Pengaturan Perjanjian Sewa Menyewa

34 2. Sedangkan pada pemakaian, si pemakai tidak dibebani dengan suatu kontraprestasi. Pemakai diberi hak oleh pemilik untuk memakai dan menikmati barang secara cuma-cuma.

1. Pengaturan Perjanjian Sewa Menyewa

Istilah perjanjian di dalam Bab II Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1313 KUH Perdata menyebutkan bahwa suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Dinamakan Perjanjian Obligator karena suatu perjanjian juga dinamakan persetujuan, karena dua pihak tersebut setuju untuk melakukan sesuatu. Dapat dikatakan bahwa dua perkataan perjanjian dan persetujuan itu adalah sama artinya. Perkataan kontrak merupakan pengertian yang cenderung lebih sempit dari perjanjian, karena ditujukan kepada perjanjian atau persetujuan dalam bentuk tertulis. 55 Berdasarkan berbagai pendapat mengenai perjanjian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perjanjian adalah: a. Adanya para pihak Para pihak dalam perjanjian sedikit ada dua orang yang disebut sebagai subyek perjanjian. Yang menjadi subyek perjanjian dapat dilakukan oleh orang maupun badan hukum yang mempunyai wewenang untuk melakukan perbuatan hukum seperti yang ditetapkan oleh undang-undang. b. Adanya persetujuan antara para pihak 55 Sudikno Mertokusumo, Diktat Kursus Hukum Perikatan, Ujung Pandang, 1988 hlm 1. Universitas Sumatera Utara 35 Persetujuan tersebut bersifat tetap yang dihasilkan dari suatu perundingan yang pada umumnya membicarakan syarat-syarat yang akan dicapai. c. Adanya tujuan yang akan dicapai Tujuan yang akan dicapai dalam perjanjian tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan undang-undang. d. Adanya prestasi yang akan dilaksanakan Prestasi adalah suatu hal yang harus dipenuhi oleh para pihak sesuai dengan syarat-syarat perjanjian. e. Adanya bentuk-bentuk tertentu Bentuk-bentuk tertentu yang dimaksud adalah secara lisan maupun tulisan, sehingga mempunyai kekuatan mengikat dan bukti yang kuat. f. Adanya syarat-syarat tertentu sebagai isi perjanjian Munir Fuady berpendapat agar suatu perjanjian oleh hukum dianggap sah sehingga mengikat kedua belah pihak, maka kontrak tersebut haruslah memenuhi syarat-syarat tertentu yang digolongkan sebagai berikut: 1. Syarat sah yang umum, yaitu : a. Syarat sah umum berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata terdiri dari 1. Kesepakatan kehendak 2. Wenang buat 3. Perihal tertentu 4. Kuasa yang legal b. Syarat sah umum di luar Pasal 1338 dan 1339 KUHPerdata yang terdiri dari 1. Syarat itikad baik 2. Syarat sesuai dengan kebiasaan 3. Syarat sesuai dengan kepatutan 4. Syarat sesuai dengan kepentingan umum 2. Syarat sah yang khusus terdiri dari Universitas Sumatera Utara 36 a. Syarat tertulis untuk perjanjian-perjanjian tertentu b. Syarat akta notaris untuk perjanjian-perjanjian tertentu c. Syarat Akta pejabat tertentu yang bukan notaris untuk perjanjian- perjanjian tertentu d. Syarat izin dari yang berwenang. 56 Perjanjian yang tidak memenuhi syarat subyektif yaitu tidak adanya kesepakatan mereka yang membuat perjanjian dan kecakapan membawa konsekuensi perjanjian yang dibuatnya itu dapat dibatalkan oleh pihak yang merasa dirugikan namun selama yang dirugikan tidak mengajukan gugatan pembatalan maka perjanjian yang dibuat itu tetap berlaku terus. Apabila syarat subyektif tidak dipenuhi yaitu tidak adanya hal tertentu dan sebab yang halal, perjanjian yang dibuat para pihak sejak dibuatnya perjanjian telah batal atau batal demi hukum.

2. Perjanjian Sewa Menyewa Antara Yayasan Pendidikan Panca Mitra Karya