tingkat pengetahuan  seseorang  juga  dipengaruhi  oleh  pengalaman  yang  diperoleh  dari
pengalaman  sendiri  atau  orang  lain.  Fasilitas  juga  menjadi  salah  satu  sumber faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
                