METODE PENELITIAN

F. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan, maka jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan mendiskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu. Kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan secara tertulis atau lisan dan juga perilaku yang nyata, diteliti dan dipelajari sebagai suasana yang utuh, jadi penelitian deskriptif kualitatif studi kasusnya mengarah pada pendiskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. (Sutopo, 2002: 110-112) Berdasarkan masalah yang diajukan, maka jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan mendiskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu. Kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan secara tertulis atau lisan dan juga perilaku yang nyata, diteliti dan dipelajari sebagai suasana yang utuh, jadi penelitian deskriptif kualitatif studi kasusnya mengarah pada pendiskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. (Sutopo, 2002: 110-112)

Adapun ciri-ciri dari metode deskriptif kualitatif adalah sebagai berikut:

a. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) ataupun masalah-masalah yang aktual

b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah-masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi interpretasi rasional. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mendiskripsikan persepsi

masyarakat di daerah Baturan, Colomadu, Karanganyar tentang orang tua tunggal perempuan berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar 57171, Jawa Tengah. Berdasarkan Data Monografi Desa Baturan pada keadaan bulan Juni tahun 2009, jumlah penduduk di Desa Baturan tercatat sebanyak 8903 jiwa yang terdiri dari 4311 laki – laki dan 4592 perempuan. Di desa ini terdapat 2475 Kepala Keluarga. Data tersebut juga mencatat Talak sebanyak 2 orang dan cerai 1 orang. Menurut observasi penulis, di salah satu kampung di desa ini yaitu kampung Griyan, RT 04/01, Baturan, terdapat 5 orang tua tunggal perempuan dengan rentang umur 30 sampai 40 tahun yang 2 diantaranya ditinggal suaminya meninggal dunia, 2 orang yang bercerai dan seorang wanita beranak satu yang berstatus mempunyai pasangan tidak resmi dan Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar 57171, Jawa Tengah. Berdasarkan Data Monografi Desa Baturan pada keadaan bulan Juni tahun 2009, jumlah penduduk di Desa Baturan tercatat sebanyak 8903 jiwa yang terdiri dari 4311 laki – laki dan 4592 perempuan. Di desa ini terdapat 2475 Kepala Keluarga. Data tersebut juga mencatat Talak sebanyak 2 orang dan cerai 1 orang. Menurut observasi penulis, di salah satu kampung di desa ini yaitu kampung Griyan, RT 04/01, Baturan, terdapat 5 orang tua tunggal perempuan dengan rentang umur 30 sampai 40 tahun yang 2 diantaranya ditinggal suaminya meninggal dunia, 2 orang yang bercerai dan seorang wanita beranak satu yang berstatus mempunyai pasangan tidak resmi dan

3. Sumber Data

Ketepatan dalam memilih dan menentukan jenis data dan sumber data akan menentukan kekayaan data dan ketepatan informasi yang diperoleh. Jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berkut:

a. Data primer Adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan yang berkaitan dengan obyek penelitian dari sumbernya (informan atau nara sumber) melalui proses observasi dan wawancara mendalam. Wawancara mendalam dilakukan kepada informan-informan yang mewakili kelas-kelas dalam masyarakat. Kelas- kelas dalam masyarakat ada tiga yaitu kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Tiap kelas diwakili oleh dua informan. Untuk menentukan informan yang termasuk kedalam suatu kelas dengan menggunakan indikator tingkat pendidikan.

b. Data sekunder Adalah data yang diperoleh dari data tertulis yang berupa data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Misalnya dalam bentuk tabel atau diagram. Data sekunder dalam penelitian ini menggunakan :

1. Surat kabar dan media internet. Penulis memperoleh data-data pendukung baik berupa artikel maupun data kasus yang berasal dari media internet.

terkait. Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu aktifitas atau suatu peristiwa tertentu. Dalam penelitian ini penulis mengambil data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang ada di kantor Kelurahan Baturan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Sumber utama data Deskripsi Lokasi penelitian laporan ini berasal dari arsip dan dokumentasi tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Adler & Adler (Denzin & Lincoln ,eds, 1994 : 378) menyebut dua prinsip pokok yang mencirikan teknik observasi dalam tradisi kualitatif. Pertama,

observer kualitatif tidak boleh ―mencampuri‖ urusan subyek penelitian. Kedua,

observer kualitatif harus menjaga sisi alamiah dari subyek penelitian. 21 Dalam hal

ini teknik pengumpulan data dilakukan secara sistematis, yang dilakukan dengan mengadakan suatu pengamatan secara terus menerus dan dimaksudkan sebagai pengamatan serta pencatatan fenomena yang diteliti. Observasi memungkinkan melihat dan mengamati sendiri perilaku dan kejadian sebagaimana kejadian sebenarnya.

Observasi dalam penelitian ini adalah observasi melibat atau observasi langsung. Peneliti terlibat secara pasif, dimana kedudukan peneliti hanya sebagai pengamat bukan sebagai anggota penuh dari subyek yang diteliti.

b. Wawancara Mendalam (in-depth interview) b. Wawancara Mendalam (in-depth interview)

c. Interview Guide Adalah salah satu struktur wawancara dimana peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya yang sesuai dengan materi penelitian, berupa tema-tema yang mesti diwawancarakan. Pemilihan tema didasarkan atas tujuan studi dan teori-teori pendahulu yang digunakan.

d. Dokumentasi Adalah teknik pengumpulan data untuk memperoleh data sekunder yang dilakukan dengan mempelajari dan mengadakan pencatatan-pencatatan atau pengutipan dari dokumen yang ada di lokasi, literatur-literatur, laporan-laporan dan sebagainya.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Sesuai karakter pendekatan kualitatif yang lebih ―investigatif‖, maka pengambilan sampel dalam studi kualitatif lebih ditekankan pada kualitas sampel dan bukan jumlah / kuantitasnya. 22 Sesuai karakter pendekatan kualitatif yang lebih ―investigatif‖, maka pengambilan sampel dalam studi kualitatif lebih ditekankan pada kualitas sampel dan bukan jumlah / kuantitasnya. 22

Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunkan purposive sampling, (yaitu ditentukan selaras dengan tujuan dan karakteristik studi). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat di Desa Baturan. Colomadu, Karanganyar tentang orang tua tunggal perempuan. Mayarakat menjadi obyek penelitian ini yang berarti juga informan-informan dalam penelitian ini berasal dari anggota-angota masyarakat di desa Baturan, Colomadu, Karanganyar.

Jenis sampling yang dipergunakan adalah maximum variation sampling dengan teknik pengambilan sampel seperti ini peneliti dapat menetukan informan mana yang tepat dan sesuai dengan masalah penelitian dan mampu mendapatkan keragaman data secara maksimal. Masyarakat dibagi menjadi tiga kelas (stratifikasi sosial) yaitu kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Untuk menentukan siapa saja yang menempati kelas-kelas tersebut digunakan indikator ilmu pengetahuan. Pertimbangan yang lain adalah informan-informan yang dipilih haruslah yang secara intens berinteraksi dengan orang tua tunggal perempuan. Dalam hal ini yang memenuhi adalah anggota-anggota kelas-kelas dalam masyarakat yang menjadi tetangga terdekat dengan orang tua tunggal perempuan. Tiap-tiap kelas diwakili dengan dua sampel. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Kelas atas

Desa Baturan dan salah satu tokoh masyarakat Desa Baturan. Keduanya berlatar belakang pendidikan strata satu.

2. Kelas menengah Dua orang informan yang berlatar belakang pendidikan Ahli Madya.

3. Kelas bawah Dua orang informan yang berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas..

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah bagian vital dalam penelitian kualitatif. Data tidak mengatakan apapun pada anda, ―data don’t speak for themselves‖, demikian

ungkapan yang pernah penulis baca. Sebuah penelitian yang kaya data tidak akan berarti banyak tanpa dirangkai dalam struktur makna yang baik. Dalam analisis data memerlukan pengerjaan yang sistematis, komunikatif dan komprehensif dalam merangkai dan merespon, mengorganisasi data, menyusun data dan merakitnya ke dalam satu kesatuan logis sehingga jelas kaitannya. Proses analisis data kualitatif berlangsung selama dan pasca pengumpulan data. Proses analisis mengalir dari tahap awal studi, hingga penarikan kesimpulan hasil studi, karenanya Miles & Huberman mengatakan analisis data kualitatif sebagai model alir (flow model).

Meski demikian proses analisis tidak dibuat kaku oleh batasan-batasan kronologis. Komponen-komponen dalam analisis data yang mencakup (reduksi Meski demikian proses analisis tidak dibuat kaku oleh batasan-batasan kronologis. Komponen-komponen dalam analisis data yang mencakup (reduksi

a. Reduksi Data (data reduction) Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data kasar yang diperoleh dari catatan lapangan (field note). Proses ini berlangsung sepanjang pelaksanaan penelitian, yang dimulai dari bahkan sebelum pengumpulan data.

b. Penyajian Data (data display) Penyajian data adalah suatu rakitan informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dilakukan. Pada bagian ini disajikan telah disederhanakan dalam reduksi data dan harus ada gambaran secara menyeluruh dari kesimpulan yang diambil. Susunan kajian data yang baik adalah yang jelas sistematisnya, karena hal ini akan banyak membantu dalam penarikan kesimpulan. Adapun sajian data berupa gambar, matriks, tabel maupun bagan.

c. Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing) Penarikan kesimpulan adalah suatu proses penjelasan dari suatu analisis (reduksi data). Setiap kesimpulan yang ditetapkan diverifikasi terus

konklusi yang valid dan kokoh. Tiga komponen tersebut terlibat dalam proses analisis dan dan saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis. Selain itu tiga komponen analisis tersebut aktifitasnya dapat dilakukan dengan cara interaksi, baik antar komponennya maupun dengan proses pengumpulan data, dalam proses yang berbentuk siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisa dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung.

Sesudah pengumpulan data berakhir, peneliti bergerak diantara tiga komponen analisisnya dengan menggunakan waktu yang masih tersisa bagi penelitiannya. Proses ini disebut sebagai model analisis interperatif. Ketiga proses analisis data tersebut merupakan suatu kesatuan yang saling menjelaskan dan berhubungan erat, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.2. Bagan Skema Model Analisis Interaktif (H.B. Sutopo, 2002: 96)

Pengumpulan data

Reduksi data Sajian data

Tentang validitas terdapat penjelasan yang menyabutkan adanya empat konsep validitas dalam penelitian kualitatif; yakni validitas kumulatif, validitas komunikatif, validitas argumentatif, dan validitas ekologis. Konsep validitas kumulatif mengacu pada kesamaan atau keserupaan temuan studi tentang satu topik dengan temuan studi lain tentang topik yang sama. Konsep validitas komunikatif merujuk pada level konfirmasi temuan-temuan dan analisis temuan kepada subyek penelitian. Konsep validitas argumentatif merujuk kekuatan dan kesesuaian logika dan rasional yang dibangun peneliti dalam presentasi hasil studi dan analisisnya dan dapat dibuktikan secara terbalik dengan data mentah. Konsep

validitas ekologis merujuk pada level pemenuhan karakter natural studi. 23 Langkah langkah yang dapat ditempuh untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas dalam studi kualitatif secara umum adalah perpanjangan keikutsertaan seting peneliti dan triangulasi. Selain cara ini dapat ditempuh pula cara lain yakni ketekunan pengamatan, pemeriksaan sejawat (peer validation), analisis kasus negatif, dan kecukupan referensial. Triangulasi adalah upaya memeriksa validitas data dengan memanfaatkan sesuatu lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau pembanding (Moleong, 2000: 178). 24

Triangulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik satu kesimpulan yang mantap Triangulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik satu kesimpulan yang mantap

a. Triangulasi data / sumber (data triangulation)

b. Triangulasi peneliti (investigator triangulation)

c. Triangulasi metodologis (methodological triangulation)

d. Triangulasi teoritis (theoretical triangulation) Penulis lebih cenderung untuk menggunakan triangulasi data / sumber dalam penelitian ini. Triangulasi data / sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Cara triangulasi data / sumber yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara sebagai berikut :

1. Data yang diperoleh pada satu kesempatan diperiksa kembali pada kesempatan lain.

2. Menggali informasi atau data dari narasumber lain.

3. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.