Kerangka Konseptual Hipotesis Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

berarti bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah pemberian insentif materiil maka motivasi kerja karyawan juga semakin meningkat. Variabel insentif non materiil memiliki pengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan yang berarti bahwa dengan meningkatnya insentif non materiil yang diterima oleh karyawan maka motivasi kerja juga akan meningkat. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresinya, untuk variabel insentif materiil mempunyai koefisien regresi sebesar 0,530. Sedangkan koefisien regresi untuk variabel insentif non materiil sebesar 0,327. Hasil pengolahan data tersebut juga dapat disimpulkan bahwa variabel insentif materiil dan insentif non materiil secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitumg sebesar 41,992 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,2317. Saran yang diajukan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam penelitian ini adalah menerapkan pemberian kedua jenis insentif tersebut secara konsisten mengingat insentif materiil dan insentif non materiil mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan dan segala bentuk perhatian yang telah diberikan kepada karyawan dalam bentuk insentif materiil maupun insentif non materiil hendaknya dilakukan secara berkelanjutan dan terukur sesuai dengan prestasi kerja karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimal.

2.4. Kerangka Konseptual

Insentif merupakan suatu istilah untuk menyebutkan tambahan pengahsilan atau penghasilan yang diberikanb di luar gaji tetap, dan didalam Kamus Besar bahasa Indonesia ditegaskan bahwa insentif adalah tambahan penghasilan atau Universitas Sumatra Utara uang, barang dan sebagainya yang diberikan untuk memperbesar atau menambah gairah kerja. Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu dan merangsangnya untuk melakukan tindakan. Mulyasa 2003:112, motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kea rah suatu tujuan tertentu. Insentif dan motivasi mempunyai hubungan yang erat yang dapat menjelaskan suatu permasalahan karena peningkatan motivasi kerja tidak selamanya dipengaruhi dalam suatu hubungan pekerjaan, namun motivasi dalam diri seseorang dapat memperoleh insentif yang ditawarkan dalam suatu perusahaan. Dengan kata lain motivasi kerja dipengaruhi oleh gaji atau upah yang baik, pekerjaan yang aman, suasana kerja yang kondusif, penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan, pimpinan yang adil dan bijaksana, pengarahan dan perintah yang wajar, organisasi atau tempat kerja yang dihargai masyarakat atau dengan mengupayakan insentif yang besarannya proporsional dan juga bersifat progresif. Dengan demikian, peneliti akan membuktikan bahwa insentif yang diberikan kepada pegawai Usaha Dagang Rapiko Garments Medan, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja. Adapun kerangka konseptualnya dapat dilihat gambari berikut: Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian Motivasi Kerja Y Insentif X Universitas Sumatra Utara

2.5. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian Sugiyono, 2005:51. Berdasarkan perumusan masalah di atas penulis memberikan hipotesis dari penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara insentif terhadap motvasi kerja pegawai usaha dagang Rapiko Garments Medan”. Universitas Sumatra Utara BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh insentif terhadap motivasi kerja dari sesuatu yang dikenakan pada subjek, yaitu pegawai Usaha Dagang Rapiko Garments Medan. Pendekatan kuantitatif digunakan dua macam teknik pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui survey Singarimbun dan Effendi, 1991, dengan alasan karena keterbatasan waktu, biaya dan karakter responden sesuai dengan sesuai dengan masalah penelitian. Malhotra, 2004, sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen yang diperoleh dari pimpinan usaha Usaha Dagang Rapiko Garments Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian