Kerangka Analisis Teknik Analisis Data

11 Fotografi Fotografi Pada Media Mass 2 Fotografi dan Minat Mahasiswa 12 Komunikasi Penyuluhan Komunikasi Penyuluhan dan Tingkat Adopsi KB 1 13 Periklanan Tayangan Iklan 3M Mengubur, Menutup, Menguras dan Tindakan Masyarakat 3 Iklan Televisi Terhadap Citra Produk Representasi Citra Budaya Dalam Iklan Sumber : Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

3.4 Kerangka Analisis

Minat Mahasiswa tentang penelitian di bidang komunikasi bergantung bagaimana pesan mata kuliah yang disampaikan oleh komunikator dosen pengasuh mata kuliah kepada komunikan mahasiswa ilmu komunikasi TA 20102011 yang kemungkinan akan diterima atau ditolak oleh komunikan. Komunikasi ini akan berlangsung dengan efektif jika ada perhatian dari komunikan yang pada akhirnya komunikan mengerti akan materi yang telah disampaikan. Proses inilah yang akan melanjutkan komunikan menerima dan mengolah pesan tersebut sehingga akan terjadi kesediaan diri dalam mengubah perilaku dan sikap mahasiswa dalam menentukan judul atau penelitian pada bidang komunikasi. Universitas Sumatera Utara

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data yang biasanya dilakukan oleh peneliti. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari metode yang ada tergantung masalah yang dihadapi Kriyantono, 2009: 93. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui :

3.5.1 Wawancara Mendalam

Wawancara interview adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2005: 186. Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada responden, dengan jawaban-jawanam respondek dicatat atau direkam dengan alat rekam tape recorder Soehartono, 2008:67-68. Wawancara mendalam secara umum adalah proses keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antar pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, di mana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial informan Bungin, 2008: 18. Dengan kata lain wawancara mendalam adalah keterlibatan penulis dalam kehidupan informan Bungin, 2008:108. Wawancara bisa mengambil beberapa bentuk. Yang paling umum adalah wawancara bertipe open-ended, di mana peneliti dapat bertanya kepada responden tentang fakta-fakta suatu peristiwa disamping opini mereka mengenai peristiwa yang ada. Responden juga bisa mengetengahkan pendapatnya sendiri terhadap peristiwa tertentu dan peneliti bisa menggunakan proposisi tersebut sebagai dasar penelitian selanjutnya. Wawancara juga dapat dilakukan secara terfokus, di mana responden diwawancarai dalam waktu singkat karena tujuan wawancara ini adalah untuk mendukung fakta-fakta tertentu yang sudah ditetapkan peneliti. Tipe wawancara ketiga memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih terstruktur, sejalan dengan survei Yin, 2003: 108-110 . Universitas Sumatera Utara Wawancara dapat menggunakan beberapa alat bantu atau perlengkapan wawancara seperti tape recorder, pulpen, pensil, note, karet penghapus, stopmap plastik, daftar pertanyaan, hardboard, surat tugas, surat izin dan daftar responden, bahkan peta lokasi juga amat membantu. Perlengkapan-perlengkapan tersebut ada yang secara langsung bermanfaat dalam wawancara seperti pulpen dan pensil, tetapi ada juga yang hanya berguna apabila dibutuhkan. Teknik penggunaan alat- alat bantu wawancara ini menjadi otoritas pewawancara, yang digunakan berdasarkan kemampuan, pengalaman, dan kondisi yang ada Bungin, 2007: 114- 115. Jika pewawancara hendak mempersiapkan suatu wawancara, ia perlu membuat beberapa keputusan. Keputusan itu berkaitan dengan pertanyaan apa yang perlu ditanyakan, bagaimana mengurutkannya, sejauh mana kekhususan pertanyaan itu, berapa lama proses wawancara, dan bagaimana memformulasikan pertanyaan itu. Guba dan Lincoln dalam Moleong, 2005: 194-195 mengklasifikasikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara, seperti berikut ini: a. Pertanyaan hipotesis atau pertanyaan bagaimana bila. b. Pertanyaan yang mempersoalkan sesuatu yang ideal dan responden ditanya memberikan respons tentang hipotesis alternatif mengenai masa lalu, sekarang, atau yang akan datang. c. Pertanyaan yang menanyakan dan menantang responden untuk merespons dengan cara memberikan hipotesis alternatif atau penjelasan. d. Pertanyaan interpretatif yang menyarankan kepada responden agar memberikan interpretasinya tentang kejadian atau peristiwa. e. Pertanyaan yang memberikan saran. f. Pertanyaan tentang alasan mengapa yang mengarahkan agar responden memberikan penjelasan tentang kejadian atau perasaan. g. Pertanyaan tipe argumen yang berusaha mengajar responden untuk menyatakan perasaan atau menunjukkan sikap yang apabila pewawancara tidak berada di situ tidak akan tampak. h. Pertanyaan tentang sumber yang berusaha mengungkapkan sumber tambahan, informasi asli, dan data atau dokumen tambahan. Universitas Sumatera Utara i. Pertanyaan yang mengharapkan jawaban ya atau tidak, yaitu pertanyaan yang berusaha menutupi intensitas perasaan atau kepercayaan tentang sesuatu sedangkan pewawancaranya belum yakin. j. Pertanyaan yang mengarahkan, dalam hal ini responden diminta untuk memberikan keterangan tambahan pada informasi yang disediakan.

3.5.2 Penelitian Dokumenter

Penelitian Dokumenter, yakni suatu kegiatan penelitian, bukan berada di lapangan, tetapi berada dalam bentuk artefak, atau yang telah didokumentasikan dalam bentuk teks media massa, seperti dalam bentuk buku, bentuk film, dan lain sebagainya. Jadi, penelitian dokumenter merupakan analisis isi content analysis Purwasito, 2003: 257-258. Metode penelitian ini digunakan untuk menelusuri data historis. Secara detail bahan dokumenter terdiri dari: 1 Dokumen pribadi, yaitu berupa karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Dokumen pribadi dapat berupa buku harian, surat pribadi, dan otobiografi; 2 Sedangkan dokumen resmi terbagi atas dokumen interen dan eksteren. Dokumen interen berupa memo, pengumuman, instruksi, laporan rapat, keputusan pemimpin kantor, konvensi yaitu kebiasaan-kebiasaan yang berlangsung di suatu lembaga. Dokumen eksteren berupa bahan-bahan informasi yang dikeluarkan suatu lembaga, seperti majalah, bulletin, berita-berita di media massa, dan pemberitahuan atau pengumuman Bungin, 2007: 121-123.

3.5.3 Penelitian Kepustakaan

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan literature dan berbagai bacaan yang dianggap relevan dan mendukung penelitian. Penelitian Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang berkompetensi dengan cara mengumpulkan data yang ada mengenai permasalahan dengan membaca atau mencari literatur yang bersangkutan dengan penelitian, untuk mendukung penelitian ini dari berbagai literatur dan sumber-sumber lain. Universitas Sumatera Utara

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995 : 263. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa dengan analisa desktriptif dimana merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variable penelitian kedalam kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Analisa deskriptif merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom, sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori Singarimbun, 1995:266. Analisis data terdiri atas pengujian, pengkategorian, pentabulasian, ataupun pengombinasian kembali bukti-bukti untuk menunjuk proposisi awal suatu penelitian Yin, 2003: 133. Masalah penelitian memiliki tingkat analisis yang berbeda, mulai dari tingkat individu, kelompok, masyarakat sampai dengan tigkat institusi sosial. Ritzer mengatakan ada dua kontinum realitas sosial, yaitu kontinum mikroskopik-makroskopik dan kontinum subjektif-objektif. Dua realitas sosial inilah yang menjadi unit-unit analisis dalam penelitian kualitatif. Melalui metode kualitatif kita dapat mengenal orang subjek secara pribadi dan melihat mereka mengembangkan defenisi mereka sendiri tentang dunia dan komunikasi yang mereka lakukan. Kita dapat merasakan apa yang mereka alami dalam pergaulan sehari-hari. Metode kualitatif memungkinkan kita menyelidiki konsep-konsep yang dalam pendekatan lainnya akan hilang Bodgan,1992:5. Tahapan analisis data secara umum Moleong, 2005: 281-287 adalah sebagai berikut: 1 Menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja. Sejak menganalisis data di lapangan, peneliti sudah mulai menentukan tema dan hipotesis kerja. Pada analisis yang dilakukan secara lebih intensif, tema dan hipotesis kerja lebih diperkaya, diperdalam, dan lebih ditelaah lagi dengan menggabungkan data dari sumber-sumber lain. Ada beberapa petunjuk dalam menemukan tema dan hipotesis kerja yaitu: a Bacalah dengan teliti catatan lapangan anda; b Berilah kode pada beberapa judul Universitas Sumatera Utara pembicaraan tertentu agar tidak tumpang tindih ketika ada judul yang sama kembali muncul; c Susunlah menurut kerangka klasifikasitipologi; d Bacalah kepustakaan yang ada dengan masalah dan latar penelitian membandingkan hasil penemuan dengan kepustakaan profesional. 2 Menganalisis berdasarkan hipotesis kerja. Sesudah memformulasikan hipotesis kerja, peneliti mengalihkan pekerjaan analisisnya dengan mencari dan menemukan apakah hipotesis kerja itu didukung oleh data dan apakah hal itu benar. Apabila peneliti telah menemukan seperangkat hipotesis kerja dasar, maka selanjutnya adalah menyusun kode tersendiri atas dasar hipotesis kerja dasar tersebut. Data yang telah tersusun dikelompokkan berdasarkan hipotesis kerja dasar tersebut. Pekerjaan demikian memerlukan ketekunan, ketelitian, dan perhatian khusus serta kemampuan khusus peneliti. . Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif yang disajikan dalam bentuk analisis deskriptif dan pendekatan induktif. Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis Azwar, 2004:126. Sedangkan pendekatan induktif memungkinkan temuan-temuan penelitian muncul dari keadaan umum tema-tema dominan dan signifikan yang ada dalam data, tanpa mengabaikan hal-hal yang muncul oleh struktur metodologisnya. Pendekatan induktif dimaksudkan untuk membantu pemahaman tentang pemaknaan dalam data yang rumit melalui pengembangan tema-tema yang diikhtisiarkan dari data kasar Moleong, 2005:297-298. Untuk menguji keabsahan hasil penelitian, peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu dengan memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Menurut Denzin dalam Moleong, 2005 ada empat macam triangulasi yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori, yakni sebagai berikut: 1. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi dengan cara : 1 Universitas Sumatera Utara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara; 2 membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi; 3 membandingkan apa yang dikatakan tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu; 4 membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain; 5 membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. 2. Pada triangulasi dengan metode terdapat dua strategi, yaitu mengecek derajat kepercayaan hasil penelitian dan mengecek derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. 3. Triangulasi yang ketiga ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. 4. Triangulasi dengan teori dilakukan dengan menguraikan pola, hubungan, dan menyertakan penjelasan yang muncul dari analisis untuk mencari tema atau penjelasan pembanding Moleong, 2005: 330-332. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di kampus FISIP USU, yang beralamat di Jalan DR. Syofyan. Kampus Universitas Sumatera Utara. Medan 20155. Adapun peneltian ini dilakukan pada bulan September hingga Oktober 2010.

4.1.1 Universitas Sumatera Utara

4.1.1.1 Tentang Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara memiliki 14 fakultassekolah yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah program studi yang ditawarkan sebanyak 135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32 magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari 33.000 orang, 1000 di antaranya adalah mahasiswa asing. Diawali dengan membuka sekolah kedokteran, USU memposisikan diri sebagai universitas unggulan. Proses pendidikan dan penelitian melibatkan 1.632 orang dosen, 81 di antaranya memiliki latar belakang pendidikan pascasarjana. Hingga saat ini USU memiliki lebih dari 103.000 alumni yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Sejumlah alumni menempati posisi penting di berbagai sektor kerja, baik pemerintahan maupun swasta. Program studi bidang kesehatan seperti Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi saat ini menjadi primadona bagi mahasiswa asing terutama yang berasal dari Malaysia. Program studi pada Fakultas MIPA dan Pertanian menjadi ujung tombak berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Program Studi Etnomusikologi memiliki kekhasan tentang musik-musik etnik di Sumatera. Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik banyak terlibat dalam pengembangan hukum dan penataan administrasi pemerintahan. Sebuah produk penjernihan air - Ferro Filter - hasil penemuan dosen Fakultas Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

Minat Mahasiswa Tentang Penelitian Di Bidang Komunikasi (Studi Dokumentasi Pada Judul Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Tahun Ajaran 2010/2011)

1 84 127

Citra Departemen Ilmu Komunikasi dan Ekspektasi Mahasiswa (Studi Deskriptif tentang Citra Departemen Ilmu Komunikasi dan Ekspektasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

6 70 134

Studi Kasus Persepsi Mahasiswa Tentang Komunikasi Nonverbal Dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

0 65 257

Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Mahasiswa dan Dosen Pembimbing dalam Proses Penyusunan Skripsi (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2007-2009 FISIP UNILA

8 64 70

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori. - Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbing

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. - Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bim

0 0 6

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

0 1 14

Minat Mahasiswa Tentang Penelitian Di Bidang Komunikasi (Studi Dokumentasi Pada Judul Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Tahun Ajaran 2010/2011)

0 2 24

MINAT MAHASISWA TENTANG PENELITIANN DI BIDANG KOMUNIKASI (Studi Dokumentasi Pada Judul Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Tahun Ajaran 20102011)

0 0 12