ini, pendapatterpisah terpasang sekitar 6 dari semua keputusan,hal ini biasanya terjadi pada kasus-kasus yang paling kontroversial melibatkan
isu-isu politikyang sensitif, sepertiaborsi atau suaka, atau pertanyaan hukum yangrumit. Jika institusi pendapat terpisah awalnya cukup
kontroversial,sekarang jugaditerima dan kegunaannya tidak lagi dipertanyakan.
Hakim terikat oleh kewajiban kesetiaan kepada Pengadilan dan perbedaan pendapat yang sangat polemikharus dihindari. Pada saat yang
sama, para hakimtampaknya telahmenemukan kompromi terpuji antara kerahasiaan dan meluasnyapenggunaankonsep kesepahaman dengan
memegang tradisi kolegialitas dalam prosespengambilan keputusan hakimmelakukan upaya keras untuk mencapai solusi umum dan
mengadopsi keputusan bulat. Namun, ketika upaya-upaya tersebut tidak berhasil,
ketidaksepahaman tidak perlu disembunyikan,
tetapidapatdipublikasikan, yang memungkinkan untuk penalaran lebih koheren dalam pengambilan putusan dan memastikantransparensi. Selain
itu, dalam kasus yang menimbulkan ketidaksepahaman telah terbukti berguna sebagai dasar dalam melakukan penafsiran pada kasus
selanjutnya.
e. Estonia
Estonia memungkinkan publikasi dissenting opinion peradilan hampir di semuaperadilan tersebut. Sementaranegara tidak memiliki
Mahkamah Konstitusi khusus, constitutional review dilaksanakan
Universitas Sumatera Utara
olehbagian khusus dari MahkamahAgung.
Menurut peraturan
pelaksanaMahkamah Konstitusi, pendapatterpisah mungkinmelekat pada penilaian akhir dan opini yang objektiftentang penafsiran Konstitusi.
Keputusan yang diadopsi sesuai dengankerahasiaan musyawarah dengan mayoritas sederhanamemilih. Meskipundemikian seorang hakim yang
tidaksetuju dengan pendapat mayoritasmaka dapat melampirkan dissentingopinion.Dissenting opinion harus diserahkansaat pernyataan
pendapat dan itu harus ditandatangani oleh semua hakim yang berpendpaat berbeda.Selain itu,perbedaan pendapat dapat dipublikasikan
kepada publikmaupun dalam uji administrasi. Dalam sistemn pengadilan pidana konsep dissenting opinion agak berbeda, karenaKUHAP
memungkinkan hakimuntuk memiliki perbedaan pendapatmereka direkam, namuntidak diterbitkan.Dalam prakteknya, perbedaan pendapat
telah diterbitkan oleh hakim yangberada di semua bagian dariMahkamah Agung, meskipun paling sering di bagian konstitusional.Pendapat
tersebutditerbitkan bersama-sama dengan pengadilan, baikdalam jurnal resmi dan di websitePengadilan. Pada tingkat yang lebih rendah,
perbedaan pendapat jugadiperbolehkan tetapikonsep tersebut jarang digunakan.
f. Irlandia
Mengenai perbedaan pendapat, sistem hukum Irlandia mengatur pengecualian yang langka, karenakonstitusi secara eksplisit melarang
publikasi pendapat terpisah terkait hal
yang paling
Universitas Sumatera Utara
konstitusional.Sementara hakim biasadan Mahkamah Agung dapat mengeluarkan pendapat terpisah.Menurut Pasal 26 dan 34 UUD bahwa
Mahkamah Agung ketika memutuskankonstitusionalitas hukum baik atas permintaan presidenatau pada saat banding dari pengadilanyang lebih
rendah dapat mengeluarkan pendapattunggal.Tidak dikenal ada pendapat lain, apakah menyetujui aturan atau berbeda pendapat. Tidak adanya
perbedaan pendapat dalam hal-hal konstitusional telah dikritik olehsarjana Irlandia, yang melihatnya sebagaihambatan serius yang
menghambat perkembangan yurisprudensi pengadilan dan pembatasan terhadapinterpretasi terhadap aturan hukum.
g. Yunani