Pemeliharaan dan Pengembangan Rusunawa

d. Pemeliharaan dan Pengembangan Rusunawa

Pemeliharaan adalah perbuatan merawat dan menjaga bangunan Rusunawa. Pemeliharaan dilakukan untuk meminimalkan kerusakan pada Rusunawa khususnya pada satuan unit Rusunawa. Pemeliharaan diperlukan agar bangunan pada Rusunawa tetap lestari dan dapat digunakan dalam waktu yang lama. Pemeliharaan Rusunawa tertuang dalam UU RI No.1 Tahun 2011 Bab VII Bagian pertama. Pemeliharaan yang dilakukan oleh UPTD Rumah Sewa yaitu melakukan upaya untuk mempertahankan kondisi bangunan dengan cara memperbaikinya secepat mungkin apabila terjadi kerusakan. Hal ini dilakukan agar kerusakan yang terjadi kondisinya tidak semakin parah. Anggaran yang digunakan untuk pemeliharaan diperoleh dari APBD (Anggran Pendapatan Belanja Daerah) Kota Surakarta. Apabila kerusakan yang dialami cukup parah maka pihak UPTD Rumah Sewa mengajukan anggran kepada Pemerintah Pusat.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Ibu Sri Ratnartiningsih selaku Subbagian UPTD Rumah Sewa Kota Surakarta sebagai berikut: “..Pemeliharaan Rusunawa dari pihak UPTD lebih ke

mempertahankan kondisi bangunan, kalau ada yang rusak langsung melakukan perbaikan.” (Wawancara tanggal 11

Oktober 2011)

Hal yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh Kirno selaku penjaga Rusunawa Semanggi sebagai berikut:

commit to user

“..pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak UPTD seperti memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi di rusun seperti atap bocor, lampu mati, air yang sering mati dan hal-hal yang berkaitan dengan sampah. Selama ini pihak UPTD kurang tanggap dan sigap dalam menyediakan kebutuhan yang berkaitan dengan perbaikan kerusakan-kerusakan di rusun. Pembiayaan kerusakan biasanya saya talangi sendiri dulu, baru kemudian notanya ditukar kepada pihak UPTD. Harapan saya untuk kedepannya semoga pihak UPTD lebih tanggap lagi dalam menyediakan ke butuhan akan kerusakan di rusun.” (Wawancara 25 Oktober 2011)

Hal ini tidak senada dengan yang diungkapkan oleh Bapak Eko Hartoyo selaku penghuni di Rusunawa Begalon sebagai berikut :

“..penaganan kerusakan-kerusakan ysng terjadi di rusun ini langsung ditangani oleh pihak UPTD. Kalau kerusakannya ringan seperti lampu atau air mati, penanganan hanya dalam waktu satu hari saja. Tetapi apabila kerusakannya agak parah, itu butuh waktu yang lama. Tergantung dari kerusakannya

sendiri.” (Wawancara 22 Oktober 2011)

Pemeliharaan akan bangunan Rusunawa bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak UPTD Rumah Sewa saja melainkan masyarakat penghuni Rusunawa juga bertanggung jawab akan pemeliharaan Rusunawa. Bentuk dari tanggung jawab yang diberikan oleh masyarakat Rusunawa yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar Rusunawa seperti tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga fasilitas umum Rusunawa dengan baik.

Selain pemeliharaan, pihak UPTD Rumah Sewa juga melakukan perencanaan terhadap pengembangan Rusunawa di Kota Surakarta. Pengembangan bangunan Rusunawa tertuang dalam Keputusan Menteri Perumahan Rakyat No.14/PERMEN/M/2007 Bab VII bagian kedua.

commit to user

adalah apabila masih ada permintaan pasar dan apabila lahan Hak Pakai (HP) Pemerintah Kota Surakarta masih tersedia. Apabila masih tersedianya Lahan Hak Pakai Pemerintah Kota yang sudah lolos kelayakan untuk dibangun Rusunawa maka badan pengelola dapat mengusulkan untuk melakukan penambahan bangunan kepada Kementrian Perumahan Rakyat dan Kementrian Pekerjaan Umum.

Hal ini diutarakan oleh Kepala UPTD Rumah Sewa, Bapak Toto Jayanto sebagai berikut : “..apabila ada lahan HP (Hak Pakai) Pemkot yang belum

dimanfaatkan dan tanah tersebut tidak dalam sengketa dalam arti tidak milik orang lain kemudian bebas dari bangunan apapun serta memiliki sanitasi baik, dan memungkinkan untuk dibangun Rusun maka akan ditindaklanjuti. Karena pengembangan Rusunawa merupakan program dari Pemerintah Pusat sampai tahun 2014.” (Wawancara 6 Oktober 2011)