hukum secara benar dan dapat memenuhi rasa keadilan bagi setiap pencari keadilan”.
5. Dinamika Penerapan Dissenting Opinion di Indonesia
Pengaturan perbedaan pendapat sudah diterapkan pada Pengadilan Niaga dan Mahkamah Konstitusi. Pada Pengadilan Niaga, model
pencantuman Dissenting opinion terpisah dari putusan. Pada Mahkamah Konstitusi, Dissenting opinion merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari putusan. sehingga diperlukan penyeragaman model pencantuman dissenting opinion dalam suatu peraturan yang khusus mengatur tentang
dissenting opinion tersebut.
6. Konsep Dissenting Opinion Di Berbagai Negara
Penerapan konsep dissenting opinion diberbagai negara pada dasarnya memiliki perbedaaan sesuai dengan tradisi hukum setempat. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan institusi Europarl dalam jurnal penelitiannya mengemukakan terdapat 27 negara eropa yang menganut konsep dissenting
opinion, sementara terdapat negara yang tidak menerapkan kosnep tersebut.
47
a. Belgia
Negara-negara tersebut antara lain:
Sistem peradilan Belgia terinspirasi oleh prinsip kerahasiaan musyawarahyang melarang publikasi pendapat individu. Pengadilan
kasasi telah mengakui bahwa kerahasiaan musyawarah adalah prinsip
47
Dissenting opinions in the Supreme Courts of the Member States, Jurnal, http:www.europarl.europa.eudocumentactivitiescont20130420130423ATT6496320130423A
TT64963EN.pdf.Diakses pada tanggal 25 April 2014.
Universitas Sumatera Utara
hukum Belgia danmenegaskan bahwa hakim wajib melestarikannya, bahwa setiappelanggaran rahasia tersebut, termasuk dengan menerbitkan
pandanganindividu para hakim terkait putusan yang akan diambil dapat dihukumpidana.
b. Perancis
Sistem peradilan Perancis menganut prinsip kerahasiaan musyawarah yang secara eksplisit ditafsirkan dengan melarang publikasi
perbedaan pendapat. Pengadilan Prancis mengakui bahwa prinsipkerahasiaan adalah prinsip umum hukum publikPrancis yang
melarang publikasi keputusan bulat, karena ini akanmengakibatkan mengungkapkan suara individu masing-masinghakim dalam mengambil
bagian dalam pembuatan putusan. Pada prinsipnya musyawarah hakim mengikat tidak hanya
padahakim biasa, tetapi juga pada hakim konstitusi yang bersumpah untukmenjagakerahasiaan pertimbangan dan penilaian dan tidak
mempublikasikannya. Prinsip kerahasiaan musyawarah hakim konstitusi terakhir ini mengalami perdebatan luas denganmempertimbangkan
perubahan konsep tersebut dalam praktek peradilan, sepanjang tidak berpotensi membahayakan otoritas, kredibilitas dan kolegialitas hakim.
Dengan alasan perlu menjamin transparansi dan pertimbangan hukum yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
c. Italia
Italia mengikuti prinsip kerahasiaan pertimbangan dan pendapat hakim baik dipengadilan biasa maupun pengadilan konstitusi. Prinsip
kerahasiaan secara tegasdiakui oleh hukum, baik di pengadilan perdata danpengadilan pidana, sehingga pelanggaran terhadap prinsip tersebut
merupakan bagian dari kejahatan.Namun,sejak tahun 1988ketika hukum baru tentang tanggung jawab perdata hakim diundangkan, maka prinsip
itu mengalami pergeseran dimana pendapat yang berbeda dapat dicatat atas permintaan ingkartetapidalam pendapat berbeda tersebut disimpan
dan disegel. Prinsip yang sama berlaku padapengadilan kasasi dan Mahkamah
Konstitusi. Keputusan untukmemperthankan konsep “kebulatan suara jelas” sudah dibahas berulang kali dalam bentuk draf RUU oleh parlemen
negara tersebut sejak tahun 1990. Kebanyakan sarjanatampaknya mendukung pengenalan pendapat terpisah. Selain itu, beberapa
amandemenaturan prosedur pengadilan telah menyebabkan kemungkinan secara tidaklangsung mengungkapkan pendapat berbeda dalam lingkup
internmeskipun tidak disertai alasan.
d. Luksemburg