2. Persepsi masyarakat tentang fungsi sosialisasi

Matrik 3.2. Persepsi masyarakat tentang fungsi sosialisasi

No. Pertanyaan

Penggolongan

Masyarakat

Persepsi Masyarakat

1. Bagaimana menurut anda pola pengasuhan anak orang tua tunggal perempuan?

Kelas Atas

 Dalam mengasuh anak terlihat cukup

kerepotan  Terlihat mengutamakan bekerja (mencari nafkah sehari-hari) sehingga repot dalam

pengasuhan anak.  Saat bekerja, biasanya anak-anak mereka dititipkan ke orang tua, dan setelah pulang

bekerja, mereka menjemputnya kembali.

Kelas Menengah

 Biasanya pengasuhan anak diserahkan

kepada nenek.  Pengasuhan anak menjadi berkurang

(tidak optimal) karena waktunya banyak tersita untuk bekerja.

 Dalam mendidik anak menjadi seadanya.

 seorang suami atau bapak, biasanya bisa memberi pendidikan dan pengarahan yang

sedikit keras dibanding seorang ibu  Seorang ayah bisa lebih disegani atau

―ditakuti‖ anak,  Seorang ibu belum tentu bisa mengganti

peran ini.  Seorang ibu cenderung lebih sabar dan

lunak.  Jadi bisa jadi anak cenderung akan jadi

bandel jika kebetulan ibunya tidak memberi pengajaran yang baik.

 Tanpa pasangan hidup pasti dia lebih kesulitan dalam mengatur anak-anaknya,  Terlihat mereka mempunyai keluarga yang baik-baik saja. Karena jarang terlihat

membentak-bentak

anaknya. (sepengetahuan informan)

2. Menurut anda, seberapa penting kehadiran figur seorang ayah bagi anak-anak dari keluarga orang

tua

tunggal perempuan?

Kelas Atas

 Penting, karena dalam pengasuhan anak, ayah dan ibu sama pentingnya. Saling

melengkapi.  Sangat penting, karena figur seorang ayah selalu berdampingan dengan adanya figur

seorang ibu.

Kelas Menengah

 Sangat penting karena mempengaruhi

moral anak.  Kehadiran orang tua laki-laki dirasa

penting saat anak-anak masih kecil.  Saat anak-anaknya sudah dewasa, bisa

mengurus dirinya sendiri.

Kelas Bawah

 Dianggap penting untuk mendidik anak dan sebagai contoh anak-anaknya. kalau

hanya dilakukan ibunya dirasa kurang.  Harus diakui itu merupakan suatu hal

yang penting.  Penting dalam mencari nafkah keluarga,

jadi nantinya sang istri bisa lebih fokus dalam memperhatikan anak-anaknya (mengasuh anak).

apakah dampak formasi keluarga orang tua

tunggal terhadap tumbuh kembang dan perilaku anak- anak mereka?

 Dampaknya adalah anak merasa tidak ada figur dapat dijadikan pelindung dan

kepala keluarga.  Lama kelamaan akan sedikit pengaruhnya.

 Dampak yang diterima biasanya anak- anak merasa kurang mendapat perhatian.

 Dapat juga karena biaya untuk menyekolahkan anaknya tidak ada. Menyebabkan anak putus sekolah atau tidak berlanjut.

Kelas Menengah

 Kebanyakan anak lebih mandiri.  Ada anak-anaknya yang tumbuh menjadi

anak nakal karena pergaulannya sendiri.  Biasanya anak-anak ini mudah bergaul

dan mempunyai banyak teman.

Kelas Bawah

 Ketidak hadiran seorang bapak terlihat sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anaknya.

 Bisa jadi anak bisa lebih cepat dewasa dalam beberapa hal misalnya sudah bisa membantu mencari nafkah walaupun usia mereka masih kecil.

 Ada juga yang berakibat anaknya menjadi cenderung menjadi anak nakal karena

tidak adanya figur yang ditakuti atau disegani.

 Perkembangan anak jadi lebih baik, karena si ibu perhatiannya lebih fokus ke

anaknya

tanpa

ada permasalahan

orangtuanya.

4. Menurut anda, bagaimana orang

tua

tunggal perempuan berperan aktif dalam hubungan dan kegiatan bermasyarakat?

Kelas Atas

 Hubungan bermasyarakat baik.  Sering melihat mereka mengikuti

kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.  Boleh-boleh saja, karena semua orang

boleh untuk turut ambil bagian dalam kegiatan masyarakat.

Menengah

 Tidak terlalu diperhatikan karena fokus

kepada anak  Bargaulnya dengan masyarakat baik.

Mungkin karena memang orang asli daerah ini.

 Dalam bersosialisasi dengan masyarakat tidak ada bedanya antara saat ini dengan saat masih bersuami dahulu.

Kelas Bawah

 Dalam

berhubungan sosial kemasyarakatan mereka baik.

 Mereka aktif mengikuti kegiatan-kegiatan

kemasyarakatan.  Mereka malah tidak menarik diri dari

masyarakat.  mereka kurang dalam berperan dalam kegiatan-kegiatan masyarakat karena

kemungkinan sibuk bekerja.

3. Fungsi Ekonomi

Mengenai keadaan ekonomi orang tua tunggal perempuan, persepsi masyarakat yang terbentuk adalah adanya kecenderungan keluarga dengan formasi orang tua tunggal perempuan mengalami kesulitan secara finansial. Pekerjaan-pekerjaan yang mereka lakukan dianggap masyarakat adalah pekerjaan yang tidak memberikan kecukupan materi.

Pendapat masyarakat kelas atas (Bp Suseno dan Bp. Akhsani) ―Ya kelihatannya keadaan ekonominya kurang begitu baik. Mungkin

karena tulang punggung ekonominya sudah tidak ada. Kebanyakan para single parent disini pekerjaanya kan dalam sektor non- formal.‖ ―Secara ekonomi biasanya orang tua tunggal memiliki keuangan yang pas- pasan untuk keperluan hidup sehari- hari. ―

Pendapat masyarakat kelas menengah (Sdr. Andri Haris dan Sdr. Eko Partono)

―Ketoke pas-pasan.lha kat biyen ketok raenek peningkatan.― Pendapat masyarakat kelas bawah (Bp. Jadmiko dan Bp Adi Sawaldi) ―Secara ekonomi menurut saya dia kurang baik atau selalu mengalami

kesulitan. Ya sebabnya yang bekerja kan cuma satu orang. Padahal dan rata-rata mereka bekerja di sektor informal,seperti dagang atau jualan makanan,menjahit,dll.‖ ―Menurut saya malah kebanyakan rata-rata lebih baik. Karena dengan

menjadi orang tua tunggal mereka terpaksa berbuat lebih untuk mencari uang buat putra- putranya.‖

Ada kecenderungan anak dari keluarga yang tidak utuh memiliki sikap kemandirian secara ekonomi yang baik. Anak-anak yang sebenarnya masih dalam usia sekolah sudah mempunyai tanggung jawab membantu perekonomian keluarga dengan bekerja semampunya. Pekerjaan yang dilakukan juga kebanyakan dalam sektor informal seperti menjaga toko, counter pulsa, dan lain sebagainya. Dalam kesehariannya anak-anak ini juga terbiasa bekerjasama dengan ibunya dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Anak yang lebih tua juga bisa menjagai atau merawat adik-adiknya.

Masyarakat menganggap perlu diberikan bantuan material maupun non- material terhadap keluarga dengan orang tua tunggal perempuan. Terutama jika keluarga itu termasuk kategori kurang mampu secara ekonomi. Dari pihak Stake Holder semacam pihak Desa bisa memberikan bantuan seperti pada saat lalu ada BLT (Bantuan Langsung Tunai), beras RasKin tiap bulannya, dan lain-lain. Ada juga Dermawan yang biasanya memberikan sedekah. Diharapkan juga adanya bantuan untuk menyediakan insentif keuangan untuk membantu menyelesaikan pendidikan anak-anak dari keluarga orang tua tunggal minimal sampai wajib Masyarakat menganggap perlu diberikan bantuan material maupun non- material terhadap keluarga dengan orang tua tunggal perempuan. Terutama jika keluarga itu termasuk kategori kurang mampu secara ekonomi. Dari pihak Stake Holder semacam pihak Desa bisa memberikan bantuan seperti pada saat lalu ada BLT (Bantuan Langsung Tunai), beras RasKin tiap bulannya, dan lain-lain. Ada juga Dermawan yang biasanya memberikan sedekah. Diharapkan juga adanya bantuan untuk menyediakan insentif keuangan untuk membantu menyelesaikan pendidikan anak-anak dari keluarga orang tua tunggal minimal sampai wajib

Pendapat masyarakat kelas atas (Bp Suseno dan Bp. Akhsani) ―Dari desa sendiri cukup banyak bantuan yang diberikan kepada keluarga

janda-janda. Ya dulu BLT, terus beras Raskin tiap bulan. Dan saya kira tetangga –tetangga mereka juga membantu.‖ ―Mungkin perhatian dalam hal mengasuh anak-anaknya.‖

Pendapat masyarakat kelas menengah (Sdr. Andri Haris dan Sdr. Eko Partono)

―Jika dianggap dalam kategori keluarga miskin, bantuan dari desa semacam beras Raskin, Jamkesmas atau yang lainnya bias diberikan.‖

―Tonggo-tonggone sing cedak biasane yo mbantu. Sok melu momong anake. Trus ngekekki zakat pas bakdo. Dodol yo dipayoni.‖

Pendapat masyarakat kelas bawah (Bp. Jadmiko dan Bp Adi Sawaldi) ―Bantuan ekonomi semisal kredit lunak, untuk nambah modal usaha.

Yang saya lihat juga sudah ada beberapa bantuan kecil-kecilan dari tetangga yang memberikan santunan kepada anak-anaknya, ataupun dari masjid saat hari raya idul fitri atau zakat fitrah dan zakat mal dan hari raya Idul Adha atau daging kurban.‖ ―Menurut saya bantuan moral lebih penting mas, contohnya persamaan

hak dalam bermasyarakat mas, jadi tidak ada istilah karena janda terus tidak diikutsertakan dalam kegiatan masyarakat seperti kerja bakti atau rapat-rapat RT. Ya dia harus ikut supaya lebih membaur dalam masyarakat.‖