konstitusional.Sementara hakim biasadan Mahkamah Agung dapat mengeluarkan pendapat terpisah.Menurut Pasal 26 dan 34 UUD bahwa
Mahkamah Agung ketika memutuskankonstitusionalitas hukum baik atas permintaan presidenatau pada saat banding dari pengadilanyang lebih
rendah dapat mengeluarkan pendapattunggal.Tidak dikenal ada pendapat lain, apakah menyetujui aturan atau berbeda pendapat. Tidak adanya
perbedaan pendapat dalam hal-hal konstitusional telah dikritik olehsarjana Irlandia, yang melihatnya sebagaihambatan serius yang
menghambat perkembangan yurisprudensi pengadilan dan pembatasan terhadapinterpretasi terhadap aturan hukum.
g. Yunani
Di Yunani publikasi perbedaan pendapat merupakan amanat konstitusi. Pasal 93 ayat 3menyatakan bahwa “Publikasi dissenting
opinion bersifat wajib. Hukum harus menetapkanhal-hal mengenai perbedaan pendapatdan prasyarat publisitas dissentingopinion”.Namun,
dalam publisitas dissenting opinion harusmenyertakan alasan berbeda pendapat tanpamenyebutkan identitas hakim yang menyertakan
dissenting opinion tersebut.
h. Spanyol
Di Spanyol, dalam hukum perdata tradisional, semua
hakimmemiliki hak untuk mempublikasikan dissentingpendapat. Secara historis,hakim yang berbeda pendapatmemuat dapat pendapat mereka
dan dicatat dalam daftar yang terpisah yang disimpan ketua pengadilan
Universitas Sumatera Utara
yang telah bersumpah untuk menjaga dissenting opinion dengan rahasia. Praktek yang disebutvoto reservado tersebut masih dipertahankan dalam
hukum acara perdata dan dalamprosedurPidanasampai saat ini.Dissenting opinion hanya dapat diungkapkan dalam kasus banding.
Di sisi lain, adajuga beberapa kasus terisolasi di mana pendapat terpisah yang dipublikasikan pada tahun1978, secara eksplisit
memberikan publikasi perbedaanpendapatbersama-samadengan putusan dari pengadilan konstitusional Pasal 164makahakim berhak untuk
mempublikasikan pendapat merekasesuai konsititusi. Aturan ini yang tidak termasuk dalam draft aslikonstitusi inidiadopsi dengan suara bulat
karena itu dianggap sebagaijaminan transparansi dan sebagai bentuk pembatasan atas kekuasaanhakim yang mayoritas.
Undnag-undang organik lebih lanjut menetapkan
bahwapendapatterpisah mencakup baik dissenting dan concurring opinions. Selanjutnya, kemungkinan mengadopsi pendapat terpisah juga
telah diperluas untukpengadilan biasa. Sejak tahun 1985, undang-undang organiktentang
Peradilan memungkinkan hakim biasa untuk
mempublikasikan opinionmereka secara terpisah, reformasi inidipicu oleh praktek hakim konstitusi, serta semangat publikasi publik.
Penggunaan pendapat terpisah oleh hakim Konstitusi Spanyol telah berkembangterus-menerus mencapailevel sekitar 3 dari jumlah
penilaian pada 1992-1993dan sekitar 4 dari semuakeputusan diadopsi antara tahun 1980 dan 2008. Sementara beberapahakimcenderung untuk
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan kemungkinan penyusunan suatupendapat terpisah lebih sering. Pendapat terpisah biasanyamelekatpenilaian menentukan isu-isu
yang sangat sensitif. Menurut paraahli, penggunaan terpisahpendapat tidak mempengaruhi kredibilitas ataukewenangan Mahkamah Konstitusi,
meskipun pendapat kemudianmenjadipendapat mayoritas, yang mengarah ke perkembangan penafsiran hukum.
i. Siprus