Wawancara Mendalam Teknik Pengumpulan Data

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data yang biasanya dilakukan oleh peneliti. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari metode yang ada tergantung masalah yang dihadapi Kriyantono, 2009: 93. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui :

3.5.1 Wawancara Mendalam

Wawancara interview adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2005: 186. Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada responden, dengan jawaban-jawanam respondek dicatat atau direkam dengan alat rekam tape recorder Soehartono, 2008:67-68. Wawancara mendalam secara umum adalah proses keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antar pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, di mana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial informan Bungin, 2008: 18. Dengan kata lain wawancara mendalam adalah keterlibatan penulis dalam kehidupan informan Bungin, 2008:108. Wawancara bisa mengambil beberapa bentuk. Yang paling umum adalah wawancara bertipe open-ended, di mana peneliti dapat bertanya kepada responden tentang fakta-fakta suatu peristiwa disamping opini mereka mengenai peristiwa yang ada. Responden juga bisa mengetengahkan pendapatnya sendiri terhadap peristiwa tertentu dan peneliti bisa menggunakan proposisi tersebut sebagai dasar penelitian selanjutnya. Wawancara juga dapat dilakukan secara terfokus, di mana responden diwawancarai dalam waktu singkat karena tujuan wawancara ini adalah untuk mendukung fakta-fakta tertentu yang sudah ditetapkan peneliti. Tipe wawancara ketiga memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih terstruktur, sejalan dengan survei Yin, 2003: 108-110 . Universitas Sumatera Utara Wawancara dapat menggunakan beberapa alat bantu atau perlengkapan wawancara seperti tape recorder, pulpen, pensil, note, karet penghapus, stopmap plastik, daftar pertanyaan, hardboard, surat tugas, surat izin dan daftar responden, bahkan peta lokasi juga amat membantu. Perlengkapan-perlengkapan tersebut ada yang secara langsung bermanfaat dalam wawancara seperti pulpen dan pensil, tetapi ada juga yang hanya berguna apabila dibutuhkan. Teknik penggunaan alat- alat bantu wawancara ini menjadi otoritas pewawancara, yang digunakan berdasarkan kemampuan, pengalaman, dan kondisi yang ada Bungin, 2007: 114- 115. Jika pewawancara hendak mempersiapkan suatu wawancara, ia perlu membuat beberapa keputusan. Keputusan itu berkaitan dengan pertanyaan apa yang perlu ditanyakan, bagaimana mengurutkannya, sejauh mana kekhususan pertanyaan itu, berapa lama proses wawancara, dan bagaimana memformulasikan pertanyaan itu. Guba dan Lincoln dalam Moleong, 2005: 194-195 mengklasifikasikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara, seperti berikut ini: a. Pertanyaan hipotesis atau pertanyaan bagaimana bila. b. Pertanyaan yang mempersoalkan sesuatu yang ideal dan responden ditanya memberikan respons tentang hipotesis alternatif mengenai masa lalu, sekarang, atau yang akan datang. c. Pertanyaan yang menanyakan dan menantang responden untuk merespons dengan cara memberikan hipotesis alternatif atau penjelasan. d. Pertanyaan interpretatif yang menyarankan kepada responden agar memberikan interpretasinya tentang kejadian atau peristiwa. e. Pertanyaan yang memberikan saran. f. Pertanyaan tentang alasan mengapa yang mengarahkan agar responden memberikan penjelasan tentang kejadian atau perasaan. g. Pertanyaan tipe argumen yang berusaha mengajar responden untuk menyatakan perasaan atau menunjukkan sikap yang apabila pewawancara tidak berada di situ tidak akan tampak. h. Pertanyaan tentang sumber yang berusaha mengungkapkan sumber tambahan, informasi asli, dan data atau dokumen tambahan. Universitas Sumatera Utara i. Pertanyaan yang mengharapkan jawaban ya atau tidak, yaitu pertanyaan yang berusaha menutupi intensitas perasaan atau kepercayaan tentang sesuatu sedangkan pewawancaranya belum yakin. j. Pertanyaan yang mengarahkan, dalam hal ini responden diminta untuk memberikan keterangan tambahan pada informasi yang disediakan.

3.5.2 Penelitian Dokumenter

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

Minat Mahasiswa Tentang Penelitian Di Bidang Komunikasi (Studi Dokumentasi Pada Judul Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Tahun Ajaran 2010/2011)

1 84 127

Citra Departemen Ilmu Komunikasi dan Ekspektasi Mahasiswa (Studi Deskriptif tentang Citra Departemen Ilmu Komunikasi dan Ekspektasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

6 70 134

Studi Kasus Persepsi Mahasiswa Tentang Komunikasi Nonverbal Dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

0 65 257

Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Mahasiswa dan Dosen Pembimbing dalam Proses Penyusunan Skripsi (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2007-2009 FISIP UNILA

8 64 70

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori. - Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbing

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. - Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bim

0 0 6

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

0 1 14

Minat Mahasiswa Tentang Penelitian Di Bidang Komunikasi (Studi Dokumentasi Pada Judul Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Tahun Ajaran 2010/2011)

0 2 24

MINAT MAHASISWA TENTANG PENELITIANN DI BIDANG KOMUNIKASI (Studi Dokumentasi Pada Judul Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Tahun Ajaran 20102011)

0 0 12