3. Persepsi masyarakat tentang fungsi ekonomi

Matrik 3.3. Persepsi masyarakat tentang fungsi ekonomi

No. Pertanyaan

Penggolongan

Masyarakat

Persepsi Masyarakat

1. Bagaimana menurut anda keadaan keuangan dan ekonomi seorang orang

Kelas Atas

 Keadaan ekonomi telihat kurang begitu baik. Keungkinan karena tulang punggung

ekonominya sudah tidak ada.  Kebanyakan para single parent disini pekerjaanya dalam sektor non-formal.  Secara ekonomi biasanya memiliki

Menengah

 Karena tuntutan ekonomi menjadikan ibu tunggal yang bertanggung jawab sendiri

maka memprioritaskan mencari uang jadi secara ekonomi mereka mampu

 Terlihat pas-pas an karena sejak dahulu tidak ada peningkatan dalam hal ekonomi.

Kelas Bawah

 Secara ekonomi kurang baik atau selalu mengalami kesulitan. penyebabnya adalah

yang bekerja satu orang. Padahal dan rata- rata mereka bekerja di sektor informal, seperti dagang atau jualan makanan, menjahit, dan lain-lain.

 Malah kebanyakan rata-rata lebih baik. Karena dengan menjadi orang tua tunggal mereka terpaksa berbuat lebih untuk mencari uang untuk anak-anaknya.

2. Bagaimana pandangan anda mengenai usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi orang tua

tunggal perempuan?

Kelas Atas

 Orang hidup harus bekerja. Kebanyakan disini mereka bekerja sebagai pedagang, salon dan lain-lain

 Untuk usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi merupakan bentuk tanggung jawab dari seorang ibu.

Kelas Menengah

 Mereka terlihat cukup bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

 Terlihat ubet (rajin dan sibuk).

Kelas Bawah

 Mereka terkondisikan untuk bekerja keras. Alasannya adalah untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari.  Saat masih ada suami, urusan mencari

nafkah menjadi tanggung jawab suami. Sekarang menjadi tanggung jawabnya.

 Ada juga beberapa yang mempunyai anak yang cukup dewasa sehingga sudah ikut membantu orang tuanya (dalam hal mencari uang)

 Dalam usaha mencari uang segala pekerjaan dikerjakan dan dengan rajin  Dalam usaha mencari uang segala pekerjaan dikerjakan dan dengan rajin

tunggal perempuan?

 Dari desa sendiri cukup banyak bantuan yang diberikan kepada keluarga janda-

janda.  Dan kemungkinan tetangga–tetangga mereka juga membantu.  Mungkin perhatian dalam hal mengasuh

anak-anaknya.

Kelas Menengah

 Jika dianggap dalam kategori keluarga miskin, bantuan dari desa semacam beras Raskin, Jamkesmas atau yang lainnya bias diberikan.

 Tetangga dekat biasa membantu. Contoh : dalam mengasuh anak, memberi zakat

saat hari raya, dan membeli barang dagangannya.

Kelas Bawah

 Bantuan ekonomi semisal kredit lunak  Terlihat juga sudah ada beberapa bantuan

dari tetangga yang memberikan santunan kepada anak-anaknya

 Bantuan terlihat juga dari masjid saat hari raya idul fitri atau zakat fitrah dan zakat

mal dan hari raya Idul Adha atau daging kurban.

 Bantuan moral lebih penting, contohnya persamaan hak dalam bermasyarakat, jadi

tidak ada istilah karena janda terus tidak diikutsertakan dalam kegiatan masyarakat seperti kerja bakti atau rapat-rapat RT.

Dijumpai bahwa masyarakat mengganggap fungsi perlindungan dari keluarga orang tua tunggal perempuan menjadi tidak optimal jika hanya dilakukan oleh seorang ibu. Sebabnya adalah terbatasnya waktu yang disebabkan sibuk mencari nafkah sehingga pengasuhan, kasih sayang dan termasuk di dalamnya perlindungan tehadap anak menjadi kurang. Seorang ayah atau laki-laki sering dianggap sebagai kepala keluarga, serta pelindung yang baik untuk memberikan perasaan tenteram dan kenyamanan dalam keluarga.

―Dampaknya saya kira anak merasa tidak ada figur yang bisa jadi pelindung, jadi kepala keluarga, nggo dekeng (sebagai pelindung) tapi

mungkin lama kelamaan akan sedikit pengaruhnya.‖ (Pendapat masyarakat kelas atas (Bp. Suseno)).

Karena terdapat kecenderungan seorang anak dari keluarga orang tua tunggal memiliki kemandirian yang lebih baik, mereka secara tidak langsung anak-anak ini memiliki kesadaran untuk tidak terlalu mengharap sepenuhnya mendapat kasih sayang dan perlindungan dari ibunya. Selanjutnya adalah, anak- anak ini melakukan penyesuaian. Dalam penelitian ini ditemukan, penyesuaiannya dengan cara mencari, dan bergabung dalam kelompok sepermainan untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan yang belum tentu diperoleh dalam keluarga. Ada yang menganggap anak-anak ini lebih mudah begaul dan bersosialisasi dengan lingkungan dan mempunyai banyak teman.

―...Ning biasane cah-cahe gampang bergaul, kancane akeh‖.(Biasanya anak-anaknya mudah bergaul dan mempunyai banyak teman). (Pendapat

dari masyarakat kelas menengah (Sdr. Eko Partono)).

memberikan motivasi tersendiri bagi diri pribadi seorang remaja, setidaknya akan merasa ada orang lain yang peduli, memberikan perhatian kepadanya, dan perlindungan selain dari keluarga. Dalam kelompok-kelompok sepermainan inilah anak-anak dari keluarga orang tua tunggal permpuan memperoleh perlindungan dan memperoleh ketenteraman.