1. Persepsi masyarakat tentang fungsi pengaturan seksual
Matrik 3.1. Persepsi masyarakat tentang fungsi pengaturan seksual
No. Pertanyaan
Penggolongan Masyarakat
Persepsi Masyarakat
1. Menurut
anda
apakah sebaiknya orang tua tunggal perempuan mempunyai pasangan lagi?
Kelas Atas
Lebih baik menikah kembali Jaman sekarang sulit, mencari uang harus
sungguh-sungguh, pergaulan anak juga harus diperhatikan
Tergantung dari usia dan kemauan pribadi dari orang tua tunggal perempuan
Kelas Menengah
Sebaiknya menikah kembali untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Lebih baik mencari suami kembali agar ada yang membantu mengasuh anak.
Kelas Bawah
menikah kembali kelihatannya penting. Untuk
mencari nafkah agar tidak canggung saat menghadiri suatu acara
semisal menghadiri pesta (njagong). Untuk mewakili dalam kegiatan di masyarakat.
Menikah kembali adalah ide yang baik. Walaupun mereka masih bisa bertahan tanpa Menikah kembali adalah ide yang baik. Walaupun mereka masih bisa bertahan tanpa
melihat orang tua tunggal perempuan mempunyai pasangan lagi?
Menganggap baik jika melihat mereka menikah kembali, karena hakekatnya orang hidup itu
berpasangan. Juga untuk menghindari hubungan seksual tanpa status jelas, dan melanggar tata susila
(berzina). menganggap sebagai suatu kewajaran
Kelas Menengah
Menikah kembali adalah sah-sah saja. Dapat mengurangi beban keuangan (finansial) Menyembuhkan memori terdahulu. Sebagai wanita, mereka juga membutuhkan
pasangan hidup
Kelas Bawah
Melihatnya sebagai hal yang biasa (umum) Melihatnya sebagai usaha untuk membentuk
keluarga utuh kembali Bagi seorang orang tua tunggal yang masih
muda, menikah kembali adalah hal yang wajar dan baik.
3. Apakah
anda
melihat bagaimana usaha-usaha orang tua tunggal perempuan untuk mencari pasangan lagi?
Kelas Atas
Selalu berpenampilan baik Aktif
mengikuti
kegiatan-kegiatan di
masyarakat. Tidak melihat atau menganggap adanya bentuk
usahauntuk mendapatkan pasangan kembali. Karena dari pihak laki-laki yang umumnya mendekati permpuan.
Kelas Menengah
Jika memang melakukan usaha tersebut,
dianggap kewajaran. Berpakaian dan berpenampilan baik serta sedap
dipandang Melakukan kegiatan-kegiatan yang menambah
relasi (pergaulan)
Kelas Bawah
Segala usaha bagaimanpun dianggap wajar Berpenampilan minimal tidak terlihat tidak
sedap dipandang. Berkomunikasi dengan orang secara baik dan
menyenangkan Dapat diajak bercanda Jika mereka merasa ada laki-laki yang
mendekati, mereka terlihat menanggapi secara serius.
Tidak pernah melihat adanya usaha untuk
Dalam peranan dalam mengasuh dan merawat anak-anaknya, orang tua tunggal perempuan dipandang kerepotan dan tidak optimal karena sebelumnya dilakukan berdua bersama suami sekarang hanya dilakukan sendiri. Ada yang berpendapat, figur seorang ayah diidentikkan berkarakter keras dalam mendidik anak-anaknya sedangkan seorang ibu biasanya cenderung lunak dan sabar. Karena sifat lunak dan penyabar inilah selanjutnya seorang ibu bisa sangat toleran dan demokratis dalam mendidik anak. Jika anak berbuat kesalahan, pada akhirnya seorang ibu tidak terlalu keras dalam memberikan pembenaran atau dalam memberikan hukuman yang pada akhirnya anak bisa tumbuh berkembang menjadi anak bandel. Tentang kerepotan dalam mengasuh anak bisa diringankan dengan adanya bantuan dari anggota keluarga yang lain seperti orang tua dari Si Ibu Orang Tua Tunggal. Seorang kakek atau nenek biasanya bersedia dititipi untuk mengasuh cucunya disaat orang tuanya sedang bekerja. Persepsi-persepsi dari masyarakat yang menggambarkan pengasuhan anak yang dilakukan orang tua tunggal perempuan adalah sebagai berikut.
Pendapat masyarakat kelas atas (Bp Suseno dan Bp. Akhsani) ―Cara mengasuh anaknya kelihatannya cukup repot. Yang paling utama
sepertinya mencari nafkah sehari- hari.‖ ―Biasanya anak-anak mereka dititipkan ke orang tua, dan ibunya bekerja. Setelah pulang bekerja, lalu menjemput anaknya di rumah orang tuanya.‖
Pendapat masyarakat kelas menengah (Sdr. Andri Haris dan Sdr. Eko Partono) ―Biasanya pengasuhan anak diserahkan kepada nenek.‖ Pendapat masyarakat kelas menengah (Sdr. Andri Haris dan Sdr. Eko Partono) ―Biasanya pengasuhan anak diserahkan kepada nenek.‖
anak, seorang ibu belum tentu bisa mengganti peran ini. Seorang ibu cenderung lebih sabar dan lunak. Jadi bisa jadi anak cenderung akan membandel jika kebetulan ibunya tidak memberi pengajaran yang baik.‖ ―Kalo tanpa pasangan hidup pasti dia lebih kesulitan dalam mengatur anak-anaknya, tapi saya lihat mereka mempunyai keluarga yang baik-baik saja. Jarang dia bentak-bentak anaknya, tapi itu sepengetahuan saya ya mas.‖
Penjelasan berikut ini akan membahas dampak formasi keluarga orang tua tunggal perempuan terhadap anak akibat kurang optimalnya fungsi sosialisasi keluarga. Masyarakat menganggap perhatian pada anak-anak akan berkurang karena overload nya seorang ibu. Penanaman nilai-nilai sosial selain dari keluarga, juga ada lembaga sosial lain seperti institusi pendidikan formal semacam sekolah yang juga turut berperan. Dalam formasi keluarga dengan orang tua tunggal, terdapat resiko pada anak untuk putus sekolah ataupun tidak dapat melanjutkan ke tingkat pendidikan selanjutnya. Hal ini dikarenakan keterbatasan biaya dan faktor dari anak sendiri. Ada pendapat masyarakat yang mengatakan bahwa ada kecenderungan anak-anak dari keluarga orang tua tunggal perempuan bisa menjadi pribadi-pribadi mandiri yang mengarah ke hal-hal positif atau malah dapat tumbuh menjadi anak nakal. Kemandiriian anak terbentuk karena mereka harus menyesuaikan diri dengan kondisi keluarganya yang penuh keterbatasan. Sedangkan kenakalan pada anak diakibatkan karena pengaruh pergaulan dengan lingkungan sebayanya mengingat biasanya anak-anak dari keluarga seperti ini pandai bergaul dengan teman sebayanya dan mempunyai banyak teman.
ayah. Pendapat masyarakat kelas atas (Bp Suseno dan Bp. Akhsani), ―Dampaknya saya kira anak merasa tidak ada figur yang bisa jadi
pelindung, jadi kepala keluarga, nggo dekeng tapi mungkin lama kelamaan akan sedikit pengaruhnya.‖ ―Dampak yang diterima biasanya anak-anak merasa kurang mendapat
perhatian. Terus bisa juga karena biaya untuk nyekolahkan anaknya nggak ada. Nyebabke enek sing ra tutuk sekolahe, opo gur tekan SMP .‖
Pendapat masyarakat kelas menengah (Sdr. Andri Haris dan Sdr. Eko Partono),
―Kebanyakan anak lebih mandiri.‖ ―Yo enek sing anake dadi mbeling. Ning biasane karena pergaulane
bocahe dewe. Yen dolane karo cah apik-apik yo melu dadi apik. Yen ngumpule karo cah mendem-mendem yo melu rusak. Ning biasane cah- cahe gampang bergaul, kancane akeh .‖
Pendapat masyarakat kelas bawah (Bp. Jadmiko dan Bp Adi Sawaldi), ―Ketidak hadiran seorang bapak saya lihat sangat berpengaruh terhadap
tumbuh kembang anaknya. Bisa jadi anak bisa lebih cepat dewasa dalam beberapa hal misalnya sudah bisa membantu mencari nafkah walaupun usia mereka masih kecil. Ada juga yang berakibat anaknya menjadi cenderung menjadi anak nakal karena tidak adanya figur yang ditakuti atau disegani.‖ ―Menurut saya perkembangan anak jadi lebih baik, karena si ibu perhatiannya lebih fokus ke anaknya tanpa ada permasalahan orangtuanya.‖
Ketiadaan figur seorang ayah dianggap berpengaruh terhadap fungsi sosialisasi keluarga. Peran dalam pengasuhan anak yang dilakukan oleh seorang ayah dan seorang ibu tentu saja berbeda. Peran-peran tersebut saling melengkapi dan berdampingan. Peran seorang ayah dalam hal mendidik anak dianggap penting saat anak-anaknya masih kecil atau belum dewasa. Saat sudah dewasa, seorang anak sudak bisa berpikir dan menentukan sendiri mana yang baik atau Ketiadaan figur seorang ayah dianggap berpengaruh terhadap fungsi sosialisasi keluarga. Peran dalam pengasuhan anak yang dilakukan oleh seorang ayah dan seorang ibu tentu saja berbeda. Peran-peran tersebut saling melengkapi dan berdampingan. Peran seorang ayah dalam hal mendidik anak dianggap penting saat anak-anaknya masih kecil atau belum dewasa. Saat sudah dewasa, seorang anak sudak bisa berpikir dan menentukan sendiri mana yang baik atau
Pendapat masyarakat kelas atas (Bp Suseno dan Bp. Akhsani) ―Penting, karena dalam pengasuhan anak, ayah dan ibu sama pentingnya.
Saling melengkapi.‖ ―Sangat penting, karena figur seorang ayah selalu berdampingan dengan adanya figur seorang ibu.‖
Pendapat masyarakat kelas menengah (Sdr. Andri Haris dan Sdr. Eko Partono)
―Sangat penting karena mempengaruhi moral anak.‖ ―Yen anak-anake jik cilik-cilik enek wong tuo lanang yo penting. Neng yen wes gede-gede wes iso mikir dewe-dewe. ‖
Pendapat masyarakat kelas bawah (Bp. Jadmiko dan Bp Adi Sawaldi) ―Dinggo mendidik anak karo dinggo conto. Yen masalah mendidik anak
kadang yen ibuke tok kurang .‖ ―Ya harus diakui penting banget itu mas, apalagi dalam membantu
kebutuan ekonomi keluarga, jadi nantinya sang istri bisa lebih fokus dalam memperhatikan anak-anaknya. Jadi kebetuhan keluarga dan ekonomi tercukupi semua mas.‖
Orang tua tunggal biasanya tetap aktif atau mengikuti kegiatan-kegiatan di dalam masyarakat. Tidak ada kecenderungan untuk menarik diri dan tetap berpartisipasi dalam aktifitas sosial serta mempertahankan kontak dengan masyarakat. Tetapi ada juga yang berpendapat jika orang tua tunggal kurang dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dikarenakan keterbatasan
―Menurut saya hubungan bermasyarakat baik. Saya sering melihat mereka mengikuti kegiatan- kegiatan kemasyarakatan.‖ ―Menurut saya boleh-boleh saja, karena semua orang boleh untuk turut ambil bagian dalam kegiatan masyarakat.‖
Pendapat masyarakat kelas menengah (Sdr. Andri Haris dan Sdr. Eko Partono) ―Tidak terlalu diperhatikan karena fokus kepada anak.‖
―Srawunge apik mas. Yo marai yo wong asli kene. Raenek bedane pas dadi rondo karo pas jek nduwe bojo.‖
Pendapat masyarakat kelas bawah (Bp. Jadmiko dan Bp Adi Sawaldi) ―Yang saya lihat disini mereka berhubungan sosial kemasyarakatan
mereka baik. Mereka aktif mengikuti kegiatan semacam pengajian, PKK, nyanyi-nyanyi bersama, dan kegiatan-kegiatan pada umumnya. Jadi mereka malah tidak menarik diri dari masyarakat. ‖ ―Anu mas, mereka kurang dalam berperan dalam kegiatan2 masyarakat. Kondangan aja jarang datang. Sibuk cari duit terus kelihatane. ‖